Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang membuat sel darah merah tidak bekerja dengan normal. Penyakit genetik ini umumnya menunjukkan tanda-tanda yang tidak boleh kita remehkan begitu saja. Berikut adalah gejala penyakit thalasemia yang harus kita waspadai.
Beberapa waktu lalu sempat viral di TikTok, tentang pasangan yang batal menikah karena menderita penyakit thalasemia. Konon, buah hati dari pasangan yang mengidap penyakit thalasemia harus bergantung pada transfusi darah agar tetap tumbuh sehat. Lantas, apa itu penyakit thalasemia? Seperti apa gejala penyakit thalasemia?
Penyakit thalasemia adalah kelainan sel darah merah yang bisa menyerang siapa saja, baik orangtua, remaja, hingga anak-anak. Penyakit ini biasanya diturunkan oleh orangtua yang memiliki riwayat thalasemia.
Gejala penyakit thalasemia umumnya muncul pada 2 tahun awal pertama kehidupan. Namun, kemunculan gejala juga bergantung pada tipe thalasemia, yakni minor (ringan) atau mayor (berat).
Penderita thalasemia minor biasanya tidak mengalami gangguan yang cukup berat. Sebaliknya, penderita thalasemia mayor merasakan gejala yang lebih berat. Masalahnya, thalasemia termasuk penyakit yang belum bisa sembuh sampai saat ini.
Karena itu, kita perlu melakukan pencegahan dari penyakit langka ini sedini mungkin. Caranya dengan mengetahui gejala penyakit thalasemia di bawah ini:
Anemia
Pengidap thalasemia umumnya mengalami anemia. Terutama thalasemia yang berada di tingkat sedang hingga parah. Bagi penderita thalasemia minor biasanya mengalami anemia ringan. Sementara, penderita thalasemia mayor menunjukkan tanda anemia yang berat.
Anemia pada penderita thalasemia umumnya mengalami wajah pucat, sakit kepala, nafsu makan menurun, sesak napas, urine gelap, peradangan di lidah, hingga detak jantung yang tidak beraturan. Karena itu, Mama Papa harus mewaspadai gejala penyakit thalasemia satu ini, ya!
Kebanyakan zat besi
Gejala penyakit thalasemia juga bisa ditandai dengan tingginya kadar zat besi dalam tubuh. Hal ini terjadi karena banyaknya sel darah merah yang pecah, dan tubuh kita berusaha untuk meningkatkan jumlah besi yang diserap oleh usus.
Peningkatkan zat besi juga disebabkan oleh efek tambahan besi saat proses transfusi darah. Pada kondisi yang lebih parah, kelebihan zat besi dapat memengaruhi kesehatan hati, jantung, dan limpa.
Baca Juga: 6 Makanan untuk Membuat Otak Anak Lebih Cerdas
Gangguan tulang
Masalah pada tulang termasuk gejala penyakit thalasemia yang jarang disadari orang. Gangguan ini terjadi karena sumsum tulang memproduksi sel darah merah lebih banyak. Makanya, penderita thalasemia mempunyai bentuk tulang yang tidak wajar. Seperti pembesaran tulang dahi dan pipi yang terlihat lebih menonjol.
Tidak hanya itu saja, pembengkakan sumsum tulang berlebih bisa memengaruhi kekuatan tulang. Parahnya, penderita thalasemia biasanya mempunyai tulang yang rapuh dan mudah patah, atau rentan mengalami osteoporosis.
Baca Juga: 8 Makanan Bikin Bayi Cepat Gemuk dan Sehat
Gangguan tumbuh kembang
Masih berkaitan dengan kesehatan tulang, gejala penyakit thalasemia juga ditandai dengan gangguan tumbuh kembang. Pada anak-anak yang menderita thalasemia biasanya mempunyai postur tubuh lebih pendek dari anak seusianya.
Hal ini karena anemia berat yang dialami sejak masa kanak-kanak, membuat nutrisi tidak terserap dengan baik. Selain itu, thalasemia juga menyebabkan gangguan pada kelenjar pituitari, yang memproduksi hormon pertumbuhan. Sehingga membuat tumbuh kembang terhambat.
Itulah beberapa gejala penyakit thalasemia yang harus Mama Papa waspadai sedini mungkin. Semoga artikel ini membantu, ya!
Baca juga: 7 Manfaat Hati Ayam untuk MPASI Bayi, Cegah Anemia!