Pernahkah Mama menghitung sudah berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk membeli makan di luar setiap minggunya?
Sekarang orang-orang cenderung memilih sesuatu yang instan, termasuk soal makanan. Misalnya, lebih memilih untung makan di luar dengan alasan agar lebih mudah dan menghemat waktu. Lalu apakah benar membeli makanan dari luar lebih hemat dibandingkan membawa bekal dari rumah, atau justru sebaliknya?
Seiring berjalannya waktu, harga-harga setiap kebutuhan selalu meningkat. Termasuk biaya kebutuhan sehari-hari. Namun, yang disayangkan adalah penghasilan tetap jalan di tempat. Jika terjadi masalah finansial seperti ini, kini saatnya untuk melakukan pengiritan. Salah satu caranya adalah menekan biaya makan di luar dengan membawa bekal.
Membawa bekal dari rumah sebenarnya memiliki banyak manfaat. Pertama, jauh lebih terjaga kebersihannya. Mama dapat meracik semua makanan sesuai dengan keinginan. Tentunya, setiap makanan yang Mama olah sudah sesuai standar kebersihan yang harus dilakukan. Mama pasti juga akan memilih bahan makanan yang terjaga kualitasnya, bukan?
Kemudian, dengan membawa bekal dari rumah juga akan sangat baik bagi kesehatan Mama Papa dan keluarga. Mamang benar dengan membeli fastfood atau makanan cepat saji akan lebih praktis, namun bagaimana dengan kandungan gizinya?
Tanpa disadari, semakin banyak kita mengonsumsi makanan cepat saji akan meningkatkan berat badan kita dengan cepat. Nanti yang ada justru makanan yang kita makan tidak membuat tubuh kita sehat, tetapi menurunkan daya tahan tubuh kita dan mengundang penyakit.
Selain menjamin kesehatan tubuh kita, membawa bekal dari rumah juga akan menjaga kesehatan kantong, lho. Tanpa disadari, dengan membawa bekal dari rumah Mama akan lebih hemat hingga Rp50.000 perharinya. Bisa dibayangkan berapa banyak yang akan terkumpul dalam setiap bulannya, bukan?
Membawa Bekal Jauh Lebih Hemat
Mungkin sekarang Mama berpikir dan heran bagaimana sistem perhitungan biaya makan setiap bulannya. Anggaplah dalam sekali makan di luar uang yang dikeluarkan mulai dari Rp30.000 hingga Rp50.000. Kisaran harga tersebut belum termasuk biaya makan cemilan dan hanya untuk biaya sarapan dan makan siang, ya.
Angka itu mungkin tidak seberapa bagi Mama. Namun, coba sekarang dibayangkan dari setiap harinya yang sekitar Rp30.000 dikali lima hari kerja. Total untuk biaya makan Mama seminggu adalah Rp150.000. Jika dikalikan selama empat minggu sudah mencapai Rp600.000. Angka ini untuk satu orang saja, ya. Bisa dibayangkan bukan berapa yang harus dikeluarkan untuk uang jajan dan makan siang sang buah hati dan sang suami?
Lantas, bagaimana dengan perhitungan membawa bekal jauh lebih hemat? Anggaplah dalam satu bulan Mama berbelanja beberapa bahan masakan dan keperluan, seperti gas 12 kg seharga Rp141.000 dan beras 5 kg harga sekitar Rp60.000. Kemudian untuk belanja sayur, buah, dan snack dalam seminggu sekitar Rp100.000 – Rp150.000 x 4 bulan, sekitar Rp400.000 – Rp600.000.
Jika dijumlahkan, untuk membawa bekal hanya menghabiskan biaya sekitar Rp800.000. Jumlah ini jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan membeli makan di luar hingga hampir Rp1.000.000. Di awal mungkin terasa sangat ringan karena hanya mengeluarkan sedikit demi sedikit. Namun, setelah menghitungnya secara menyeluruh terlihat seberapa besar biaya yang dikeluarkan, bukan?
Oleh karena itu, yuk mulai biasakan membawa bekal dari rumah. Selain jauh lebih hemat, membawa bekal dari rumah di rumah juga akan jauh lebih sehat. Bebas pengawet, pewarna, dan pemanis buatan yang berbahaya bagi kesehatan.