Popok adalah salah satu kebutuhan dasar pada bayi namun juga memiliki risiko untuk menghasilkan ruam di kulit, lho. Kenali gejala dan cara mengatasi ruam popok berikut ini.
Ruam popok merupakan peradangan kulit bayi yang tertutup oleh popok dengan menyebabkan ruam akibat adanya reaksi kulit terhadap urine dan feses (tinja). Tidak hanya popok sekali pakai, popok kain pun dapat menyebabkan ruam. Biasanya bayi berusia 9 bulan hingga 1 tahun mengalami kondisi tersebut.
Gejala ruam popok pada bayi adalah kemerahan dan iritasi di bagian bokong dan selangkangan. Gejala ini biasanya dimulai dengan bintik-bintik merah muda yang samar dan menonjol. Semakin lama bintik tersebut akan membesar dan tersebar di area yang tertutup oleh popok, jika tidak segera diobati.
Dalam kasus ruam terburuk, si kecil dapat mengalami pengelupasan kulit. Bayi biasanya rewel dan menangis, khususnya setelah buang air atau ketika Anda mengganti popoknya. Jika sudah dalam tahap yang parah seperti luka yang kian memerah, Mama harus segera membawanya ke dokter. Pengobatan ruam popok pada bayi juga harus dilakukan di rumah, seperti :
Jaga area popok tetap bersih dan kering.
Cara terbaik untuk mengatasi ruam pada bayi adalah menjaga kulit bayi tetap kering. Ganti popok bayi yang basah dan kotor dengan popok baru secara rutin. Anda harus mengganti popok bayi di malam hari sampai ruamnya membaik. Setelah buang air kecil, bersihkan kulit bayi dengan tisu basah tanpa alkohol dan pewangi.
Biarkan kulit bayi bernafas.
Kulit yang terlalu lembap dapat meningkatkan pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga membuat ruam popok jadi lebih buruk. Biarkan bayi tanpa popok selama 10 menit sebanyak 3 kali sehari, terutama setelah kulitnya dibersihkan atau tidur siang. Gunakan popok yang lebih besar dan pasang dengan longgar sampai ruamnya hilang untuk memberikan celah udara masuk.
Hindari produk yang menyebabkan iritasi.
Tidak semua produk kulit aman untuk kulit bayi. Ada beberapa obat yang sifatnya keras efeknya pada kulit sehingga bisa menimbulkan iritasi. Jika digunakan pada kulit yang terkena ruam, kondisi dapat bertambah buruk. Hindari produk yang mengandung fenol, benzokain, diphenhydramine atau salisilat.
Konsultasi pada dokter jika menggunakan obat tambahan.
Beberapa obat tanpa resep yang dijual di pasaran dapat meringankan gejala ruam pada bayi. Obat ini seperti witch hazel, aloe vera gel, atau krim mengandung ekstrak calendula. Namun, sebelum digunakan baiknya konsultasi ke dokter. Tujuannya, mencegah kinerja obat ganda, iritasi, alergi atau menurunkan efektivitas salah satu obat karena saling bereaksi.
Baca Juga : Mama, Ini lho Tujuh Penyebab ASI Tidak Bisa Keluar