Saat ini skincare telah menjadi pengeluaran wajib bagi sebagian perempuan, kamu pasti jadi salah satunya, ya? Tapi masalahnya, keuangan suka goyang kalau beli skincare. Nah, begini cara mengatur keuangan bagi pecinta skincare.
Cara mengatur keuangan bukan hanya untuk pengeluaran rumah tangga saja, pengeluaran untuk membeli skincare juga harus dipikirkan. Skincare saat ini sudah masuk kebutuhan wajib bagi sebagian orang. Masalahnya, pengeluaran untuk skincare kadang bikin keuangan kita berantakan.
Nah, bagi para skincare routine, coba simak cara mengatur keuangan berikut ini supaya kantong nggak jebol untuk membeli skincare.
Sisihkan uang skincare setelah semua kebutuhan terpenuhi
Salah satu cara mengatur keuangan kita membutuhkan pos-pos keuangan untuk mengalokasikan gaji. Pos-pos keuangan ini dibuat agar gaji lebih tepat sasaran. Idealnya, pos-pos pengeluaran ini segera dibagi ketika gaji baru masuk.
Pos-pos keuangan yang tepat dengan pembagian pendapatan kita kedalam; 40, 30, 20, dan 10. 40% gaji untuk kebutuhan pokok, 30% untuk cicilan produktif, 20% untuk kebutuhan masa depan, dan 10% untuk kebutuhan sosial.
Nah, kamu bisa mengambil uang skincare dari sisa 40% alokasi dana untuk kebutuhan pokok. Namun dengan catatan kamu sudah menghitung dengan cermat besaran kebutuhan kamu mulai dari makan, transport, dan kebutuhan bulanan lain.
Jika uang 40% tersebut hanya bersisa sedikit dan tidak mencapai harga skincare yang kamu inginkan, berarti kamu perlu menabung terlebih dahulu atau mengganti produk yang lebih affordable. Namun pastikan produk yang kamu beli tetap aman digunakan, ya.
Riset sebelum membeli produk skincare
Cara mengatur keuangan berikutnya dengan melakukan riset sebelum membeli skincare. Selain untuk mencari produk yang tepat, riset ini juga untuk menyesuaikan kisaran harga yang cocok di kantong.
Meskipun banyak iklan skincare berseliweran, namun perlu diingat tidak semua produk cocok dengan kulit kita. Harga yang mahal belum tentu menjamin produk tersebut bisa menyelesaikan masalah kulitmu.
Selain itu, meskipun produk tersebut bisa menyelesaikan masalah kulit, tapi jika harganya di atas kemampuan kita tentu tidak recommended, dong. Karena bisa membuat keuangan jebol.
Kamu bisa melakukan riset mengenai skincare dengan mencari review-review produk atau membaca artikel rekomendasi produk di web-web terpercaya seperti Berkeluarga.id.
Dengan melakukan riset ini kamu juga bisa membandingkan kualitas produk dengan produk lain, sehingga bisa memilih dengan lebih tepat.
Cobalah dengan membeli share in jar
Ketika kamu baru pertama kali ingin mencoba produk sebaiknya belilah dalam ukuran share in jar. Ukuran share in jar ini lebih recommended dibandingkan membeli ukuran full untuk pembelian pertama kali.
Hal ini untuk mengantisipasi kerugian jika produk tidak sesuai dengan kulitmu. Apalagi jika harga skincare ini cukup mahal. Meskipun kamu bisa melakukan preloved jika skincare tidak cocok, namun biasanya harga proloved akan sangat jatuh dibandingkan harga awal.
Nah, kalau setelah pemakaian share in jar ini dirasa cocok dengan kulit wajahmu, kamu bisa membelinya dalam ukuran yang full.
Rajin memantau promo atau diskon
Diskon memang anugerah tersendiri dalam hal apapun. Tidak terkecuali saat membeli skincare. Jika kamu sudah memiliki produk idaman jangan lupa untuk rajin memantau promo atau diskon produk yang kemungkinan diberikan brand atau toko kosmetik.
Tapi, meskipun ada promo sebaiknya kamu hanya membeli produk incaran saja, ya. Jangan sampai karena adanya diskon justru membuatmu kalap dan berbelanja berlebihan.
Baca Juga: Gaji 4 Jutaan? Ini Tips Mengatur Keuangan yang Tepat
Utamakan produk lokal
Cara mengatur keuangan bagi pecinta skincare yang terakhir adalah mengutamakan produk lokal. Sekarang produk lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk-produk impor, lho.
Dengan harga yang lebih terjangkau produk lokal bisa menekan pengeluaranmu untuk berbelanja skincare. Selain itu, penggunaan produk lokal ini juga bisa menjadi cara menggerakkan bisnis dalam negeri, lho. Apalagi di kala pandemi seperti ini.
Baca Juga: 7 Tips Keuangan Untuk Anak Muda yang Baru Mulai Bekerja