Sebagai orangtua kita sebaiknya memercayakan pengelolaan uang lebaran anak pada si kecil sendiri. Namun agar uang lebaran bisa lebih bermanfaat, berikut cara mengarahkan si kecil mengelola uang sendiri.
Belakangan beredar meme yang menyebutkan kalau memercayakan uang lebaran anak pada orangtua adalah bentuk “investasi bodong”. Menuai banyak pro-kontra, sebenarnya kita bisa menjadi orangtua yang bijak terkait pengelolaan uang lebaran anak ini.
Alih-alih menggunakan uang lebaran anak untuk kepentingan pribadi, Mama Papa sebaiknya menyerahkan pengelolaan uang THR ini pada si kecil sendiri. Sebagai orangtua tugas kita hanyalah mengawasi dan membantu mengarahkan saja.
Nah, berikut ini beberapa cara mengelola uang lebaran anak agar mereka tidak merasa “tertipu” oleh orangtuanya sendiri.
Ajak mereka berdikusi
Agar tidak dianggap investasi bodong, hal pertama yang harus Mama Papa lakukan ketika mengarahkan anak untuk mengelola uang lebaran sendiri adalah mengajak mereka berdiskusi.
Meskipun masih kecil, namun anak-anak sudah mampu memilih keinginannya, lo. Ajak mereka memahami mengenai pos-pos keuangan, sehingga uang lebaran yang dimiliki tidak ludes untuk hal-hal kurang bermanfaat.
Membeli mainan atau barang-barang yang diinginkan anak boleh-boleh saja. Namun besarannya tentu tidak boleh melebihi nominal uang yang harus ditabung. Untuk memberikan pemahaman mengenai alokasi keuangan ini disarankan untuk menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti si kecil.
Ajarkan anak dengan skala prioritas
Ternyata kita bisa mengajarkan anak mengenai skala prioritas melalui angpao lebaran. Caranya dengan memberi tahu si kecil untuk mengelompokkan kebutuhannya yang paling mendesak di dalam waktu dekat, yaitu dengan membuat skala prioritas, anak akan paham cara mengatur keuangan yang benar.
Memang tidak dipungkiri ketika memegang uang banyak timbul keinginan untuk membeli semua barang yang dilihat. Karena itu, untuk mengatasi perasaan tersebut agar tidak memunculkan sikap impulsif adalah membuat skala prioritas.
Mengajarkan mereka menabung
Sebelum mulai membelanjakan uang lebaran untuk hobi, si kecil sebaiknya diarahkan terlebih dahulu untuk menabung. Besaran nominal tabungan dari uang lebaran anak ini sebenarnya sangat bervariasi. Namun idealnya kita bisa mengarahkan 60% THR pada pos keuangan ini.
Jika si kecil ngotot tidak mau menabung, Mama Papa bisa memberikan penjelasan dengan memberi tahu pentingnya memiliki tabungan untuk masa depan. Agar anak semakin antusias untuk menabung, ada dua cara yang bisa kita lakukan.
Pertama, memberikan anak celengan dengan bentuk yang unik atau sesuai karakter favoritnya. Kedua, mendaftarkan anak ke rekening tabungan anak agar mereka lebih antusias untuk menabung.
Temani berbelanja
Ketika melihat barang-barang yang lucu dan cantik di toko, sebagian besar akan kalap untuk membelinya. Nah, agar uang lebaran anak tidak melayang karena hal ini, sebaiknya kita menemani anak dalam membeli barang yang diinginkan.
Untuk menghindari kalap saat shopping, kita bisa memasang budget maksimal. Misal, katakan pada anak hanya boleh membelanjakan uangnya Rp100.000 saja. Biarkan mereka memegang dan membelanjakan sendiri, agar mereka belajar untuk mengambil keputusan.
Baca Juga: Cegah Anak Boros dengan Ajari 4 Langkah Menabung Ini
Ingatkan untuk berbagi
Terakhir, pengelolaan keuangan tidak akan sempurna tanpa berbagi dengan orang lain. Nah, ketika mengalokasikan kebutuhan dari uang lebaran anak, jangan lupa untuk mengingatkan mereka berbagi.
Tidak perlu nominal yang banyak, kok. Si kecil hanya perlu menyisihkan sedikit dari uang lebarannya. Cara satu ini membantu memupuk rasa empati si kecil di masa depan, lo!
Bagaimana, ternyata mudah, kan, mengajarkan anak mengelola uang THR-nya sendiri? Dengan cara-cara di atas si kecil tidak akan merasa rugi karena uang lebarannya diatur oleh dirinya sendiri.
Baca Juga: Literasi Keuangan untuk Anak, Ajarkan Topik Penting Ini
