Katanya, masuk angin adalah penyakit yang disebabkan karena banyak angin di dalam tubuh. Bahkan, tidak sedikit yang beranggapan jika penyebabnya karena perubahan musim yang menjadi dingin. Lantas, benarkah demikian?
Pastinya Mama Papa pernah sesekali mendengar keluhan beberapa orang yang merasa tidak enak badan karena masuk angin, dong? Di Indonesia, masuk angin dianggap sebagai sebuah penyakit karena “banyaknya angin” di dalam tubuh.
Faktanya, masuk angin bukan istilah medis dan bukan sebuah tanda penyakit. Biasanya, istilah tersebut hanya digunakan untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan. Seperti panas-dingin, nyeri otot, lemas, perut kembung, sakit kepala, atau demam.
Apa Penyebabnya?
Penyebab masuk angin sangat beragam, tergantung dari gejala-gejala tidak enak badan yang Mama Papa rasakan. Namun, secara umum, penyebab utamanya karena daya tahan tubuh yang menurun. Akibatnya, kita rentan terpapar virus atau bakteri penyebab penyakit.
Lantas, mengapa kita cenderung sering masuk angin saat musim hujan? Dijelaskan dari laman Alodokter, alasan mengapa masuk angin kerap dikaitkan dengan udara dingin maupun musim hujan belum jelas. Hanya saja, hal ini bisa disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin D di musim hujan.
Seperti yang Mama Papa tahu, asupan vitamin A, C, D, dan E berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit. Kalau kebutuhan vitamin harian tidak terpenuhi, sangat mungkin jika daya tahan tubuh menurun. Akibatnya, tubuh akan mengalami gejala-gejala tidak enak badan atau dikenal dengan common cold (flu).
Baca Juga: Manfaat Kerokan Secara Medis, Benarkah Ada?
Masuk Angin = Gejala Kondisi Medis Tertentu
Tidak menutup kemungkinan jika gejala masuk angin menunjukkan adanya kondisi medis tertentu pada tubuh. Berikut beberapa kondisi medis yang sering dikira “masuk angin”:
1. Infeksi saluran pernapasan atas
Pegal-pegal, batuk, pilek, dan demam kerap dianggap sebagai tanda masuk angin. Padahal, gejala tersebut menandakan adanya infeksi saluran pernapasan atas (hidung dan tenggorokan) yang biasanya disebabkan karena infeksi virus maupun bakteri.
Terkadang, infeksi saluran pernapasan bisa sembuh dengan cepat. Namun, dalam kondisi yang lebih serius, penyakit ini bisa berbahaya dan menimbulkan komplikasi.
2. Masalah pencernaan
Faktanya, perut kembung, mual, dan diare bisa menandakan adanya masalah atau gangguan pencernaan di dalam tubuh. Penyebab gangguan pencernaan bermacam-macam, seperti: GERD (Gastroesophageal reflux disease), infeksi virus maupun bakteri, alergi, keracunan makanan, atau akibat mengonsumsi makanan pedas dan asam berlebihan.
Baca Juga: Bahaya Penyakit GERD: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
3. Demam berdarah
Sampai saat ini, tidak sedikit di antara kita yang kerap menyalahartikan gejala demam berdarah sebagai tanda masuk angin. Padahal, keduanya sangatlah berbeda.
Demam berdarah disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penderita demam berdarah biasanya akan mengalami demam tinggi disertai mual, muntah, batuk dan pilek, sakit kepala, mual dan muntah, kelelahan, tidak nafsu makan, serta muncul ruam merah pada tubuh.
4. Penyakit jantung
Satu lagi masalah kesehatan yang kerap diartikan sebagai tanda masuk angin atau angin duduk adalah penyakit jantung. Alasannya karena penyakit jantung kerap menimbulkan nyeri dada yang mirip angin duduk.
Jika dibiarkan, penyakit jantung akan menimbulkan nyeri dada yang menjalar ke tangan leher, dan punggung, serta merasa sesak napas, pusing, hingga pingsan.
Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Jantung Berbahaya yang Perlu Diwaspadai
Untuk itu, usahakan untuk tidak menganggap remeh gejala-gejala yang muncul saat tidak enak badan. Mengingat, gejala tersebut bisa menandakan adanya masalah kesehatan serius pada tubuh. Segera konsultasikan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, ya, Mama Papa!
Baca Juga: 8 Manfaat Minyak Tawon, Redakan Nyeri Otot hingga Atasi Bisul