Dalam merawat bayi kita harus memerhatikan berbagai hal sedetail mungkin, termasuk cara menggendong bayi. Karena salah menggendong bayi dapat memperbesar risiko berbagai penyakit, lho.
Menggendong merupakan salah satu rutinitas yang tidak bisa dilepaskan bagi orangtua dengan bayi. Hal ini dilakukan saat menyusui si kecil, atau sekedar menenangkan bayi. Namun salah posisi menggendong bayi memiliki risiko yang cukup bahaya bagi bayi, lho.
Berikut ini beberapa risiko yang kemungkinan besar terjadi akibat kita salah posisi saat menggendong bayi. Simak, ya!
Hip dysplasia
Dalam menggendong bayi, pastikan posisinya setinggi pinggul, ya. Posisi ideal ini disebut dengan M-shape yang dapat menjaga kesehatan pinggul bayi.
Seharusnya gendongan bayi tidak membuat pinggul dan paha bayi tertekan. Jika salah, kaki bayi akan menggantung, dan tubuhnya akan bertumpu pada tulang belakang.
Ini bukan kondisi yang baik. Karena fisik si kecil masih dalam tahap perkembangan bisa menyebabkan pergeseran tulang pinggul dan tulang paha, atau yang disebut dengan hip dysplasia.
Tulang belakang melengkung
Biasanya masalah ini terjadi ketika bayi digendong menghadap depan. Posisi M-shape dapat menyebabkan si kecil agak condong ke depan. Alat gendongnya juga membuat bayi tertarik ke depan.
Jika bayi digendong dalam posisi ini cukup lama efeknya tidak baik, lho. Karena tulang belakang bayi bisa melengkung. Hal ini tidak baik untuk postur si kecil. Karena bisa menyebabkannya bungkuk di usia muda.
Membahayakan kepala dan lehernya
Bayi kurang dari satu tahun perlu ditopang bagian leher dan kepalanya. Jika Mama Papa salah menggendong bayi, dan tidak memerhatikan area ini, maka area kepala dan lehernya bisa berbahaya.
Menggendong tanpa menopang area kepala dan leher bayi dapat menyebabkan saluran pernapasan tertekuk, dan tidak leluasa saat bernapas. Bahkan membiarkan bayi terlalu lama dalam posisi menggendong ke arah depan, dapat menyebabkan bayi tercekik karena saluran pernapasan tertekan.
Baca Juga: Perhatikan, Ini Tanda-tanda Anak Terkena Pneumonia
Shake baby syndrome
Beberapa jenis gendongan membuat kaki bayi bisa mengayun dengan bebas. Hal ini memang dianggap biasa dan bukan masalah yang besar. Padahal jika kondisi ini dibiarkan terus menerus bayi bisa berisiko terkena shaken baby syndrome, lho.
Karena guncangan yang terlau kuat berisiko menyebabkan guncangan di kepala bayi, pendarahan di otak, bahkan pendarahan di retina mata. Jadi Mama Papa harus benar-benar memerhatikan posisi gendongan bayi yang tepat, ya.
Baca Juga: Penuhi Kewajiban Imunisasi Bayi Demi Kewajibannya
Skoliosis
Saat menggendong bayi pastikan tulang belakang bayi bertumpu secara sempurna. Pasalnya, menggendong bayi yang salah dan membuat tumpuan di area tulang belakang hanya pada satu sisi dapat menyebabkan skoliosis. Hal ini membuat tulang belakang membengkok ke arah samping.
spondylosis
Selain skoliosis, salah menggendong bayi juga berisiko menyebabkan spondylosis. Kondisi ini menyebabkan cedera pada tulang belakang, yang membuat guncangan berulang di area saraf dan sekeliling tulang. Bahayanya, spondyosis dapat memicu saraf terdorong ke arah luar tulang.
Baca Juga: Penyebab Penyakit Kuning Pada Bayi