Resesi 2023 menjadi ancaman nyata di dunia, termasuk juga di Indonesia. Karena itu, kita harus lebih bijak mengatur keuangan, dan jangan lupa untuk berinvestasi. Untuk menghindari ancaman resesi, ketahui jenis investasi yang cocok dilakukan saat resesi.
Mama Papa pasti sudah tidak asing lagi dengan kabar resesi pada 2023 mendatang? Yup, kondisi ini membuat kita harus berhemat dan mempersiapkan keuangan semaksimal mungkin. Salah satu cara menghadapi resesi dengan investasi.
Sekadar info, ancaman resesi 2023, pernah disampaikan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. Menurutnya, resesi terjadi karena kebijakan beberapa bank sentral dunia menaikkan bunga acuan, untuk meredam inflasi.
Konon, dengan adanya kebijakan tersebut akan menekan pertumbuhan ekonomi dan melambat hingga 0,5 persen pada 2023 nanti. Nah, salah satu menjaga kesehatan keuangan kita dengan investasi.
Lantas, bagaimana cara investasi di saat resesi? Berikut rekomendasi investasi yang bisa Mama Papa pertimbangkan:
Deposito
Salah satu investasi minim risiko saat resesi adalah deposito. Bagi yang belum tahu, deposito merupakan produk investasi berjangka panjang, keuntungannya bisa kita ambil dalam waktu tertentu; 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga lebih dari 3 tahun.
Deposito termasuk investasi yang minim risiko, karena dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Meski begitu, keuntungan deposito relatif kecil dan tidak bisa kita ambil kalau belum melewati jangka deposito.
Biasanya, deposito memberi keuntungan 4-7% per tahun, dengan pajak 20% untuk deposito minimal di atas Rp7 juta.
Emas
Termasuk investasi yang aman saat resesi karena nilai emas paling tahan dengan inflasi. Bahkan, saat terjadi inflasi harga emas cenderung positif, dan mengalami kenaikan di atas rata-rata inflasi.
Meski begitu, saat kita menyimpan emas fisik, kita harus hati-hati! Karena berinvestasi secara fisik ada potensi kehilangan. Entah lupa menaruh emas, dicuri, maupun rusak.
Baca Juga: 7 Cara Cepat Kaya bagi Generasi Milenial, Bikin Tajir Melintir
Obligasi
Investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) memiliki keuntungan yang sudah dijamin oleh pemerintah, lo! Kita bisa mendapatkan keuntungan lebih dari 6% dengan modal minimal Rp 1 juta. Selain itu, kalau memiliki SBN, kita bisa menjualnya di pasar sekunder dengan harga tertentu. Jadi, lebih untung, deh!
Reksadana pasar uang
Investasi yang bisa kita pilih saat resesi selanjutnya adalah reksadana pasar uang. Instrumen satu ini mirip-mirip dengan deposito. Karena investasi reksadana pasar uang memberi imbal hasil yang cukup stabil dalam jangka panjang. Bahkan, keunggulan investasi ini menghasilkan keuntungan lebih tinggi dari deposito, yakni 6-7%.
Baca Juga: 6 Cara Mencapai 100 Juta Pertama Sebelum Usia 30 Tahun
Itulah beberapa jenis investasi yang bisa Mama Papa pilih saat menghadapi ancaman resesi. Untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan, jangan lupa bijak dalam mengatur uang, ya!