Anak yang terlalu aktif seringnya dikira mengidap ADHD. Padahal, si kecil belum tentu menderita ADHD karena enggak bisa diam, lo! Ada beberapa penyebab anak hiperaktif yang bisa Mama Papa pahami.
Memiliki anak yang hiperaktif biasanya menjadi tantangan tersendiri untuk para orangtua. Biasanya, si kecil membutuhkan pengawasan dan penangan ekstra agar tidak melakukan aktivitas berlebih. Sebelum memberikan penangan yang tepat, Mama Papa harus tahu dulu penyebab anak hiperaktif.
Anak yang terlalu aktif kerap dikira mengidap Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Sebuah gangguan kesehatan ini biasanya menyebabkan perilaku impulsif dan hiperaktif. Padahal, selain disebabkan ADHD, hiperaktif pada anak juga bisa terjadi karena beberapa hal.
Nah, berikut beberapa penyebab anak hiperaktif yang jarang disadari para orangtua:
Stres
Tak banyak orangtua tahu, penyebab anak hiperaktif bisa jadi karena faktor stres. Meski masih anak-anak, bukan berarti mereka tidak bisa stres. Untuk melampiaskan rasa stresnya, kadang kala si kecil jadi hiperaktif.
Biasanya, anak merasa stres kalau terjadi masalah yang menekan hidupnya. Seperti, masalah di keluarga, tuntutan nilai bagus dari orangtua, hingga menjadi korban bullying.
Namun, stres juga bisa terjadi saat si kecil harus menyesuaikan diri dengan perubahan di sekolah. Misal, masa transisi dari TK menuju SD yang tak mudah bagi si kecil.
Baca Juga: 5 Permainan Seru yang Dapat Mengasah Otak Anak
Makanan yang salah
Mungkin penyebab anak hiperaktif satu ini tak terpikiran oleh Mama Papa, ya? Padahal, melansir dari laman Klikdokter, kebanyakan mengonsumsi makanan manis dapat membuat anak susah diam. Lantaran gula yang dikonsumsi akan diubah lebih cepat menjadi energi.
Karena itu, di masa pertumbuhan anak, Mama Papa harus membatasi pemberian gula, ya! Akan lebih baik kalau kita menyajikan camilan bergizi untuk anak, seperti buah-buahan yang punya manis alami.
Kurang tidur
Faktor kurang tidur turut menjadi salah satu penyebab anak hiperaktif yang perlu Mama Papa waspadai. Kalau orang dewasa mengantuk saat kurang tidur, anak-anak biasanya lebih rewel dan tidak bisa diam.
Pasalnya, anak yang kurang tidur akan mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin lebih banyak. Kalau hal ini terus terjadi, anak mempunyai banyak energi untuk terjaga. Untuk itu, pastikan anak usia 3-5 tahun tidur selama 10-13 jam/hari. Dengan begitu, si kecil tidak akan melakukan aktivitas berlebih lagi.
Terlalu bersemangat
Overexcited atau terlalu bersemangat akan suatu hal menjadi salah satu penyebab anak hiperaktif yang umum terjadi. Misalnya, saat kita mengajak si kecil berlibur ke luar kota. Saking senangnya, tak jarang dia akan melakukan berbagai hal yang membuat kita kelelahan menanganinya.
Contoh lain dari overexcited juga bisa terjadi kala si kecil kedatangan tamu yang ditunggu-tunggu. Seperti Kakek-Nenek kesayangannya yang membuat dia sangat bahagia sehingga dipenuh energi.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Anak yang Pemalu Agar Lebih Percaya Diri
Kekurangan olahraga
Nah, ini yang kerap diabaikan para orangtua. Penyebab anak hiperaktif juga bisa karena kekurangan gerak atau olahraga. Tanpa olahraga yang cukup, si kecil akan kesulitan mengontrol energinya sendiri. Sehingga, dia jadi terlalu asik bermain sendiri.
Supaya energinya tidak terbuang, Mama Papa bisa mendorongnya untuk olahraga rutin. Misalnya, mengajak bersepeda atau jogging di taman. Dengan begitu, kita bisa menyalurkan energi anak dalam hal yang positif.
Itulah beberapa penyebab anak hiperaktif yang harus para orangtua ketahui. Mulai sekarang, Mama Papa jangan panik lagi kalau energi si kecil terbuang untuk hal yang kurang bermanfaat, ya!
Meski tidak melulu disebabkan karena ADHD, jangan ragu untuk memeriksakan si kecil ke profesional, jika anak makin hiperaktif, ya, Mama Papa!
Baca juga: 4 Manfaat Memeluk Anak, Salah Satunya Bikin Anak Pintar