Tak hanya Leptosirosis, ternyata ada beberapa penyakit dari tikus yang dapat mengancam kesehatan dan nyawa kita, lo! Karena itu, sebagai bentuk waspadai akan penyakit berbahaya, kenali beberapa penyakit yang disebabkan oleh tikus pada artikel di bawah ini.
Leptospirosis disebut-sebut sebagai penyakit yang berbahaya, beberapa penderitanya bahkan sampai meninggal dunia. Bukan untuk menakut-nakuti, dikutip dari laman Kompas.id, sepanjang 2022 penyakit leptospirosis mencapai 1.408 kasus. Kalau tidak segera diatasi, penyakit dari tikus ini bisa membahayakan kesehatan kita, lo!
Parahnya, ternyata tak hanya leptospirosis saja yang membahayakan keselamatan kita. Tikus juga bisa menyebarkan penyakit lainnya yang tak kalah berisiko mengancam kesehatan dan nyawa kita, Mama Papa!
Karena itu, Mama Papa harus menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga agar terhindar “serangan tikus”. Sebagai antisipasi, berikut beberapa penyakit dari tikus yang harus kita waspadai:
Hantavirus
Salah satu penyakit dari tikus yang harus kita waspadai adalah hantavirus (HPS). Berasal dari hewan pengerat seperti tikus, penyakit ini menular dari partikel kotoran, urine, atau air droplet tikus di udara. Dikutip dari laman Hellosehat, gejala HPS mirip seperti gangguan influenza: demam, sakit kepala, muntah, diare, hingga sakit perut.
Pada hari ke 4-10 terinfeksi, penderita bisa mengalami batuk, sesak napas, sampai penumpukan cairan di paru-paru. Karena itu, kalau mengalami gejala di atas Mama Papa harus segera periksakan diri ke dokter, ya!
Baca juga: Bahan Pengusir Tikus yang Mudah Didapatkan
Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)
Hampir mirip seperti hantavirus, penyakit dari tikus berikut ini bisa menyebabkan demam disertai sindrom pada ginjal. Penyebab HFRS disebabkan oleh virus hantaan, saaremaa, puumala, dan seoul yang menginfeksi tikus. Kalau tikus sudah terinfeksi, virus ini bisa ditularkan ke manusia melalui urine, kotoran, dan air liur!
HFRS biasanya ditandai dengan sakit kepala, demam, mual, penglihatan kabur, hingga nyeri di punggung dan perut. Gejala tersebut bisa berkembang 1-2 minggu setelah terinfeksi virus.
Pada kondisi yang lebih parah, penyakit ini berkembang menjadi kebocoran pembuluh darah, hingga gagal ginjal akut yang membahayakan nyawa seseorang.
Sampar
Jenis penyakit dari tikus yang perlu kita waspadai berikutnya adalah sampar (pes). Penyakit ini ditularkan oleh tikus melalui gigitan, urine, atau air liur tikus yang sudah terinfeksi bakteri Yersinia pestisida. Jangan pernah meremehkan penyakit satu ini, sebab penyakit ini telah membunuh sepertiga penduduk Eropa pada 1347-1351, lo!
Perkembangan penyakit sampar terbilang cukup cepat. Pada penyakit sampar jenis Bubonic plague, gejalanya muncul 2-5 hari setelah terkena bakteri. Biasanya, penderita akan mengalami sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan getah bening di paha, ketiak, atau leher. Karena itu, kita perlu berhati-hati kalau mengalami gejala tersebut secara mendadak.
Baca Juga: 7 Penyebab Perut Kembung, Tanpa Sadar Sering Dilakukan
Lymphocytic choriomeningitis
Penyakit dari tikus yang perlu kita waspadai berikutnya adalah Lymphocytic choriomeningitis (LCM). Penyakit ini disebabkan oleh virus Choriomeningitis limfositik (LCMV) yang dibawa hewan pengerat seperti tikus.
Saat terkena virus mungkin Mama Papa tidak langsung merasakan gejalanya. Tapi, gejala baru timbul setelah 8-13 hari setelah terserang virus. Biasanya, gejala yang dirasakan penderita adalah demam, batuk, nyeri otot, sakit kepala, mual dan muntah. Selain itu, penyakit ini juga menyebabkan nyeri dada, nyeri testis, hingga nyeri sendi.
Itulah beberapa penyakit dari tikus yang harus Mama Papa waspadai. Apalagi kalau di rumah kita ada banyak tikus yang sering berkeliaran. Mama Papa harus segera menyinggirkan mereka, ya!
Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Jantung, Lakukan Sedini Mungkin