Sikap Ini Bikin Anak Tidak Percaya DiriSikap Ini Bikin Anak Tidak Percaya DiriSikap Ini Bikin Anak Tidak Percaya DiriSikap Ini Bikin Anak Tidak Percaya Diri
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Sikap Ini Bikin Anak Tidak Percaya Diri

May 18, 2020
anak tidak percaya diri

Sumber: Shutterstock

Kepercayaan diri adalah faktor yang penting dalam kehidupan seseorang. Faktanya kepercayaan diri dibangun sejak kita berusia anak-anak. Maka, sebagai orangtua sebaiknya menghindari beberapa sikap berikut karena bisa menyebabkan anak tidak percaya diri.

Salah satu faktor penting membangun rasa percaya diri anak hadir dari orang terdekatnya, yakni orangtua. Sikap orangtua akan mempengaruhi sifat, perilaku dan pola pikir anak. Sayangnya terkadang justru sikap orangtua yang membentuk anak menjadi pribadi yang tidak percaya diri. Disadari atau tidak, sikap-sikap berikut ini memberikan dampak yang besar dalam penurunan kepercayaan diri anak.

Terlalu ikut campur urusan anak

Hal terpenting dalam membangun rasa percaya diri anak adalah adanya kepercayaan yang diberikan orangtua. Sebagian orangtua terlalu cemas dengan hal-hal yang dilakukan anak sehingga ingin tahu segala urusannya dan cenderung ikut campur. Sebenarnya upaya ini bertujuan baik karena orangtua takut anak mengalami kegagalan.

Namun perlu diketahui bahwa gagal adalah hal yang wajar. Anak juga perlu tahu rasanya cemas, sedih dan marah ketika gagal. Karena merasakan kegagalan adalah hal yang wajar dialami oleh semua orang. Jika terus-terusan ikut campur dalam urusan anak, ia akan tidak percaya diri pada kemampuannya dan selalu berpangku tangan pada orangtua.

Berteriak dan memukul anak

Kadang orangtua berpikir bahwa dengan berteriak dan memukul, anak tidak akan lagi mengulangi kesalahannya. Hal ini mungkin berefek, namun hanya dalam jangka pendek. Karena menurut psikolog, berteriak dan memukul anak justru akan membuatnya menyimpan kemarahan dan merasa tidak mampu melakukan apapun.

Bahkan, para psikolog menyamai perilaku ini dengan bullying pada anak. Dengan berteriak dan memukul, orangtua bisa mengganggu kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah dan mengatasi konflik. Alhasil anak akan menjadi tidak percaya diri hingga besar nanti.

Selalu mengungkit masalah yang sudah selesai

Kenakalan yang dilakukan anak di masa lalu jangan sampai di bahas lagi. Terkadang orangtua kelepasan mengungkit kesalahan anak ketika marah. Kegiatan ini tidak baik karena bisa mengaarkan anak untuk memendam emosi dan menyimpan dendam. Ia juga sulit untuk memperbaiki perilakunya karena terkena labeling.

Untuk itu, usahakan untuk mengontrol emosi dengan tidak memarahi anak dengan kesalahan-kesalahannya yang telah lalu agar ia lebih percaya diri untuk berkembang lebih baik.

Sering membuat anak merasa bersalah

Anak-anak dan kesalahan memang dua hal yang berjalan beriringan. Mereka sangat minim pengalaman sehingga masih trial and error. Terkadang untuk mengingatkan anak orangtua menggunakan cara yang menekan agar ia merasa bersalah. Hal ini membuatnya merasa bersalah dan tertekan sangat tidak baik untuk perkembangan kepercayaan diri.

Jika anak membuat kesalahan, seharusnya orangtua menunjukan sikap pengertian terhadap anak, membimbingnya dan memberi tahu apa yang harus ia lakukan untuk mengatasi kesalahannya.

Berbicara dengan kasar

Orangtua yang berbicara kasar kepada anak ketika marah sangat mempengaruhi kondisi psikisnya. Hal ini terjadi karena anak merasa malu dan tidak lagi percaya akan kemampuannya. Selain itu berbicara kasar juga dapat mengganggu hubungan antara orangtua dan anak. Menjaga emosi ketika marah pada anak adalah kunci pertumbuhan mental si kecil. Jangan sampai bully justru hadir dari orangtua.

Artikel Lainnya: 7 Dampak Orangtua Terlalu Sering Melarang Anak

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid