Salah satu efek dari stres adalah bikin gemuk. Efek ini bikin sebagian orang kalang kabut dan justru semakin stres. Sebenarnya apa sih hubungan stres dengan berat badan?
Stres bikin gemuk atau bikin kurus? Sadar atau tidak stres bisa menjadi gerbang penyakit-penyakit lain yang lebih parah, lho. Stres tidak hanya berdampak pada psikis, namun juga masalah fisik, salah satunya adalah ketidakstabil berat badan.
Beberapa orang yang sedang stres malah bikin gemuk badan, tapi ada juga orang yang mengalami stres malah bikin kurus. Sebenarnya apa hubungan stres dengan berat badan?
Kenapa stres bikin gemuk?
Kenaikan berat badan akibat stres terjadi karena dipengaruhi faktor hormonal. Ketika kita mengalami stres tubuh akan melepaskan tiga jenis hormon, yakni kortisol, adrenalin, dan neropinephrine.
Nah, peran hormon adrenaline dan nerophinephrine ini bagi tubuh adalah meningkatkan kewaspadaan untuk merespon sesuatu yang membuat kita tertekan.
Karena efek dari hormon adenaline dan nerophinephine tidak berlangsung lama, nantinya perannya akan digantikan oleh hormon kortisol.
Peran dari hormon kortusol membantu tubuh untuk lebih efektif ketika menghadapi hal-hal yang dianggap mengancam. Eek yang muncul ketika hormon kortisol menjalankan tugasnya adalah munculnya rasa lapar.
Pada saat kita stres, produksi hormon kortisol dalam tubuh akan meningkat. Kenaikan hormon kortisol tersebut diiringi meningkatnya nafsu makan.
Maka tidak heran jika sebagian orang melampiaskan perasaan stres bikin mereka gemuk akibat porsi makan yang besar. Biasanya jenis makanan yang cenderung dipilih orang yang stres adalah makanan manis dan berlemak.
Ketika kamu merasa tubuhmu sudah dikuasai hormon kortisol, maka beberapa cara yang bisa dilakukan adalah berolahraga, membatasi porsi makan, serta memilih lemak baik. Berolahraga juga bisa menjadi cara coping stres, lho.
Baca Juga: 5 Dekorasi Ruangan Untuk Menghindari Stres
Stres bikin badan kurus?
Nah, stres tidak hanya bikin gemuk saja, sebagian orang merespon stres dengan menurunnya bobot tubuh alias malah kurus.
Meskipun sekilas kita menganggap penurunan berat badan merupakan hal yang baik, apalagi di tengah program diet. Namun sejatinya penurunan berat badan akibat stres tidak bisa dianggap baik, lho.
Beberapa orang memilih merespon stres dengan melampiaskannya dengan berdiam diri dan tidak melakukan aktivitas apapun, termasuk makan.
Berdasarkan penuturan Vingh Nguyen seorang pakar kesehatan dari Memorial Care Orange Coast Medical Center, stres juga bisa memberi efek mual-mual. Hal ini akhirnya membuat seseorang malas untuk makan.
Hal ini karena stres membuat neurotransmitter atau hormon tertentu menjadi lebih aktif dan efeknya membuat kita merasa mual. Contohnya orang yang stres karena suatu masalah biasanya akan menghabiskan waktunya untuk memikirkan masalah tersebut atau mencari penyelesaiannya.
Nah, hal tersebut dapat membuatnya tidak memikirkan makan. Pola makan yang tidak teratur ini bisa menjadi faktor penyebab turunnya berat badan akibat stres.
Hubungan stres dengan berat badan memang terlihat sederhana. Namun bisa berisiko memancing masalah fisik lain seperti maag akut, hipertensi, dan menurunnya sistem imun.
Jika tidak segera diatasi, stres bisa menyebabkan kita depresi, bahkan memunculkan keinginan untuk suicide atau mengakhiri hidup.
Baca Juga: Bahaya, Stres Saat Hamil Akan Berpengaruh Pada Janin