Sesekali merasa emosi dengan tingkah si kecil memang wajar. Namun semarah apapun kita usahakan tidak membentak, ya. Karena dampak anak yang sering dibentak bisa fatal bagi psikisnya.
Sebagai orangtua tidak jarang kita marah, emosi, dan muncul perasaan tidak sabar karena ulah si kecil. Memang sangat wajar, tapi semarah apapun kita jangan sampai membentak anak, ya. Karena dampak psikis anak yang sering dibentak bisa fatal dan terbawa hingga dewasa, lho. Berikut beberapa dampak anak yang terlalu sering dibentak.
Mudah cemas dan merasa minder
Dampak anak sering dibentak ternyata bisa membuat mereka jadi sering cemas dan minder. Si kecil akan dilanda perasaan cemas jika apa yang dilakukannya tidak menyenangkan orangtua.
Karena takut berbuat salah dan berujung kena bentakan tersebut, mereka juga akan tumbuh menjadi seseorang yang sering menutupi sesuatu. Hal ini akan menjadi cikal bakal anak belajar berbohong.
Kecemasan berlebihan anak tersebut akan memunculkan perasaan rendah diri alias minder. Kebiasaan-kebiasaan kurang baik tersebut kemungkinan besar akan terbawa hingga ia dewasa.
Rentan terkena depresi
Dampat anak yang sering dibentak membuat ia merasa tidak diharapkan di lingkungannya. Jika orangtua sudah dirasa tidak mau menerima mereka, anak akan merasa mendapatkan tekanan.
Hal ini dapat mendorong munculnya rasa stres yang tinggi, dan ketakutan akan berbagai macam hal. Jika hal ini terus terjadi dan tidak ada upaya penanganannya, maka anak akan rentan terkena depresi.
Agresif dan mudah rewel
Anak adalah seorang peniru yang ulung. Jika orangtua terbiasa membentak untuk meluapkan amarah, maka mereka juga kemungkinan besar menirukan hal tersebut.
Mereka menganggap bahwa ekspresi dari kemarahan adalah membentak. Bukan tidak mungkin hal ini diteruskan anak dengan merespon perasaan tidak nyaman dengan tindakan agresif. Bahkan mereka bisa tumbuh menjadi orang yang senang beradu mulut dengan nada tinggi, lho.
Anak tidak mau mendengarkan orangtua
Selama ini sebagian orangtua berpikir kalau membentak adalah cara paling efektif supaya anak patuh. Padahal dampak sering membentak anak justru sebaliknya, lho.
Ketika dibentak, salah satu otak anak yang berfungsi sebagai pertahanan dan perlawanan akan aktif. Alih-alih mendengarkan ucapan, mereka justru akan ketakutan, kabur, atau merespon bentakan dengan melawan.
Cara paling efektif untuk menasehati anak adalah berdiskusi mengenai keselahan yang ia lakukan.
Baca Juga: Efek Negatif Labeling Pada Anak yang harus Orangtua tahu
Hubungan orangtua dan anak semakin renggang
Dampak anak yang sering dibentak ia akan merasa sedih, malu, dan tidak respect pada orangtua. Perasaan ini akan menimbulkan rasa tidak suka anak untuk terlalu dekat dengan orangtua.
Alhasil hubungan antara orangtua dan anak akan semakin renggang. Apalagi saat marah kita tidak mau mendengarkan sama sekali alasan anak. Mereka akan semakin merasa kita tidak menghargainya dan menjaga jarak dalam hal apapun.
Baca Juga: Efek Psikologis Anak yang Telrlau Sering Dilarang