Usus buntu merupakan penyakit pencernaan yang memiliki banyak penderita di Indonesia. Namun, penyakit ini tidak boleh terlambat ditangani karena bisa berakibat fatal. Agar lebih cepat terdeteksi berikut gejala usus buntu yang paling sering dialami penderitanya.
Seseorang yang menderita usus buntu bisa mengalami peradangan dan infeksi pada apendiks yang dapat menyebabkan usus buntu pecah dan berisiko mengancam nyawa penderitanya. Sebelum terlambat penanganannya kita harus tahu gejala usus buntu.
Berikut ini gejala usus buntu yang umum dialami oleh penderitanya.
Rasa nyeri di bagian kanan bawah perut
Nyeri pada bagian kanan bawah perut merupakan gejala usus buntu yang paling sering ditemui. Biasanya rasa nyeri ini justru muncul paling awal dan seorang pederita usus buntu akan mengalaminya secara intens.
Rasa nyeri ini muncul karena adanya pembengkakan dan peradangan yang menyebabkan lapisan dinding perut terluka atau iritasi. Dalam banyak kasus rasa nyeri ini muncul di kanan bawah perut.
Namun, ada beberapa orang yang mengalami usus buntu di bagian belakang, seperti nyeri atau kram di punggung bagian bawah atau panggul.
Bahkan pada ibu hamil letak nyerinya tentu berbeda, yakni di bagian atas perut. Karena posisi usus buntu cenderung lebih tinggi selama kehamilan.
Kamu bisa mendeteksi rasa nyeri ini dengan lebih terasa, ketika sedang menarik napas dalam-dalam, mengejan, batuk atau bersin.
Sering mual dan muntah
Akibat adanya peradangan pada usus buntu, penderitanya akan mengalami mual dan muntah-muntah. Seseorang yang mengalami gejala usus buntu akan merasa mual dan muntah yang bisa berlangsung lebih dari 12 jam.
Jika terus dibiarkan tanpa penanganan lama kelamaan pengidap usus buntu akan merasa mudah lelah dan cepat lemas.
Masalah pencernaan
Meskipun sering dijumpai, namun jika kamu mengalami diare dan sembelit yang disertai rasa sakit perut parah maka patut waspada. Karena tanda ini bisa identik gejala dari usus buntu.
Selain itu, seorang penderita usus buntu juga mengalami kesulitan buang angin dan sakit pinggang. Kondisi ini tentu membuat perut tidak nyaman dan akan menyebabkan munculnya rasa begah.
Baca Juga: Gejala Diare Kronis dan Cara Mengatasinya
Penurunan nafsu makan
Seiring dengan rasa sakit perut yang parah dan muntah, tubuh akan mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini juga dipicu oleh rasa begah dan kembung pada poin sebelumnya.
Biasanya rasa kembung atau begah pada penderita usus buntu akan berlangsung lama, bahkan setelah digunakan beristirahat pada malam hari. Peristiwa ini menandakan tubuh kesulitan mengeluarkan gas.
Jika kamu merasa tidak nafsu makan disertai perut begah dan kembung secara berlarut-larut segeralah membawanya ke dokter.
Demam ringan sampai parah
Penderita usus buntu akan mengalami demam ringan yang berkisar antara 37-38 derajat celcius. Namun jika penyakit ini semakin parah, maka demamnya bisa lebih tinggi, mencapai 38 derajat celcius.
Terjadinya demam ringan ini sebagai bentuk repons alami dari sistem imun tubuh guna melawan infeksi, serta mengurangi jumlah bakteri jahat yang menyerang tubuh. Biasanya kenaikan suhu ini akan disertai dengan detak jantung yang tidak beraturan.
Baca Juga: 5 Makanan Sehat Untuk Menjaga Kesehatan Usus