Menyimpan segudang manfaat, tidak heran jika bayam menjadi salah satu sayur andalan banyak keluarga. Daripada bolak-balik ke pasar untuk membeli bayam, bagaimana kalau Mama Papa menanam bayam di rumah? Tenang, cara menanam bayam di rumah praktis banget, kok!
Si kecil suka makan sayur bayam, Mama Papa? Daripada repot bolak-balik ke pasar untuk membeli bayam, tidak ada salahnya Mama Papa menanam bayam sendiri di rumah. Tidak perlu takut gagal, karena cara menanam bayam tergolong praktis. Pastinya, sangat cocok untuk pemula.
Menanam bayam di rumah tidak memerlukan lahan yang luas. Pasalnya, bayam bisa ditanam dan tumbuh subur di polybag maupun pot minimalis yang Mama Papa miliki di rumah.
Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar saat menanam bayam di rumah berjalan sukses dan lancar. Mulai dari pemilihan bibit bayam, memerhatikan frekuensi menyiram, hingga memantau tumbuh kembangnya.
Supaya tidak bingung, yuk, simak cara menanam bayam untuk pemula berikut ini:
1. Siapkan bahan dan peralatan berkebun
Langkah pertama sebelum mulai menanam bayam adalah menyiapkan seluruh bahan dan peralatan berkebun. Beberapa bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk menanam bayam di antaranya: benih bayam berkualitas, media tanam, polybag atau pot berukuran sedang, sekop, dan sarung tangan.
2. Pilih benih bayam
Setelah semua peralatan siap, cara menanam bayam dilanjutkan dengan memilih benih bayam terbaik. Disarankan menggunakan benih bayam yang cukup tua, atau sekitar tiga bulan. Supaya mendapatkan benih bayam terbaik dan berkualitas, Mama Papa bisa membelinya di toko-toko pertanian.
3. Menyemai benih
Jika sudah mendapatkan benih bayam berkualitas terbaik, Mama Papa perlu menyemai benih. Semai 2-3 benih bayam ke dalam polybag berukuran kecil, atau menggunakan cangkang telur yang telah dibersihkan. Hal ini bertujuan agar benih bayam bisa tumbuh dengan baik.
Proses penyemaian sebelum menanam bayam berlangsung sekitar 2 minggu. Jika proses penyemaian berhasil, nantinya benih bayam akan mulai berkecambah. Dengan begitu, siap ditanam di pot.
4. Pindahkan bayam di pot
Cara menanam bayam berikutnya adalah memindahkannya ke pot ukuran sedang. Supaya bayam tumbuh subur, disarankan menggunakan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kompos, dan pupuk kandang.
Pastikan Mama Papa memilih benih bayam yang tumbuh dengan baik, hal ini bisa dilihat dari munculnya 3-4 helai daun. Pindahkan benih secara perlahan agar tidak merusak bagian akar bayam. Beri jarak antara bayam sekitar 3 inchi, agar pertumbuhannya maksimal.
Baca juga: 5 Jenis Pot Tanaman Hias Populer, Mana yang Terbaik?
5. Frekuensi menyiram bayam
Memerhatikan frekuensi penyiraman merupakan tahapan cara menanam bayam yang tak boleh terlewatkan. Pada dasarnya, bayam menyukai tanah dengan tingkat kelembapan tinggi. Oleh karena itu, pastikan Mama Papa menyiram bayam secara rutin agar tumbuh subur.
Siram bayam secara rutin setiap 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari. Waktu penyiraman tanaman bayam yang disarankan adalah pukul 9 pagi dan 4 sore.
6. Beri pupuk secara rutin
Selain menyiram bayam secara rutin, cara menanam bayam agar tumbuh subur dengan pemberi pupuk. FYI, pupuk berperan penting dalam menyokong pertumbuhan tanaman. Adanya kandungan nutrisi pada pupuk membuat tanaman bayam tumbuh subur dan sehat.
Gunakan pupuk organik agar tanaman bayam dapat tumbuh subur, sehat, dan pertumbuhannya optimal. Lakukan pemupukan tanaman bayam 1-2 kali selama proses pertumbuhannya.
Baca juga: 7 Jenis Pupuk Terbaik agar Tanaman Hias Tumbuh Subur
7. Bayam siap panen
Apabila sudah mengikuti seluruh panduan cara menanam bayam yang tepat, maka kita hanya perlu menunggu panen. Umumnya, bayam siap panen setelah 30-40 hari penanamannya. Bayam yang siap panen ditandai dengan tinggi tanaman yang mencapai 20 cm.
Bagaimana, ternyata cara menanam bayam di rumah sangat praktis, bukan? Yuk, siap-siap berkebun dan menciptakan kebun bayam sederhana di rumah, Mama Papa!
Baca juga: Cara Menanam Jeruk Nipis di Pot agar Cepat Berbuah Lebat