Meskipun hal wajar terjadi, namun melihat kucing kesayangan muntah tentu membuat kita sebagai pemilik anabul panik dan khawatir. Jangan panik, karena ada cara tepat mengatasi kucing sering muntah yang bisa Mama Papa lakukan. Apa saja itu?
Sebagai pemilik kucing, memerhatikan kondisi kesehatan anabul alias anak bulu adalah kewajiban. Hal ini bertujuan agar kita bisa segera mengambil langkah terbaik untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami si kucing. Termasuk salah satunya saat si kucing muntah.
Salah satu penyebab kucing muntah yang paling sering terjadi adalah karena bola bulu. Terjebaknya bola bulu pada saluran pencernaan menyebabkan mereka muntah hairball atau gumpalan bulu.
Selain itu, kucing muntah juga bisa disebabkan karena adanya benda asing yang masuk ke dalam mulutnya. Tapi tidak menutup kemungkinan muntah disebabkan karena faktor makanan yang dikonsumsi, hingga adanya gangguan kesehatan pada anabul, Mama Papa!
Ya, bisa dibilang kucing muntah adalah hal yang umum terjadi. Asalkan, intensitas muntah masih wajar; tidak terlalu sering, berlangsung berhari-hari, atau hingga beberapa kali dalam sebulan. Pasalnya, terlalu sering muntah termasuk salah satu tanda adanya masalah kesehatan pada tubuh anabul.
Lantas, apa yang harus kita lakukan apabila kucing muntah? Sebenarnya, ada beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kucing muntah. Hanya saja, perawatan sederhana ini hanya berlaku jika muntahan kucing cenderung ringan.
Lebih lengkapnya, berikut cara mengatasi kucing muntah yang bisa Mama Papa lakukan di rumah:
Menyisir bulu kucing secara rutin
Seperti yang disinggung di atas, kucing bisa mengalami muntah hairball. Muntah hairball disebabkan karena banyaknya bulu rontok yang masuk ke dalam tubuhnya dan menggumpal.
Untuk mengatasi hairball, kita perlu menyisir bulu kucing secara teratur. Terutama pada kucing anggora, persia, maupun kucing berbulu panjang.
Menyisir kucing secara teratur membantu menghilangkan bulu yang rontok. Sehingga, mengurangi banyaknya bulu yang tertelan saat mereka sedang menjilati tubuhnya.
Baca Juga: 7 Penyebab Bulu Kucing Rontok dan Cara Mengatasinya
Singkirkan benda di dalam mulut kucing
Kucing muntah bisa disebabkan karena ada benda asing yang masuk ke dalam mulut. Misalnya bulu atau benang dari mainan kucing. Maka, satu cara untuk mengatasi hal ini adalah menyingkirkan benda atau mainan yang menyebabkan anabul muntah.
Cukup pegang tubuh kucing secara perlahan, dan tunggu mereka tenang. Kemudian, buka mulut kucing untuk mengetahui benda apa yang masuk ke dalam mulutnya atau tidak. Setelah itu, tarik benda tersebut secara perlahan agar keluar dari mulut si kucing.
Istirahatkan perut kucing
Cara mengatasi kucing muntah berikutnya dengan mengistirahat perutnya. Hindari memberi makan selama 12-18 jam setelah muntah. Tujuannya agar sisa-sisa benda asing yang masuk ke dalam tubuh dapat keluar terlebih dahulu.
Sebagai gantinya, cukup beri kucing beberapa sendok makan air setiap 30 menit. Pemberian air berfungsi untuk melancarkan sistem pencernaan kucing. Dengan begitu, mereka bisa menerima makanan dan minuman yang diberikan setelah muntah.
Baca Juga: Cara Membersihkan Telinga Kucing yang Kotor dengan Benar
Beri makanan dalam porsi kecil
Setelah 12 jam berlalu, coba beri air pada kucing untuk melihat responsnya. Apabila kondisinya sudah mulai membaik, kita bisa memberikan makanan pada kucing. Tapi pastikan untuk memberikan makanan kucing dalam porsi kecil tapi sering, ya, Mama Papa!
Berikan makanan secara rutin sambil memantau respons anabul. Jika sudah benar-benar membaik, kita bisa kembali memberi makan dengan porsi normal seperti biasa.
Bawa anabul ke dokter
Apabila Mama Papa sudah melakukan beberapa cara di atas, tapi kucing masih sering muntah dan kucing tidak nafsu makan maupun minum. Disarankan segera membawa kucing ke dokter hewan. Sebab, sering muntah bisa menjadi pertanda awal anabul memiliki penyakit serius.
Nantinya dokter hewan akan memeriksa seluruh kondisi kucing, dan mencari tahu penyebabnya. Lalu, dokter hewan akan meresepkan obat untuk mengobati masalah yang dialami anabul kesayangan kita.
Semoga si kucing cepat sembuh, Mama Papa!