Sama halnya dengan orang dewasa, usia remaja juga rentan mengalami stres. Kalau tidak segera ditangani, stres berkepanjang bisa mengganggu kehidupan sosial, menghambat aktivitas, hingga berisiko menyebabkan anak depresi. Sebelum terlambat, kenali gejala stres pada remaja dan cara bijak menghadapinya berikut ini.
Tidak sedikit di antara kita yang menganggap usia remaja adalah momen yang paling menyenangkan dan tidak kenal stres. Tapi siapa sangka, anak yang baru memasuki usia remaja justru rentan mengalami stres layaknya orang dewasa, lo, Mama Papa!
Sama halnya dengan orang dewasa, anak yang beranjak dewasa juga bisa mengalami stres. Masa remaja menjadi periode transisi dari masa anak-anak menuju masa awal dewasa. Kondisi inilah yang menyebabkan anak mengalami berbagai macam hal baru yang membuat mereka merasa tertekan, dan berisiko stres.
Baca Juga: Anak Remaja Mulai Pacaran? Begini Cara Bijak Menghadapinya
Gejala Stres pada Remaja
Sebagai orangtua, sudah seharusnya kita lebih peka dan mengenali berbagai gejala stres pada remaja. Sebab, stres yang tidak segera ditangani bisa menghambat aktivitas sehari-hari anak, mengganggu kehidupan sosial, prestasi menurun, hingga berisiko menyebabkan depresi.
Sebelum terlambat, berikut gejala stres pada remaja yang perlu Mama Papa kenali sejak dini:
1. Mengalami perubahan emosional
Kalau Mama Papa amati, remaja yang sedang stres biasanya akan mengalami perubahan emosional. Mereka akan terlihat gelisah, cemas, mudah tersinggung dan marah, hingga suka menyendiri.
2. Mengalami perubahan fisik
Selain dari sisi emosional, anak remaja yang sedang stres juga akan mengalami perubahan fisik. Beberapa perubahan fisik yang dialami antara lain: terlihat pucat dan lelah, tidak nafsu makan, serta sering merasa sakit; seperti sakit kepala, pusing, atau mual.
3. Mengalami perubahan perilaku
Gejala stres juga bisa dikenali dari perubahan perilaku anak sehari-hari. Jika biasanya cenderung aktif, saat ini anak cenderung memilih mengurung diri di kamar. Bahkan, kebiasaan makan dan tidurnya juga ikut berubah.
4. Mengalami perubahan kognitif
Kemudian, gejala stres pada remaja juga bisa dikenali dari adanya perubahan kognitif anak. Biasanya, anak akan sulit konsentrasi, mudah lupa, dan ceroboh.
Baca Juga: Jangan Dikekang, Begini Cara Mendidik Anak Remaja yang Ideal
Cara Bijak Menghadapi Stres pada Remaja
Membaca penjelasan di atas, apakah sang buah hati menunjukan gejala stres? Jika iya, Mama Papa tidak perlu mencerca anak dengan berbagai pertanyaan, atau bahkan memojokkannya. Karena hal tersebut justru akan membuat anak semakin stres dan merasa disalahkan.
Sebelum terlambat, begini cara bijak menghadapi anak remaja yang sedang stres:
1. Ciptakan komunikasi yang baik
Komunikasi antara orangtua dan anak adalah kunci menciptakan keluarga yang harmonis. Mungkin terlihat sangat sederhana, namun faktanya komunikasi yang baik bisa membantu kita memahami apa yang sedang dirasakan oleh anak.
Coba ajak anak berbicara di tempat yang tenang, dan biarkan mereka bercerita. Pastikan Mama Papa menjadi pendengar yang baik dan tidak menghakimi, agar anak lebih merasa nyaman bercerita.
2. Selalu dampingi anak
Saat stres, biasanya anak cenderung mengurung diri. Kalau kita cuek, nantinya justru akan menyebabkan anak merasa sendirian, dan tidak dipedulikan oleh kedua orangtuanya.
Maka dari itu, usahakan selalu mendampingi anak setiap saat. Terutama di masa sulitnya saat ini. Kemudian jelaskan pada anak bahwa Mama Papa akan selalu mendukung, dan berada di samping mereka baik dalam keadaan senang dan susah.
3. Memeluk anak
Bisa dibilang, gengsi anak di usia remaja sedang tinggi-tingginya. Bahkan, tidak jarang mereka akan merasa malu apabila dipeluk oleh saudara atau kedua orangtuanya.
Meskipun begitu, bukan berarti Mama Papa boleh diam saja. Cobalah untuk memeluk anak dengan lembut selama beberapa saat. Sebab, berpelukan dapat meningkatkan kebahagiaan, dan menurunkan kadar stres yang dialami anak.
4. Lakukan kegiatan yang menyenangkan
Cara bijak menghadapi remaja stres berikutnya dengan melakukan kegiatan menyenangkan bersama. Mulai dari menonton film, berbelanja, bermain game, atau melakukan meditasi bersama.
Melakukan kegiatan menyenangkan bersama bisa meningkatkan mood anak. Sehingga, dapat membuat mereka lupa dengan perasaan sedih yang sedang dialami. Dicoba, yuk!
5. Tetap sabar
Kondisi remaja yang sedang stres terkadang ikut membuat kita frustasi. Terlebih lagi, kalau perubahan sikap dan perilakunya terkesan sangat menyebalkan dan sulit diberi tahu.
Meskipun begitu, pastikan Mama Papa tetap sabar. Ingat, bahwa perubahan perilaku dan sikap remaja disebabkan karena sedang stres. Cobalah untuk selalu sabar, tenang, dan fokus mencari jalan keluar terbaik agar anak cepat kembali seperti semula.
6. Konsultasi dengan psikolog
Apabila sudah melakukan segala cara, namun gejala stres pada anak tidak segera membaik, maka sudah saatnya Mama Papa berkonsultasi langsung dengan psikolog anak. Nantinya, psikolog akan membantu mencari tahu penyebab dan cara mengatasi stres yang dialami anak.
Baca Juga: Awas Tertipu! Begini Cara Memilih Psikolog yang Tepat