Sudah seharusnya kita memantau perkembangan motorik si kecil di periode emas pertumbuhan anak. Mengingat, kemampuan motorik memiliki peran penting dalam mendukung proses tumbuh kembang anak. Tapi, yang masih menjadi pertanyaan: apa perbedaan motorik kasar dan halus pada anak, ya?
FYI, perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Meski keduanya terdengar mirip, namun sebenarnya ada perbedaan antara motorik kasar dan motorik halus yang masih jarang diketahui banyak orangtua.
Seperti yang Mama Papa tahu, kemampuan motorik memiliki peran penting dalam mendukung proses tumbuh kembang anak. Meski perkembangan motorik akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak. Namun, Mama Papa tetap perlu memantau dan memberi stimulasi terbaik. Sehingga kemampuan motorik anak berkembang optimal.
Langkah awal memantau perkembangan motorik anak dimulai dengan mengetahui perbedaan motorik kasar dan halus pada anak. Pada dasarnya, perbedaan motorik kasar dan motorik halus bisa dilihat dari beberapa aspek. Mulai dari definisi, penggunaan otot yang terlibat, fungsi, tahapan perkembangan, hingga cara stimulasi.
Supaya tidak bingung, kenali perbedaan motorik kasar dan motorik halus pada anak berikut ini:
Definisi
Sudah sangat jelas, perbedaan motorik kasar dan motorik halus anak bisa dilihat langsung dari definisinya. Motorik halus adalah perkembangan gerak yang meliputi otot-otot kecil dengan koordinasi gerak mata dan tangan.
Sebaliknya, motorik kasar adalah keterampilan motorik yang melibatkan gerakan pada otot besar; otot lengan dan kaki. Umumnya, keterampilan motorik kasar pada anak akan berkembang lebih dulu sebelum keterampilan motorik halus.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Aplikasi untuk Memantau Tumbuh Kembang Anak
Fungsi
Perbedaan motorik kasar dan motorik halus berikutnya bisa dilihat dari fungsinya. Baik motorik halus maupun motorik kasar memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Motorik halus berfungsi dalam mendukung kemampuan life skill, mendukung anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari, hingga mengasah kemandirian si kecil. Seperti makan sendiri, memakai dan melepas baju, mengikat tali sepatu, menulis dan membuka halaman buku, menutup pintu, serta berbagai aktivitas sehari-hari lainnya.
Sedangkan, motorik kasar berfungsi sebagai “fondasi” dalam tumbuh kembang anak. Dengan kata lain, perbedaan motorik satu ini terlihat dari fungsinya yang berperan penting dalam memperkuat dan mengoptimalkan ketangkasan gerak anak.
Tahapan perkembangan motorik
Pada dasarnya, perkembangan motorik kasar dan motorik halus dipengaruhi oleh usia anak. Oleh karena itu, salah satu perbedaan motorik halus dan motorik kasar berikutnya bisa dilihat dari tahapan perkembangannya.
Berikut adalah beberapa contoh tahapan perkembangan keterampilan motorik kasar dan motorik halus pada anak sesuai usia yang perlu Mama Papa perhatikan:
1. Tahapan perkembangan motorik kasar anak usia 0-12 bulan:
- Bisa mengangkat lengan dan menendang-nendang kaki.
- Mengulurkan tangan dan merentangkan jari saat merespons suara.
- Mengangkat kepala dan dada saat tummy time.
- Berguling dan merangkak.
- Bangun dari posisi tidur ke posisi duduk.
- Menarik mainan di sekitarnya.
- Bisa berdiri sambil berpegangan.
2. Tahapan perkembangan motorik halus anak usia 0-12 bulan:
- Memasukkan tangan ke mulut.
- Memegang dan memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya.
- Memegang benda dengan jari-jarinya.
- Mampu menekan sebuah objek atau benda di sekitarnya.
- Memegang dan makan finger foods sendiri.
Baca Juga: Kenali Tahapan Perkembangan Motorik Anak Usia 1-5 Tahun
Cara stimulasi
Terakhir, Mama Papa bisa mengenali perbedaan motorik kasar dan motorik halus anak dari cara stimulasi yang diberikan. Apa maksudnya?
Apabila Mama Papa ingin mengasah kemampuan motorik kasar anak. Kita bisa mulai dengan membiasakan si kecil untuk lebih aktif bergerak. Misal, menyuruh si kecil mengambil beberapa mainan, maupun melakukan berbagai permainan yang membutuhkan banyak aktivitas fisik.
Bahkan, tidak ada salahnya sesekali mengajak si kecil ke taman bermain. Biarkan mereka berlarian, berayun, memanjat, dan melompat untuk mengasah keterampilan motorik kasar anak.
Sementara itu, salah satu cara mengasah kemampuan motorik halus anak bisa dimulai dengan aktivitas sederhana di rumah. Seperti bermain puzzle, membiasakan memungut benda kecil, mewarnai dan finger painting, bermain play dough, atau membuat karya seni sederhana.
Nah, sekarang sudah paham perbedaan antara motorik kasar dan motorik halus pada anak, kan? Jadi, jangan bingung dan tertukar lagi, ya!
Baca Juga: Permainan untuk Mengasah Motorik Halus Anak, Dicoba Yuk!