Penggunaan garam dalam masakan menuai banyak pro-kontra. Ada yang bilang garam baik untuk kesehatan, namun ada juga yang bilang tidak. Padahal, garam mengandung natrium maupun klorin yang bermanfaat untuk tubuh. Lantas, mengapa garam bisa jadi “jahat” untuk tubuh kita?
Garam merupakan bumbu masakan yang hampir selalu ada di setiap dapur orang Indonesia. Penggunaan garam dilakukan untuk memberikan rasa gurih pada masakan. Namun, menambahkan garam pada masakan menuai banyak pro-kontra. Ada yang bilang garam baik untuk kesehatan, ada juga yang bilang garam tidak baik. Mana yang benar?
Di dalam garam terdiri dari dua zat utama, yakni natrium dan klorida. Kemudian ditambah kandungan nutrisi lainnya, seperti klorin, yodium, zat besi, hingga asam folat. Yup, semua kandungan di dalam garam baik untuk kesehatan. Asalkan dikonsumsi dalam batas yang wajar.
Melansir dari laman Kemenkes RI, anjuran mengonsumsi garam yang baik untuk kesehatan orang dewasa adalah 2.000 mg, atau setara dengan 1 sdt per hari. Sedangkan anjuran dari WHO, sekitar 2.400 mg per hari.
Selain itu, Mama Papa juga harus membatasi asupan garam untuk anak. Mengutip dari laman Alodokter, anak kurang dari satu tahun dianjurkan tidak mengonsumsi garam lebih dari 1 gram/hari, anak usia 1-3 tahun batasnya 2 gram/hari, dan 4-6 tahun tak lebih dari 3 gram/hari.
Baca juga: 9 Jenis Garam untuk Memasak Sesuai dengan Fungsinya
Manfaat Garam untuk Kesehatan
Kalau Mama Papa mengonsumsi garam dalam batasan normal, maka kita bisa merasakan manfaat garam untuk kesehatan tubuh kita. Seperti beberapa manfaat di bawah ini:
Menjaga tubuh terhidrasi
Garam dikenal dengan kandungan natrium yang dapat menahan cairan di dalam sel-sel tubuh. Dengan mengonsumsi garam sesuai kebutuhan, Mama Papa bisa terhindar dari kekurangan cairan atau dehidrasi. Namun, pastikan Mama Papa tetap memenuhi kebutuhan cairan, minimal 8 gelas per hari, ya!
Menjaga produksi hormon tiroid
Tiroid adalah salah satu hormon yang mempunyai peran penting untuk metabolisme tubuh. Sayangnya, kekurangan yodium bisa mengganggu kinerja hormon tiroid. Supaya tiroid berfungsi dengan baik, tubuh kita membutuhkan yodium. Karena itu, garam sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Baca Juga: Tanpa MSG, Ini 6 Penyedap Rasa Alami untuk Masakan
Mencegah gangguan saraf dan otot
Jarang diketahui banyak orang, kekurangan sodium bisa menyebabkan kejang otot, atau kedutan yang tak kunjung hilang. Namun Mama Papa tak perlu khawatir berlebih, sebab manfaat garam untuk kesehatan dapat memelihara fungsi saraf dan otot tubuh. Hal ini karena kandungan sodium yang terkandung dalam garam.
Baca juga: Ini 6 Manfaat Garam Selain untuk Memasak
Dampak Konsumsi Garam Berlebihan
Kalau dikonsumsi dengan sewajarnya, garam baik untuk kesehatan. Namun sebaliknya, kalau konsumsi garam berlebihan justru dapat membahayakan kesehatan tubuh kita, Mama Papa! Berikut beberapa masalah kesehatan yang mengintai kita:
Risiko osteoporosis
Mengonsumsi makanan asin dan gurih, atau terlalu banyak garam, meningkatkan risiko osteoporosis. Melansir dari laman Republika.co.id, Head of Medical Consumer Health Bayer Indonesia, dr Suci Satinah mengatakan: garam dapat menghambat kerja sel pembangun tulang. Hal ini mengakibatkan pengikisan pada tulang kita.
Risiko penyakit jantung
Dampak mengonsumsi garam berlebihan untuk kesehatan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Pasalnya, kandungan sodium dalam jumlah tinggi bisa menyebabkan tekanan darah kita naik. Setiap tekanan darah naik, jantung harus bekerja lebih ekstra. Kondisi ini yang menyebabkan risiko penyakit jantung.
Gampang haus
Setelah mengonsumsi makanan gurih, Mama Papa pernah merasa kehausan berlebih? Ternyata rasa haus ini disebabkan oleh kandungan garam yang tinggi. Akibatnya, tubuh ingin memperbaiki keseimbangan antara air dan garam di dalam tubuh.
Jadi, sekarang Mama Papa sudah tahukan, dampak berlebihan mengonsumsi garam seperti apa? Jika dikonsumsi sewajarnya, garam punya banyak manfaat untuk tubuh kita. Jadi, jangan berlebihan, ya!
Baca Juga: 5 Pemanis Pengganti Gula Pasir yang Aman bagi Penderita Diabetes