Pesatnya media sosial memberi pengaruh yang besar terhadap tingginya standar “kecantikan”. Kadang obsesi untuk dianggap cantik sesuai standar media membuat seseorang memforsir dirinya sendiri dan selalu merasa kurang. Nah, body positivity sangat dibutuhkan untuk mengatasi perasaan kurang tersebut.
Media massa dari waktu ke waktu adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan tubuh ideal. Tak peduli seperti apa pun bentuk asli rupa dan badannya, sebagian besar orang berupaya menyamakan diri dengan gambaran yang ada pada publikasi. Mengubah warna kulit supaya lebih cerah, mengecilkan perut hingga menambah volume payudara atau bokong, merupakan contoh tindakan yang lazim dilakukan untuk memenuhi standar cantik.
Dalam buku The Beauty Myth (1990), Naomi Wolf memberikan penjelasan tentang mitos ‘kecantikan’ yang telah lama dilanggengkan ini. Mitos kecantikan memang senantiasa berubah dari waktu ke waktu tergantung pada produksi media. Wolf juga menyatakan bahwa mitos kecantikan ini sering berdampak buruk bagi kondisi psikis dan kehidupan sehari-hari yang dijalani perempuan, khususnya mereka yang masih remaja. Gangguan perilaku makan menjadi hal paling jamak didapati pada remaja putri yang terobsesi memiliki tubuh serupa model di layar kaca atau lembar-lembar majalah perempuan.
Menantang hal tersebut beberapa pihak dan pegiat gerakan perempuan berupaya mempromosikan body positivity. Secara harfiah, definisi body positivity adalah penerimaan setiap perubahan tubuh mulai dari bentuk, ukuran, hingga kemampuan tubuh seiring bertambahnya usia. Namun bukan berarti seseorang yang ingin memandang tubuhnya secara positif tak menghiraukan masukan-masukan baik untuk memperbaiki fisik.
Seseorang dapat memilah mana nasihat yang paling baik dampaknya bagi kesehatan dan paling nyaman untuk dilakukan. Pada intinya, body positivity menitikberatkan pada kenyamanan terhadap diri sendiri. Sebaiknya seseorang berdiet bukan hanya untuk terlihat ramping dan tampak lebih atraktif saja, namun juga karena dengan penuh kesadaran ingin memelihara kesehatan. Diet seharusnya dilakukan untuk menghindari aneka risiko penyakit yang mungkin datang ketika tubuh kelebihan bobot.
Cara menanamkan body positivity pada diri sendiri
Agar memiliki persepsi yang positif terhadap tubuh, pertama-tama Anda harus memahami apa yang dibutuhkan oleh diri sendiri. Praktiknya memang lebih sulit dibandingkan dengan saran dan nasihat yang disampaikan orang lain. Sisihkan waktu luang untuk memenuhi semua keinginan dan kebutuhan diri sendiri. Percayalah pada diri sendiri bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk mewujudkan body positivity, Anda perlu menanamkan bahwa bermain media sosial hanya untuk hiburan sehingga tidak untuk selalu diambil hati.
Kampanye body positivity ini pun bukan hanya ditujukan bagi perempuan. Dalam situs Buzzfeed, ditampilkan sejumlah foto laki-laki dengan aneka kekurangan tubuh yang ingin menantang gambaran ideal mereka di media massa. Sama seperti perempuan, laki-laki juga kerap terintimidasi oleh konsep tubuh yang dominan: bertubuh tinggi, atletis, tak menampilkan lemak tubuh, berwajah tegas atau tak kemayu dan lain sebagainya.
Seperti apapun bentuk tubuh Anda, pilihan apapun yang Anda ambil dalam berpenampilan, perasaan nyaman terhadap diri sendiri adalah prioritas utama. Jikapun ingin memperbaiki kondisi fisik, sepatutnya alasan kesehatan yang mendasari pilihan-pilihan yang diambil, bukan semata-mata karena intimidasi sekitar atau termakan bujuk rayu iklan di mana-mana.
Baca Juga : Kurang Pede? Ini Tips Tampil Percaya Diri