Toxic relationship pada remaja identik dengan hubungan yang enggak sehat. Bahkan bisa menyebabkan masalah pada kesehatan hingga gangguan mental. Makanya, kita harus berhati-hati agar tidak terjebak di lingkungan toxic, ya, Girls. Begini upaya pencegahannya!
Toxic relationship pada remaja sering dianggap masalah sepele. Padahal, hubungan toxic bisa mengganggu emosi, kesehatan, dan keseharian kita.
Istilah toxic relationship sering digunakan untuk menggambarkan hubungan yang tidak sehat, dan mengganggu kesehatan mental kita.
Tanda-tanda kalau kita berada dalam lingkungan yang toxic, kerap kali kita menemukan komentar atau kritik yang berlebihan, ancaman berbahaya, agresi verbal, hingga kekerasan fisik.
Makanya, kita harus menghindari hal tersebut terjadi pada kita, Girls! Entah itu di lingkungan pertemanan, atau saat bersama pasangan.
Karena itu, agar tidak menjadi beban pikiran, begini upaya pencegahan toxic relationship pada remaja yang bisa kita terapkan dari sekarang.
Kenali diri sendiri
Untuk menghindari toxic relationship kita bisa mengenali diri sendiri. Cari tahu apa yang kita sukai, tidak suka, hingga tujuan hidup kita. Dengan cara ini, kita bisa mengomunikasikan situasi yang kita alami dengan orang lain. Kurangnya komunikasi bisa membuat kita berjarak, dan mengakibatkan frustasi, lo!
Baca juga : Bahaya Toxic Parenting bagi Tumbuh Kembang Anak
Utamakan diri sendiri
Biasanya, remaja identik dengan status pacaran yang saling posesif. Kalau kita terjebak dalam kondisi seperti ini, kita harus segera membicarakan baik-baik dengan pacar, ya!
Ungkapkan apa yang kita suka, dan tidak kita sukai. Contoh, saat kita terkekang dengan sikap si doi, kita bisa mengutarakan rasa tidak nyaman jika dikekang.
Makanya, sebelum berusaha membahagiakan orang lain, kita harus lebih dulu membahagiakan diri sendiri, ya!
Cari kegiatan positif
Untuk menghindari toxic relationship di usia remaja, kita bisa mencari kegiatan-kegiatan positif yang memberi kebahagian. Misalnya, kalau pacar kita punya hobi yang sama, ajak saja si doi melakukan hobi tersebut barengan. Cara ini bisa meningkatkan kebersamaan, dan mencegah hubungan yang toxic, lo!
Baca juga : 7 Keuntungan Menikah dengan Sahabat, Lebih Bahagia?
Cari tahu nilai bersama
Untuk menghindari toxic relationship di kalangan remaja. Cara paling mudah yang bisa kita lakukan adalah menanyakan pada diri sendiri: apa aku merasa bahagia saat bersama pacar atau orang terdekat?.
Apakah dia memiliki sikap posesif, suka melakukan kekerasan fisik, atau berani melontarkan kata-kata kasar. Kalau ternyata pasangan memiliki watak seperti ini, kita bisa menghindar, atau meninggalkan hubungan yang seperti ini, ya, Girls!
Baca juga : 7 Cara Baikan Setelah Bertengkar dengan Suami
Kembangkan ide kreatif bersama
Cara lain untuk menghindari hubungan yang toxic bisa dengan menemukan bakat dari pasangan atau orang terdekat kita. Contoh, kalau doi ternyata punya bakat positif, pikirkan untuk membuat kegiatan bersama untuk mengisi waktu luang.
Dijamin bakal jadi kegiatan seru, deh! Kita pun bakal mencoba hal baru yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, kan?
Itulah cara-cara untuk menghindari toxic relationship yang sering terjadi pada remaja. Jangan lupa terapkan dengan si doi atau bestie kamu, ya!