Banyak yang mengira, membeli rumah second akan lebih mudah dan menguntungkan dibandingkan membeli rumah baru. Padahal, banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli rumah bekas agar tidak rugi, lo! Apa saja itu? Simak penjelasannya di bawah ini.
Membeli rumah dan memiliki hunian pribadi adalah impian banyak orang. Selain membeli rumah baru, tidak sedikit di antara kita yang memilih membeli rumah bekas. Alasannya karena membeli rumah bekas dikenal lebih murah dan menguntungkan, dibandingkan membeli rumah baru.
Sebenarnya, membeli rumah bekas itu boleh saja. Namun, bukan berarti kita boleh membeli rumah secara asal dan sembarangan. Sama halnya dengan rumah baru, membeli rumah bekas juga perlu persiapan dan pertimbangan matang.
Bahkan, Mama Papa juga harus ektra teliti sebelum memutuskan beli rumah bekas agar tidak rugi dan menyesal di kemudian hari.
Sebelum terlambat, berikut 7 hal yang perlu Mama Papa perhatikan sebelum membeli rumah bekas.
Tentukan budget membeli rumah
Hal pertama yang harus dipersiapkan sebelum membeli rumah adalah budget. Sama halnya dengan membeli rumah baru, pastikan Mama Papa membeli rumah bekas sesuai dengan budget yang telah direncanakan.
Idealnya, harga rumah yang dibeli setara dengan lima kali jumlah penghasilan setahun. Artinya, apabila jumlah penghasilan setahun sebesar Rp150 juta. Maka, harga rumah ideal yang bisa dibeli sekitar Rp750 juta, ya, Mama Papa!
Baca Juga: 5 Tips Membeli Rumah Pertama agar Tidak Menyesal
Pertimbangkan lokasi
Selanjutnya, Mama Papa juga harus mempertimbangkan lokasi rumah bekas yang diincar. Pasalnya, pemilihan lokasi rumah yang tepat akan memengaruhi mobilitas dan seluruh aktivitas kita sehari-hari.
Jangan hanya membeli rumah bekas karena harga murah, tapi lokasinya jauh dari mana-mana dan sulit diakses. Coba diskusikan bersama terkait lokasi rumah ideal yang diinginkan. Apakah ingin di pusat kota atau tidak? Lalu, berapa jarak maksimal antara hunian dengan kantor dan sekolah si kecil?
Melihat kondisi rumah secara langsung
Membeli rumah bekas memerlukan ketelitian tingkat tinggi. Jangan terhasut dengan tampilan fisik luar rumah yang terlihat bagus. Tapi, ada banyak kerusakan di bagian dalam rumah. Hal ini malah bikin budget membeli rumah bengkak karena biaya renovasi yang tidak murah.
Oleh karena itu, pastikan Mama Papa melihat kondisi rumah bekas yang akan dibeli secara langsung. Perhatikan tingkat kelembapan dinding, pondasi rumah, saluran pembuangan, saluran air, listrik, dan kondisi atap rumah.
Jangan ragu membawa tenaga profesional saat survei rumah bekas. Sehingga, apabila ada kerusakan bisa dideteksi lebih awal, dan kita bisa nego harga rumah menjadi lebih murah.
Tanyakan usia bangunan rumah
Tidak kalah penting, Mama Papa juga perlu menanyakan usia bangunan rumah bekas yang diincar. Kalau usia bangunan masih di bawah 10 tahun, maka rumah masih tergolong baru. Usia rumah 10-20 tahun tergolong sedang. Sementara itu, apabila usia bagunan lebih dari 20 tahun, maka rumah termasuk tua.
Kemudian, kita juga perlu menanyakan pernah tidaknya rumah melakukan renovasi. Jika pernah, tanyakan berapa kali rumah direnovasi, kapan dilakukan renovasi, dan bagian mana yang diperbaiki. Tujuannya agar kita bisa memperkirakan kualitas dan kekokohan rumah tersebut.
Baca Juga: 5 Biaya Renovasi Rumah yang Harus Disiapkan di Awal
Pastikan dokumen rumah lengkap
Selanjutnya, Mama Papa juga perlu memastikan rumah bekas yang diincar memiliki dokumen lengkap. Pastikan rumah bekas memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM), sertifikat Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bukti Pajak Bumi Bangunan (PBB), dan berbagai dokumen asli lainnya.
Selain itu, tidak jarang ditemukan kasus nama pada sertifikat berbeda dengan nama asli penjual rumah. Oleh karena itu, Mama Papa harus memastikan dan menanyakan status hubungan antara penjual dengan nama yang tertera pada sertifikat, ya!
Pilih broker terpercaya
Sebenarnya, tips aman membeli rumah bekas adalah langsung dari pemiliknya. Tapi, tidak ada salahnya Mama Papa membeli rumah melalui broker, kok.
Hanya saja, disarankan memiliki broker terpercaya. Paling simpel, pilih broker yang sudah terkenal dan punya kredibilitas tinggi agar tidak tertipu nantinya.
Baca Juga: Beli Rumah KPR atau Tunai? Pertimbangkan Hal Ini Dulu
Hitung biaya rumah secara menyeluruh
Satu lagi poin penting yang perlu dipersiapkan sebelum membeli rumah bekas adalah menghitung biaya pembelian rumah secara menyeluruh. Pertama, kita perlu mengecek harga pasaran di sekitar lokasi rumah tersebut. Jangan sampai, kita membayar harga jauh lebih tinggi dari harga pasaran.
Kedua, Mama Papa juga perlu menghitung biaya tidak terduga saat membeli rumah. Terlebih lagi jika kita perlu melakukan renovasi rumah. Hal ini bertujuan agar kita bisa mempersiapkan biaya membeli rumah dengan bijak, dan mencegah pembengkakan biaya yang terlalu besar.
Nah, itulah 7 hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum membeli rumah bekas. Semoga mendapatkan rumah yang diinginkan, ya, Mama Papa!
Baca Juga: Jangan Keliru, Ini Tahapan dan Cara Membeli Rumah KPR