Anak-anak rentan mengalami sakit perut. Meski sebagian penyebab anak sakit perut tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya, pastikan Mama Papa tidak anggap remeh masalah satu ini. Sebab, sakit perut yang terus berulang dan berkepanjangan menjadi salah satu tanda adanya masalah kesehatan serius pada tubuh si kecil.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak rentan mengalami gangguan pencernaan. Salah satu gangguan pencernaan yang kerap menyerang anak-anak adalah sakit perut. Tak selamanya karena lapar atau ingin buang air besar (BAB), ada beberapa penyebab anak sakit perut yang perlu Mama Papa waspadai.
Sebenarnya, sakit perut pada anak adalah kondisi umum yang tidak berbahaya. Bahkan, beberapa penyebab anak sakit perut bisa disembuhkan dengan pengobatan sederhana dari rumah.
Hanya saja, pastikan Mama Papa tidak mengganggap remeh masalah sakit perut pada anak. Apalagi jika si kecil mengalami sakit perut hingga berhari-hari disertai dengan gejala lainnya. Dikhawatirkan, sakit perut pada anak merupakan tanda adanya masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan khusus.
Sebelum terlambat, berikut 8 penyebab anak sakit perut yang perlu diwaspadai:
1. Perut kembung
Satu penyebab sakit perut pada anak yang paling umum terjadi adalah perut kembung. Pada bayi, perut kembung terjadi akibat si kecil banyak menelan udara saat menyusu. Untuk mengatasinya, Mama Papa bisa coba menggerakkan kedua kaki bayi atau membantunya bersendawa.
Apabila si kecil sudah mulai makan MPASI, cara mengatasi perut kembung yang bisa dicoba dengan memerhatikan makanan yang dikonsumsi. Hindari memberikan makanan yang bisa meningkatkan produksi gas di saluran pencernaan, seperti kubis, bawang, dan brokoli.
2. Sembelit
Penyebab anak sakit perut berikutnya karena sembelit. FYI, sembelit menyebabkan perut anak mengeras dan terasa sangat tidak nyaman karena susah buang air besar. Biasanya, sembelit pada anak ditandai dengan sakit perut di area pusar atau perut kiri bawah.
Kabar baiknya, sakit perut akibat sembelit bisa diatasi dengan mudah. Salah satunya dengan memberikan buah-buahan kaya serat seperti pepaya dan alpukat.
3. Diare
Selanjutnya adalah diare, masalah pencernaan disebabkan karena infeksi kuman, bakteri, maupun virus. Merupakan salah satu penyebab sakit perut yang patut diwaspadai. Sebab, sakit perut berkepanjangan dan sering mengalami diare rentan menyebabkan si kecil dehidrasi, hingga meningkatkan risiko stunting dan gagal tumbuh kembang pada anak, lo!
4. Alergi makanan
Turut menjadi salah satu penyebab sakit perut pada anak yang cukup sering terjadi. Biasanya, sakit perut karena alergi makanan terjadi setelah si kecil mengonsumsi makanan tertentu yang memicu alergi. Baik itu telur, susu, kacang, dan berbagai olahan seafood.
Biasanya, sakit perut akibat alergi makanan dibarengi dengan gejala lain. Seperti mual, muntah, diare, hingga ruam. Jika tidak segera diatasi, alergi makanan bisa menyebabkan anak sesak napas dan tidak sadarkan diri.
5. Intoleransi laktosa
Selain alergi makanan, penyebab anak sakit perut juga bisa disebabkan karena intoleransi laktosa. Mengutip dari Alodokter, gejala intoleransi laktosa pada bayi atau anak-anak muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi susu formula atau MPASI yang mengandung susu.
Intoleransi laktosa menyebabkan anak sakit perut, disertai mual dan diare. Dalam jangka panjang, intoleransi laktosan menyebabkan si kecil mengalami penurunan berat badan, hingga memicu gangguan kesehatan seperti osteoporosis dan malnutrisi.
Baca Juga: Anak Alergi Susu Sapi: Kenali Ciri-Cirinya Sebelum Terlambat
6. Keracunan makanan
Si kecil mendadak sakit perut setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu? Patut waspada, sebab bisa saja penyebab anak sakit perut karena keracunan makanan. Umumnya, keracunan makanan disertai dengan demam, muntah, dan diare.
Jika tidak segera ditangani, keracunan makanan bisa menyebabkan anak dehidrasi. Untuk itu, pastikan si kecil tetap minum air mineral sedikit demi sedikit, tapi dengan frekuensi yang sering.
7. Usus buntu
Sakit perut pada anak juga bisa disebabkan karena usus buntu. Usus buntu pada anak biasanya ditandai dengan munculnya nyeri perut di sekitar pusar yang menjalar ke sisi kanan bawah, perut kembung, demam, lemas, mual, muntah, dan diare.
Parahnya, penyakit usus buntu pada anak yang tidak segera ditangani berisiko menyebabkan usus buntu pecah. Sehingga, dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi.
Baca Juga: 8 Gejala Usus Buntu pada Anak, Orangtua Harus Tahu!
8. GERD
Sampai saat ini, GERD (Gastroesophageal reflux) menjadi salah satu penyebab anak sakit perut yang cukup sering terjadi. Dijelaskan dari laman Halodoc, GERD kerap terjadi pada bayi di bawah usia 2 tahun.
Umumnya, gejala GERD pada anak tidak berbeda jauh dengan orang dewasa. Di antaranya: sering cegukan dan bersendawa, gumoh dan muntah setelah makan, sering batuk saat malam hari, serta munculnya sensasi terbakar pada dada, leher, dan tenggorokan.
Baca Juga: Jangan Panik, Ini Pertolongan Pertama Mengatasi Anak Demam