Cara Menyapih Anak dari ASI Tanpa Rewel, Bebas DramaCara Menyapih Anak dari ASI Tanpa Rewel, Bebas DramaCara Menyapih Anak dari ASI Tanpa Rewel, Bebas DramaCara Menyapih Anak dari ASI Tanpa Rewel, Bebas Drama
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Cara Menyapih Anak dari ASI Tanpa Rewel, Bebas Drama

March 23, 2022
Cara Menyapih

Cara Menyapih Anak | Foto: Shutterstock

Bisa dibilang, menyapih anak adalah momen yang penuh emosional,  tetapi juga menantang bagi sebagian besar orangtua. Berbagai macam cara dilakukan agar sukses menyapih anak dari ASI tanpa rewel dan bebas drama. Apakah Mama termasuk salah satunya?

Menjadi momen yang penuh tantangan, tidak heran jika banyak orangtua mencari cara menyapih anak dari ASI tanpa rewel dan bebas drama. FYI, menyapih adalah proses yang dilakukan secara bertahap agar anak bisa berhenti minum ASI dari payudara Mama. 

Tidak ada patokan usia terbaik untuk menyapih anak. Umumnya, orangtua mulai melakukan cara menyapih anak saat menginjak usia 2 tahun. Tapi ada juga beberapa orangtua yang mulai menyapih anak setelah melewati usia 6 bulan; saat memasuki masa MPASI.

Biasanya ada beberapa tanda anak siap disapih yang bisa Mama kenali di antaranya: 

  • Ketidaktertarikan bayi untuk menyusu di payudara.
  • Tetap rewel meskipun sudah minum ASI.
  • Durasi menyusu yang lebih singkat dibandingkan biasanya.
  • Sering “bermain” dengan puting saat menyusu; menggigit atau menarik puting.
  • Mudah terdistraksi saat menyusu, baik karena ada orang berbicara atau makanan.

Apabila si kecil mulai menunjukkan beberapa tanda di atas, Mama bisa mulai melakukan cara menyapih anak secara perlahan. Lantas, bagaimana caranya agar proses menyapih berjalan lancar?

Berikut 7 cara menyapih anak lepas dari ASI secara perlahan tanpa rewel:

1. Beri pengertian pada anak

Dalam sebuah keluarga, menciptakan komunikasi yang baik adalah keharusan agar tidak terjadi miss komunikasi. Hal ini juga berlaku apabila Mama hendak menyapih anak. Pastikan untuk memberi pengertian pada anak jika mereka sudah tidak perlu menyusu dari payudara Mama. Dengan begitu, anak akan lebih siap dan beradaptasi secara perlahan untuk disapih.

2. Kurangi frekuensi menyusu

Menyapih membutuhkan proses dan tidak bisa langsung berhasil dalam sekali percobaan. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak menyapih secara terburu-buru. Cara menyapih yang benar dilakukan secara perlahan. Tujuannya agar payudara tidak “kaget”, dan dapat mengurangi risiko nyeri saat tidak menyusui.

Menyapih anak bisa dimulai dengan mengurangi frekuensi menyusu. Jika biasanya anak menyusu 5-6 kali sehari, maka Mama bisa mengurangi frekuensi menyusu menjadi 4 kali sehari. Terus kurangi frekuensi menyusu secara bertahap hingga si kecil terbiasa.

3. Perpendek waktu menyusu

Selain mengurangi frekuensi menyusu, Mama juga bisa memperpendek durasi menyusui si kecil. Misal, biasanya si kecil menyusu selama 30 menit. Maka, Mama mengurangi durasi menyusu menjadi 20 menit. Ingat, cara menyapih anak satu ini juga harus dilakukan secara perlahan agar si kecil terbiasa dan tidak rewel.

4. Membuat jadwal makan

Saat memasuki masa MPASI, membuat jadwal makan adalah hal wajib. Selain melatih disiplin dan mengenalkan rasa lapar maupun kenyang, membuat jadwal makan menjadi cara menyapih anak lepas dari ASI agar berjalan sukses.

Contoh, Mama bisa menyiapkan menu MPASI lezat bergizi seimbang sebagai menu sarapan. Apabila si kecil lapar di pagi hari, mereka tidak mencari payudara untuk menyusu karena terbiasa sarapan. 

Mama juga bisa membuat jadwal makan menjadi 3 kali makan makanan utama dan 2 kali mengonsumsi camilan. Jadwal makan yang teratur menjadi salah satu cara menyapih anak yang efektif. Dengan begitu, kebutuhan nutrisi harian anak terpenuhi.

5. Beri susu pada botol atau gelas

Cara menyapih anak berikutnya dengan mengenalkan botol susu atau gelas; sippy cup. Mama bisa memasukkan ASI maupun susu formula ke dalam botol, agar anak terbiasa minum susu tidak dari payudara langsung. 

Baca Juga: Tips Memilih Dot Bayi yang Tepat dan Aman 

6. Ciptakan rutinitas sebelum tidur

Menyusui bayi di malam hari membuat si kecil tidur nyenyak dan tidak rewel. Sayangnya, kebiasaan tersebut harus dikurangi secara perlahan agar proses menyapih berjalan sukses. Sebagai gantinya, berikan camilan sehat sebelum tidur: biskuit bayi atau buah, agar si kecil merasa kenyang dan tidak mau menyusu.

Selain itu, Mama juga bisa menciptakan rutinitas sebelum tidur agar si kecil merasa nyaman dan tenang. Mulai dari mengenakan piyama tidur yang nyaman, mengatur suhu kamar si kecil agar lebih sejuk, dan membacakan dongeng sebelum tidur.

Bagaimana kalau si kecil tetap rewel dan minta menyusu? Jangan khawatir, agar cara menyapih anak berjalan lancar, Mama bisa menggantinya dengan memberikan susu formula sebelum anak tidur.

7. Ubah cara menggendong anak

Ada kalanya anak kerap rewel saat disapih. Meskipun sudah digendong, anak kerap merengek dan minta minum ASI secara langsung. Kalau sudah begini, cara menyapih anak yang bisa Mama terapkan adalah menggendong dengan posisi yang berbeda.

Hindari menggendong bayi dengan posisi yang sama saat menyusui. Coba gendong si kecil di punggung atau dengan posisi saling memeluk. Dengan begitu, anak akan memahami bahwa digendong bukan berarti akan menyusu. 

Meskipun cara menyapih anak agar terbiasa mengonsumsi MPASI dan susu formula penting dilakukan. Ada beberapa kondisi yang harus dipertimbangkan untuk menunda proses menyapih. Disarankan untuk menunda menyapih apabila si kecil sedang sakit atau tumbuh gigi.

Untuk informasi lebih lengkap tentang proses dan cara menyapih anak, Mama bisa berkonsultasi langsung dengan dokter. Semoga proses menyapih anak berjalan lancar!

Baca Juga: Aturan MPASI Bayi yang Benar agar Tumbuh Kembang Optimal

Share
0
Nadia
Nadia

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid