Sebagai orangtua pasti sering bertanya-tanya mengenai “pada usia berapa sih, anak sudah boleh punya ponsel pribadi?”. Sebenarnya, Ada tidak sih, standar usia anak boleh menggunakan handphone? Yuk, cari tahu infonya.
Tidak seperti Kartu Tanda Penduduk yang jelas baru boleh dimiliki pada usia 17 tahun, tak ada batasan usia minimal seorang anak layak memiliki ponsel. Topik ini sering memicu perdebatan, karena kini semakin sering kita melihat anak-anak di usia dini menggenggam ponsel sendiri. Semakin hari zaman semakin maju dan orangtua tidak memiliki kendali untuk menghentikan hal ini.
Berapa usia idealnya anak punya ponsel?
Bill Gates, pemilik microsoft mengatakan; sebaiknya anak baru diberikan ponsel ketika berusia 14 tahun. Menurutnya, lebih banyak manfaat positif jika anak tidak memiliki ponsel di usia dini. Sedangkan menurut para pakar psikologi, waktu ideal seorang anak untuk memiliki ponsel pertama adalah 12 tahun. Ponsel dianggap bisa menyebabkan kecanduan, dan membuat anak sulit fokus pada pelajarannya. Belum lagi bahaya dari media sosial, mulai dari bullying hingga predator anak.
Namun jangan dianggap remeh, risiko kecanduan ponsel memang nyata adanya. Menurut penelitian dari Common Sense Media terhadap 1.240 orang dewasa dan anak-anak, 50% mengaku merasa kecanduan dengan ponsel. Selain itu, dari 66% orangtua yang di survei menganggap anak mereka menggunakan lebih banyak waktunya untuk bermain ponsel.
Faktor lain yang juga perlu jadi pertimbangan adalah perkembangan otak. Bagian otak depan atau prefrontal cortex, yang mengontrol dorongan baru selesai berkembang pada usia pertengahan 20-an. Dengan kata lain, orangtua tak perlu kaget jika anak-anak sulit menahan dorongan untuk selalu bermain gadget-nya.
Gadget Bisa Membawa Manfaat
Tidak hanya hal-hal buruk, perkembangan gawai juga membawa manfaat, lho. Dengan gawainya, anak bisa mendapatkan informasi seputar pelajarannya, terhubung dengan teman, hingga informasi lain yang bersifat positif. Sekarang ini kendali ada di tangan orangtua untuk menentukan apakah anak memang membutuhkan ponsel atau belum. Jika menurut Anda ia sudah waktunya memegang ponsel, sebaiknya bekali dahulu anak agar bertanggung jawab.
Orangtua juga bisa mengetes apakah anaknya bisa diandalkan dengan memberinya ponsel “bodoh” yang hanya bisa menelpon dan berkirim SMS. Jika anak bisa mengendalikan diri dan bertanggung jawab pada ponselnya, orangtua bisa memberinya ponsel pintar.
Sebagai orangtua Anda juga bisa mengatur fitur-fitur yang ada di gawai si kecil dengan mengisinya menggunakan aplikasi-aplikasi edukatif. Anda juga bisa memonitor isi pesan anak dan situs yang dikunjungi dengan aplikasi contohnya Qustodio.
Baca Juga : Sebelum Terlambat, Pahami Bahaya Gadget pada Anak