Dampak Buruk Prank Pada Anak, Berbahaya Bagi PsikologisnyaDampak Buruk Prank Pada Anak, Berbahaya Bagi PsikologisnyaDampak Buruk Prank Pada Anak, Berbahaya Bagi PsikologisnyaDampak Buruk Prank Pada Anak, Berbahaya Bagi Psikologisnya
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Dampak Buruk Prank Pada Anak, Berbahaya Bagi Psikologisnya

October 27, 2020
dampak negatif prank

Sumber: Shutterstock

Melihat video-video prank ke anak mungkin lucu, namun sebaiknya jangan ditiru, ya. Karena dampak buruk prank cukup berbahaya bagi psikologis anak, lho. Simak berbagai dampak buruknya pada artikel ini.

Mama Papa, meski terkesan lucu, namun prank jangan sampai ditiru atau dilakukan pada anak, ya. Karena ada banyak dampak buruk prank pada anak yang berbahaya bagi psikologisnya.

Munculnya tren prank adalah efek dari pesatnya perkembangan teknologi membuat banyak orang yang beralih tontonan dari televisi ke platform media sosial. Sayangnya, perkembangan ini tidak dibarengi dengan filter yang ketat.

Buktinya masih banyak konten reality show yang menayangkan konten video orangtua melakukan prank pada anak. Padahal prank punya dampak buruk bagi tumbuh kembang anak, lho!

Inilah beberapa dampak buruk prank pada anak. Jangan sampai kita lakukan.

Mengalami trust issue

Dampak buruk prank pada anak, yakni trust issue. Anak menjadi tidak percaya terhadap orangtua pasca mendapatkan prank. Hal ini menyedihkan, lho. Pasalnya, orangtua adalah orang yang paling dipercayai anak-anak. Namun karena mendapatkan prank mereka jadi kehilangan kepercayaan tersebut.

Hal ini membuat anak jadi tidak percaya lagi terhadap orang lain. Karena mereka berasumsi “Mama Papa saja tidak bisa dipercaya apalagi orang lain?”. Hal ini berisiko mengganggu interaksi anak di masa depan dengan orang-orang di sekitarnya.

Menjadi pelaku bullying

Dampak buruk prank juga bisa melahirkan sosok perundung. Karena anak yang sering dikerjai orangtuanya akan menirukan perilaku tersebut ke teman-temannya.

Hal ini bukan tanpa alasan, mereka cenderung tidak melampiaskan kemarahannya akibat di-prank orangtuanya. Namun, rasa kesal anak diarahkan kepada orang lain. Mama Papa juga harus mengerti jika anak adalah peniru yang ulung. Jadi, beri contoh yang baik, ya.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Atasi Anak Menjadi Pelaku Bullying

Orangtua bukan sosok panutan

Orangtua merupakan sosok panutan bagi anak-anak. Orangtua dianggap sebagai guru yang mengajarkan mengenai cara membedakan perbuatan yang boleh atau tidak dilakukan. Jika orangtua melakukan prank secara tidak langsung mereka akan menganggap dirinya sebagai korban.

Hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan pada anak, dan menganggap orangtua bukanlah seorang panutan. Bahkan dampak paling buruk dari prank, anak merasa benci dengan keluarganya sendiri.

Baca Juga:  Dampak Psikis Pada Anak yang Sering Dibentak

Trauma hingga dewasa

Prank juga dapat memberikan dampak buruk berupa trauma yang berkepanjangan. Rasa trauma sulit diobati dan bisa terbawa hingga mereka dewasa. Karena anak mengalami peristiwa yang kurang menyenangkan, apalagi dengan memunculkan rasa kaget atau secara mendadak.

Rasa trauma ini akan berefek pada rasa takut berlebihan. Bahkan anak dapat memiliki gangguan tidur akibat perasaan takut tersebut. Kadang trauma terhadap prank sering disangka sebagai hal yang ‘lebay’. Padahal rasa trauma ini efeknya sangat mengganggu. Apalagi bagi anak-anak.

Baca Juga: Jangan Gengsi, Ini Manfaat Minta Maaf Kepada Anak

Menurunkan rasa percaya diri anak

Biasanya orangtua melakukan prank dan merekam reaksi anak-anak yang sedang kecewa atas hal yang diterimanya. Tidak jarang hasil rekaman ini juga disebarluaskan di media sosial. Hal ini dapat menbuat anak merasa tidak percaya diri dan malu. Meski usianya masih kecil, mereka juga seorang pribadi yang memiliki pikiran dan perasaan.

Jadi, selalu berhati-hati untuk tidak menyinggung perasaan anak. Karena prank biasanya membuat seseorang jadi bahan tertawaan. Dampak buruk dari prank yang satu ini dapat menurunkan rasa percaya diri anak. Bahkan hingga mereka dewasa.

Baca Juga:  7 Dampak Orangtua Terlalu Sering Melarang Anak

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid