Terjebak dalam sandwich generation menyebabkan beberapa orang kesulitan menabung dan mempersiapkan masa depan dengan matang. Jangan dibiarkan, putus rantai generasi sandwich dengan membiasakan mengatur keuangan dengan bijak.
Memiliki kemampuan mengatur keuangan dengan tepat dan bijak menjadi kunci menciptakan kondisi finansial sehat bagi siapa saja yang terjebak dalam sandwich generation.
FYI, sandwich generation atau generasi sandwich adalah kondisi “terjepit” yang mengharuskan kita menanggung beban finansial orangtua atau anggota keluarga lain, diri sendiri, dan sang buah hati.
Terjebak dalam sandwich generation bukan perkara mudah. Bahkan tidak sedikit yang mengalami kesulitan menabung, investasi, dan menyiapkan masa depan akibat beban sandwich yang berat.
Meskipun begitu, bukan berarti memutus rantai sandwich generation adalah hal mustahil. Kabar baiknya, melek literasi keuangan dan dapat menyusun strategi mengatur keuangan dengan bijak, dapat meminimalkan risiko terjebak atau bahkan menciptakan generasi sandwich terbaru.
Lantas, apa yang harus kita lakukan? Berikut cara mengatur keuangan dengan bijak agar bisa lepas dari sandwich generation:
Komunikasi dengan keluarga
Bagi siapa saja yang terjebak dalam sandwich generation menciptakan komunikasi sehat bersama seluruh anggota keluarga adalah hal wajib. Tujuannya agar tidak ada miss communication antara kita dan anggota keluarga yang “dibantu”.
Komunikasi dengan seluruh anggota keluarga yang dibantu bertujuan untuk menciptakan rasa saling pengertian. Jangan sampai, anggota keluarga yang dibantu justru seenaknya dan boros. Alhasil bikin kita mengorbankan keuangan untuk memenuhi kebutuhan utama dalam keluarga inti.
Rutin mencatat keuangan
Setelah saling berkomunikasi dan sharing satu sama lain, cara mengatur keuangan bagi sandwich generation berikutnya adalah rutin mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran bulanan.
Memang terlihat merepotkan, namun rajin mencatat pemasukan dan pengeluaran bulanan berfungsi agar kita selalu stick on budget. Kebiasaan mencatat keuangan bisa memperlihatkan ada tidaknya pos pengeluaran yang tidak perlu dan berlebihan, lo!
Baca Juga: 5 Aplikasi Pengatur Keuangan Bulanan agar Tidak Boros
Terapkan metode 40:30:20:10
Sambil mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran bulanan, kita juga bisa menerapkan metode 40:30:20:10 dalam mengatur keuangan. Metode 40:30:20:10 sangat cocok bagi sandwich generation. Begini pembagiannya:
- 40% dari pemasukan untuk biaya hidup keluarga inti.
- 30% dari pemasukan digunakan untuk pengeluaran produktif dan konsumtif.
- 20% untuk dana darurat dan investasi masa depan.
- 10% untuk pengeluaran lain-lain.
Karena kita masih harus mengirim uang ke orangtua maupun anggota keluarga lain. Maka, masukkan budget “membantu” ke dalam pos pengeluaran produktif (30%) atau lain-lain (10%).
Fokus mempersiapkan dana darurat
Siapa saja wajib memiliki dana darurat, apalagi bagi kita yang terjebak dalam sandwich generation. Bukan hal yang patut dianggap remeh. Dana darurat berfungsi apabila ada hal kondisi keuangan yang mendesak, kita tetap bisa melewatinya dengan lancar tanpa mengganggu cash flow keuangan.
Sandwich generation disarankan memiliki dana darurat minimal 12 kali pengeluaran bulanan. Apabila pengeluaran bulanan sebesar Rp7 juta. Maka, jumlah dana darurat yang harus dimiliki sekitar Rp84 juta.
Baca Juga: 7 Tips Mempersiapkan Dana Darurat agar Cepat Terkumpul
Mulai investasi
Selain menyiapkan dana darurat, cara bijak mengatur keuangan bagi sandwich generation untuk mempersiapkan masa depan yang lancar adalah investasi. Minimal, kita bisa mulai investasi untuk menyiapkan dana pensiun dan dana pendidikan anak.
Tak perlu khawatir, saat ini kita bisa investasi mulai dari Rp100.000 saja. Meskipun begitu, pastikan memilih produk investasi yang tepat, aman, dan sesuai profil risiko agar mendapatkan keuntungan maksimal.
Baca Juga: 7 Cara Menyusun Strategi Investasi agar Untung Maksimal
Memiliki asuransi kesehatan
Selain mengatur keuangan dengan bijak dan mulai investasi, bagi generasi sandwich wajib memiliki asuransi kesehatan. Siapkan asuransi kesehatan untuk diri sendiri, anak, dan kedua orangtua.
Mengingat, semakin bertambah usia akan lebih rentan mengalami masalah kesehatan. Kita bisa menggunakan asuransi kesehatan dari pemerintah (BPJS Kesehatan), maupun asuransi kesehatan swasta.
Itulah beberapa cara mengatur keuangan dengan bijak bagi yang terjerat sandwich generation. Selamat mencoba dan semoga kita bisa memutus rantai generasi sandwich pada keturunan selanjutnya!
Baca Juga: 4 Pilihan Tabungan Anak Terbaik, Penting untuk Masa Depan