Mama Papa, meminta maaf setelah melakukan kesalahan adalah tindakan ksatria. Tapi bukan asal ucap “maaf” saja, lo! Bisa-bisa kita dianggap tidak ikhlas dan malah memperkeruh suasana. Untuk itu, pelajari cara meminta maaf yang sopan berikut ini.
Ketika melakukan kesalahan sudah sewajarnya jika kita meminta maaf. Hal ini akan membantu memperbaiki hubungan kita dengan orang yang marah atau kecewa terhadap perilaku atau kesalahan kita. Namun ingat, cara meminta maaf tidak sekadar ucap “maaf, ya!”, hal ini terkesan seadanya dan tidak ikhlas mengucapnya.
Sebab, salah sedikit dalam meminta maaf dapat membuat hubungan kita dan kerabat makin runyam. Karena itu, sebelum memutuskan untuk meminta maaf, cobalah untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Jika sudah benar-benar siap secara mental, barulah kita siap mulai meminta maaf.
Agar lawan bicara mengetahui kesungguhan kita dalam mengakui kesalahan, berikut ini 5 cara meminta maaf yang harus diperhatikan.
Akui jika kita memang salah
Secara alami kita akan melakukan pertahanan ketika merasa tertekan. Namun upayakan untuk tidak melakukan hal tersebut ketika akan meminta maaf. Cara meminta maaf yang bijak adalah mengakui kesalahan sendiri dengan lapang dada.
Jika meminta maaf namun menyangkal terus-terusan, orang lain justru akan semakin kecewa. Karena itu, jangan sampai membuat orang lain justru kesal dengan permintaan maaf kita. Jadi, ketika akan meminta maaf mulailah dengan mengakui kesalahan di depan orang yang kita kecewakan.
Misalnya, “Aku tahu aku salah karena kemarin membentak di depan umum. Karena itu aku meminta maaf atas kesalahan tadi, ya.”
Lakukan dengan sungguh-sungguh
Selanjutnya, ketika meminta maaf sebaiknya Mama Papa melakukan hal tersebut dengan sungguh-sungguh. Sampaikan rasa penyesalan melalui lisan maupun ekspresi.
Bukan menunjukkan kekalahan, mengekspresikan penyesalan justru membuat kita terlihat menjadi pribadi yang lebih berani. Biasanya, orang yang kecewa akan luluh dengan permintaan maaf yang tampak sungguh-sungguh tersebut, lo!
Hindari mencari-cari alasan
Cara meminta maaf selanjutnya adalah tidak membuat-buat alasan. Jangan mencoba membenarkan perbuatan kita jika itu sudah jelas-jelas salah. Beberapa orang meminta maaf namun tetap beralasan jika tindakannya tidak salah, dan hal tersebut dilakukan untuk kebaikan orang lain.
Menyampaikan permintaan maaf sembari mencari-cari alasan akan membuat orang lain semakin tidak respect dengan kita, lo! Jadi, tekankan kalau kita benar-benar menyadari kesalahan yang diperbuat, dan ucapkan maaf atas kekeliruan tersebut.
Stop menyalahkan orang lain
Ketika mengucapkan maaf pada orang lain sebaiknya hindari merasa benar sendiri. Kita tidak boleh balik menyalahkan orang lain ketika ingin meminta maaf. Cara-cara seperti ini masih tergolong defensif dan membuat orang ragu akan permintaan maaf dari kita.
Dengan kata lain, meminta maaf sambil menyalahkan orang lain adalah tanda kalau kita hanya mengungkapkan maaf untuk formalitas saja. Jadi, upayakan kalau Mama Papa lupa dulu keinginan untuk menyalahkan orang lain ketika sedang meminta maaf.
Baca Juga: 7 Cara Meredam Emosi Pasangan yang Mudah Marah
Gunakan bahasa yang sopan
Sebuah niat baik harus diwujudkan dengan cara yang baik pula. Nah, dalam meminta maaf pastikan kalau Mama Papa menggunakan bahasa yang sopan dan tulus. Cobalah untuk memakai nada yang lembut ketika mengungkapkan penyesalan.
Cara meminta maaf satu ini membuat orang lain merasakan ketulusan dari permintaan maaf kita. Selain itu, hindari memakai gestur yang kaku atau datar. Karena meminta maaf dengan gestur kaku akan terkesan kita sedang terpaksa melakukannya.
Buktikan dengan tindakan
Terakhir, orang tidak akan langsung percaya dengan kita meskipun di lisannya sudah menerima permintaan maaf. Karena itu, jangan berhenti memperbaiki diri pasca meminta maaf, ya. Pastikan kalau Mama Papa tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama.
Cara meminta maaf dengan tindakan seperti ini juga perlahan menghilangkan rasa kecewa yang sedang dialami orang lain.
Meski cara-cara meminta maaf di atas efektif untuk sebagian orang, namun kita tidak boleh memaksakan kehendak, ya. Mengecewakan orang lain berarti harus siap dengan risiko jika mereka sulit menerima permintaan maaf kita. Kalau momen ini terjadi, Mama Papa perlu meminta maaf lebih dari sekali pada orang tersebut.