Setiap wadah kemasan memiliki simbol atau kode angka yang berbeda-beda. Setiap simbol angka tersebut memiliki maknanya masing-masing. Mulai dari mengetahui jenis bahan baku, kode daur ulang, hingga aman tidaknya digunakan sehari-hari.
Mungkin kalian sering lihat simbol atau kode berbentuk segitiga yang disertai logo segitiga dan angka di bagian bawah wadah kemasan plastik. Bukan hanya sekadar sebagai simbol daur ulang, ternyata setiap simbol angka pada kemasan plastik memiliki maknanya masing-masing, lo!
Seperti yang Mama Papa tahu, saat ini banyak orang menggunakan wadah plastik untuk membungkus berbagai macam makanan atau minuman. Alasannya karena wadah plastik bisa menyimpan makanan dengan baik, minim perawatan, dan praktis digunakan sehari-hari.
Masalahnya, ternyata masih banyak orang yang kurang memahami arti simbol angka pada wadah kemasan plastik. Tidak hanya sebagai kode daur ulang, setiap simbol angka pada wadah kemasan juga memiliki maknanya masing-masing yang berpengaruh pada kesehatan dan lingkungan.
Berikut arti simbol angka pada setiap kemasan wadah plastik yang perlu Mama Papa ketahui:
Kode plastik angka 1: Polyethylene terephthalate (PET, PETE)
Pastinya Mama Papa cukup sering melihat simbol angka 1 pada wadah kemasan plastik, bukan? Simbol segitiga dengan angka 1 di tengahnya yang bertulisan PETE atau Polyethylene terephthalate ditemukan pada botol minuman kemasan.
Walau aman digunakan, plastik PET atau PETE didesain hanya untuk sekali pakai. Hal ini disebabkan karena plastik PETE cenderung terurai dan melepaskan zat yang berbahaya apabila digunakan berkali-kali.
Baca juga: Cara Mengolah Sampah Plastik di Rumah Menjadi Uang
Kode plastik angka 2: High-Density Polyethylene (HDPE)
Selanjutnya adalah simbol segitiga dengan angka 2 di bagian tengahnya. Plastik yang memiliki kode 2 biasanya cenderung kaku, berwarna, dan tidak tembus pandang. Wadah kemasan plastik ini banyak digunakan untuk menyimpan minuman atau bahan pembersih rumah tangga.
Termasuk jenis plastik yang tahan lama, jenis wadah plastik HDPE cenderung aman digunakan berulang kali.
Kode plastik angka 3: Polyvinyl chloride (PVC)
Kalau plastik HDPE cenderung kaku, jenis plastik PVC cenderung sangat lentur. Ditandai dengan simbol segitiga dengan kode angka 3 di bagian tengahnya, PVC sering digunakan untuk tirai kamar mandi maupun pembungkus daging.
Sayangnya, jenis plastik PVC dianggap dapat merusak lingkungan. Karena membutuhkan bahan kimia yang sangat berpolusi untuk memproduksi jenis plastik kemasan satu ini.
Kode plastik angka 4: Low-Density Polyethylene (LDPE)
Arti simbol segitiga dengan angka 4 berikutnya adalah LDPE. Cukup berbeda dengan lainnya, plastik dengan kode 4 memiliki bahan yang kuat, fleksibel, dan transparan. Itu mengapa, jenis plastik kemasan ini sering ditemukan pada botol kemasan yang mudah diremas maupun sebagai penutup wadah.
Baca juga: Cara Mengolah Sampah Rumah Tangga dengan Bijak
Kode plastik angka 5: Polypropylene (PP)
Jenis plastik PP memiliki titik leleh yang tinggi. Kemasan plastik dengan kode angka 5 satu ini sangat ideal digunakan untuk botol sirup dan kecap, berbagai wadah makanan dan minuman, kotak yoghurt, maupun sedotan plastik.
Meski aman digunakan dan tahan suhu panas, jenis plastik dengan kode 5 cukup sulit didaur ulang. Oleh karena itu, disarankan untuk mengurangi penggunaan wadah plastik satu ini.
Kode plastik angka 6: Polystyrene (PS)
Pastinya Mama Papa pernah membeli makanan yang dibungkus dengan styrofoam, bukan? Pembungkus makanan tersebut merupakan salah satu contoh plastik PS.
Termasuk wadah pembungkus makanan yang tidak aman digunakan. Plastik dengan simbol ini berpotensi memicu kanker apabila terkena panas. Parahnya lagi, jenis plastik PS mencemari lingkungan.
Kode plastik angka 7: Other atau O
Terakhir adalah wadah plastik kemasan dengan kode 7 atau Other (O). Dalam hal ini, jenis plastik satu ini tidak termasuk dalam klasifikasi enam kode plastik yang sudah disebutkan sebelumnya.
Sebenarnya, wadah plastik ini cukup sering digunakan pada kemasan botol air minum. Akan tetapi, botol air minum dengan kode plastik 7 masih melepaskan sedikit zat Bisphenol-A (BPA) yang dikhawatirkan membahayakan tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menggunakannya berulang kali.
Baca juga: Pentingnya Ajarkan Anak Peduli Lingkungan Sejak Kecil