Hobi tanam hidroponik? Hati-hati dengan kesalahan dalam tanam hidroponik ini, ya. Karena kesalahan-kesalahan ini bisa menyebabkan kita gagal panen dan malah bikin rugi.
Bertanam secara hidroponik memang gampang-gampang susah. Meski tidak seribet bertanam di lahan pertanian, hidroponik sering menuai kegagalan. Kegagalan ini terjadi karena kesalahan tanam hidroponik, baik saat proses penyemaian hingga proses pertumbuhan.
Agar kegagalan tersebut tidak terjadi pada tanaman hidroponik kamu, berikut ini 5 kesalahan dalam tanam secara hidroponik yang harus kamu tahu.
Ingin menanam semua jenis sayuran
Biasanya para pemula akan membeli semua jenis lalu menyemainya secara bersamaan. Ini bisa salah satu kesalahan tanam hidroponik yang harus kita hindari. Setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrien yang berbeda dibandingkan yang lainnya serta jadwal panen yang juga berbeda.
Nah, dengan menyemai semua jenis tanaman bersama-sama tanpa memerhatikan lama masa panen dan jenis nutrien yang mereka butuhkan akan menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu, ada baiknya bagi pemula untuk memahami karakter tanaman sebelum menyemai bibit.
Beberapa tanaman hidroponik yang cocok bagi pemula adalah bayam, caisim, selada dan kangkung. Jika sudah berhasil dengan jenis tanaman ini, Anda bisa mulai menanam jenis-jenis lain.
Baca Artikel Lainnya: 5 Jenis Sayur Hidroponik yang Mudah Ditanam
Tidak cukup sinar matahari
Tanaman dan sinar matahari merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sinar matahari dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis dan terus tumbuh. Ini juga menjadi kesalahan tanam hdroponik yang sering ditemui. Dalam beberapa kasus para pemula beranggapan bahwa semaian tidak boleh terkena sinar matahari. Anggapan ini merupakan kesalahan fatal karena bisa menyebabkan tanaman gagal semai.
Tidak memiliki jadwal tanam
Sebelum memutuskan menanam dengan teknik hidroponik, kamu harus benar-benar memperhitungkan jadwal tanam. Karena hal ini sangat penting untuk mengisi instalasi hidroponik yang ada. Tidak memerhatikan jadwal tanam berakibat membuat kita kesulitan, karena saat panen tiba dan ternyata instalasi masih kosong belum menyemai benih lagi.
Ketika waktu pindah tanam tiba, maka benih yang tidak mendapatkan tempat akan terbengkalai dan menjadi mati. Agar tidak terlalu banyak, sebaiknya kamu hanya melebihkan 20 persen dari lubang tanam yang tersedia. Misalkan ada 100 lubang, kamu bisa menanam 110 atau 120 benih. Untuk berjaga-jaga jika ada yang tidak tumbuh. Jika kamu menanamnya lebih dari itu, maka risiko benih terbuang akan semakin besar.
Menyemai benih terlalu banyak
Salah satu kesalahan tanam hdroponik yang banyak dilakukan oleh pemula adalah memiliki semangat tinggi tanpa dibarengi dengan perencanaan yang matang. Hal ini terlihat dari penyemaian tanaman terlalu banyak hingga melebihi lubang tanam yang tersedia.
Benih-benih yag tidak mendapatkan tempat akan terbengkalai dan mati. Nah, kalau ingin melebihkan untuk berjaga-jaga jika tidak semua semua maka hanya lebihkan maksimal 20% saja. Misalnya memiliki 100 lubang, bisa melebihkan sebanyak 10-20 benih saja.
Meramu nutrisi hidroponik sendiri
Bertanam secara hidroponik memang menyenangkan hingga kadang kita ingin bereksperimen. Hal ini tidak salah memang namun jika masih di tahap skala rumahan atau hobi, ada baiknya jika tidak bereksperimen dengan nutrisi. Belilah nutrisiyang sudah dijual di pasaran saja. Membuat nutrisi dengan buah-buahan memang bisa jadi alternatif, namun jika tidak disertai dengan komposisi dan perbandingan yang tepat, tanamanmu justru bisa overdosis, gosong bahkan mati.