Kasus bunuh diri pada anak bukanlah hal sepele. Orangtua memiliki peran penting dalam mencegah keinginan bunuh diri pada diri anak.
Saat ini mulai banyak bermunculan kasus bunuh diri yang terjadi pada anak, khususnya yang memasuki usia remaja. Menurut data survei kesehatan pelajar global (GSHS) antara 2007 dan 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 12,3% pelajar di Asia Tenggara pernah terpikirkan untuk bunuh diri.
Di sisi lain, data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2015) menyebutkan sebanyak 5,14% pernah memikirkan untuk bunuh diri. Kemudian sekitar 2,39% pernah melakukan percobaan bunuh diri. survei ini dilakukan pada pelajar SMP dan SMA yang berusia 13-18 tahun.
Biasanya, ada beberapa penyebab yang mendorong anak usia remaja memilih dan memikirkan untuk bunuh diri. Misalnya masalah pribadi hingga lingkungan sosial yang berujung pada depresi. Kasus seperti ini bukanlah sesuatu yang bisa disepelekan.
Orangtua di sini juga memiliki peran penting dalam mengawasi dan mencegah keinginan bunuh diri pada anak, termasuk remaja. Mama Papa harus bisa mengajarkan sang anak mengenai cara menyelesaikan masalah. Termasuk dengan mengajarkan dirinya untuk tidak mudah menyerah dan melarikan diri dari masalah.
Untuk mengatasi itu, ada beberapa tips yang bisa Mama Papa lakukan untuk mencegah perilaku bunuh diri pada anak.
Baca Juga: Kenali 5 Tanda Anak Korban Bullying di Sekolah
Dengarkan setiap cerita anak
Ada kalanya anak butuh teman cerita saat ada masalah. Mama Papa tidak perlu terlalu memaksakan anak untuk cerita. Cobalah untuk merangkulnya secara perlahan, pasti anak akan lebih terbuka. Jangan memotong pembiacaraannya atau bahkan menghakiminya.
Usahakan untuk selalu ada di sisinya
Berusaha untuk selalu ada di sisi anak saat senang ataupun sedih ternyata sangat berpengaruh bagi psikologis mereka. Anak akan lebih merasa aman dan nyaman karena ada yang menemaninya. Saat anak mengalami masalah, ada baiknya untuk memberikan perhatian dengan menawarkan bantuan. Nantinya anak akan lebih merasa dianggap dan tidak sendirian.
Kenali tanda-tanda yang terjadi pada anak
Ada kalanya anak yang depresi atau ada masalah memengaruhi perilakunya. Setiap perilaku yang berubah ini bisa menjadi tanda-tanda anak ingin melakukan hal negatif. Untuk itu, Mama Papa harus selalu menjaga dan memantau setiap perilakunya.
Beri pemahaman bahwa bunuh diri bukan jalan keluar
Saat anak benar-benar memilih untuk menyerah, ada baiknya Mama Papa untuk mencegahnya. Mama Papa harus memberikan pemahaman bahwa menyerah, melarikan diri, hingga bunuh diri bukanlah sebuah jalan keluar. Mama Papa dapat mengajaknya berdiskusi dan mencari tahu penyebabnya. Jangan pernah untuk memarahi atau menyalahkannya. Itu justru akan membuat dirinya down seketika.
Meminta bantuan profesional
Jika Mama Papa sudah berusaha yang terbaik namun tidak ada perubahan, lebih baik segera hubungi pihak profesional. Misalnya saat anak terus memberikan tanda-tanda depresi hingga keinginan bunuh diri. Mama Papa dapat mengunjungi atau berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Berkonsultasi dengan yang berpengalaman dapat membantu mengurangi kasus bunuh diri pada anak.
Baca Juga: Kenali 9 Ciri Anak Terkena Depresi