Tabungan dan deposito merupakan produk keuangan yang pastinya sudah sangat familier di telinga kita, bukan? Meski keduanya mirip tapi ternyata ada perbedaan besar antara tabungan dan deposito, lo!
Sekilas, tabungan dan deposito terlihat sama saja. Kedua produk keuangan ini sama-sama digunakan untuk menyimpan uang. Padahal sebenarnya tabungan dan deposito sangat berbeda, lo! Perbedaan ini sangat mendasar, mulai dari besaran setoran minimal, jangka waktu penarikan, sampai fleksibilitas.
Sebagai nasabah Mama Papa harus tahu segala perbedaan ini agar tidak merasa dirugikan di kemudian hari. Karena salah satu dari layanan perbankan ini tidak cocok untuk dijadikan simpanan jangka pendek. Sementara yang lainnya juga kurang cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang.
Agar tidak keliru, pahami perbedaan antara tabungan dan deposito di bawah ini.
Setoran minimal
Perbedaan pertama antara deposito dengan tabungan terletak pada setoran minimal di awal pendaftaran. Kedua layanan perbankan ini sama-sama memiliki setoran minimal awal dengan besaran yang berbeda.
Untuk membuka tabungan, setoran awalnya sangat rendah. Umumnya mulai dari Rp20.000. Hal ini berbeda jauh dengan deposito. Setiap bank memiliki kebijakan minimal setoran yang berbeda-beda. Namun rata-rata setoran awal deposito sekitar Rp1 juta.
Jangka waktu penarikan
Perbedaan deposito dan tabungan juga terletak pada jangka waktu penarikan. Pada tabungan, kita dapat mengambil uang kapan saja dan di mana saja. Hal ini berbeda dengan deposito, di mana kita baru bisa mengambil uang pada waktu-waktu tertentu sesuai kesepakatan.
Biasanya, jangka waktu pengambilan deposito pertama mulai dari 1-24 bulan sejak kesepakatan dilakukan. Jika terpaksa harus mengambil uang sebelum jangka waktu tersebut, maka kita akan dikenai penalti.
Fleksibilitas
Selain jangka waktu penarikan, perbedaan tabungan dengan deposito juga terletak pada fleksibilitas pengambilannya. Pada tabungan, kita dapat mengambil uang dengan mudah melalui ATM.
Berbeda dengan deposito, selain harus mengambil pada waktu tertentu, Mama Papa juga harus melakukan pengambilan di bank tempat penyimpanan. Proses administrasi untuk mengambil deposito juga cenderung lebih rumit.
Baca Juga: 5 Kekurangan Deposito Berjangka yang Bisa Merugikan
Tingkat bunga
Tabungan dan deposito juga berbeda dalam hal suku bunga yang diberikan. Deposito memiliki tingkat suku bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan. Umumnya, deposito menawarkan suku bunga antara 5-6,5% per tahun. Suku bunga yang ditetapkan pun disesuaikan dengan kebijakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Berbeda dengan tabungan yang memiliki tingkat bunga sekitar 1-2%. Besaran bunga pada tabungan tergantung pada besarnya jumlah tabungan kita yang tersimpan di bank tersebut.
Bahkan bisa jadi dengan nilai tabungan yang kecil, uang yang kita miliki bukannya berkembang justru malah berkurang, lo! Sebab, terdapat biaya administrasi tabungan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Sedangkan pada deposito tidak ada biaya administrasi seperti ini.
Baca Juga: 5 Keuntungan Deposito Berjangka, Cocok untuk Milenial?
Pencatatan
Perbedaan terakhir tabungan dengan deposito terletak pada pencatatannya. Dana tabungan dan deposito dicatat di tempat yang berbeda. Hal ini lantaran tabungan sifatnya hanya untuk menaruh uang, sedangkan deposito lebih ke investasi jangka panjang.
Untuk itu, ketika kita membuka tabungan biasanya pihak bank akan memberikan buku tabungan dan kartu ATM yang disertai nomor rekening. Sementara kalau kita membuka deposito, yang diberikan bank adalah bilyet deposito sebagai bukti kita memiliki dana yang didepositokan.
Dengan kelima perbedaan di atas maka wajar jika keduanya digunakan untuk perencanaan keuangan yang berbeda. Tabungan biasanya digunakan untuk perencanaan keuangan jangka pendek. Sementara deposito dipakai untuk investasi jangka panjang.
Jadi, sebelum memutuskan untuk menyiman uang kita di bank, Mama Papa harus memerhatikan perbedaan ini, ya.