Dari alam dan kembali lagi ke alam. Yuk, coba membuat pupuk kompos dari sampah organik. Mudah, kok, caranya.
Peduli terhadap lingkungan itu bisa dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik yang ada di rumah. Lalu apa saja sih, sampah organik rumah tangga yang bisa Mama gunakan untuk membuat pupul? Banyak, misalnya saja sisa makanan; seperti sayur-sayuran, kulit buah, atau daun-daunan kering.
Lalu, bagiamana cara membuatnya? Berikut adalah tahapan membuat pupuk kompos sendiri di rumah dari sampah organik. Lebih mudah dan hemat, deh!
Siapkan bahan-bahan
Sebelum Mama memulainya, siapkan semua bahan-bahan dan alat pendukung agar tidak ada yang terlewat. Alat-alat yang harus Mama persiapkan; keranjang dengan lubang kecil, kemudian batako, dan tempat untuk membuat pupuk kompos.
Jangan lupa siapkan bahannya ya, Ma, yaitu sampah rumah tangga yang bersifat organik dan juga sekam. Mama juga jangan lupa untuk mempersiapkan dekomposer atau starter berupa EM4. Tenang, Mama dapat menemukannya dengan mudah di toko pertanian.
Memilah sampah-sampah yang ada
Sesuai dengan namanya, di sini Mama harus mulai memilah-milah jenis sampah yang ada di rumah. Agar lebih mudah, Mama harus mulai memisahkan sampah-sampah yang ada di rumah. Caranya dengan menyiapkan dua jenis tempat sampah. Satu khusus sampah yang organik dan satunya non-oraganik. Dengan begitu Mama akan menjadi lebih mudah dan tidak perlu repot untuk memilahnya lagi nanti.
Menata dan mempersiapkan tempat pupuk
Setelah semua sampah sudah dipisahkan sesuai jenisnya, sekarang saatnya menata dan mempersiapkan tempatnya. Nantinya tempat-tempat ini digunakan untuk mengolah pupuk kompos yang dibuat dari sampah organik rumah tangga. Pilih wadah dengan ukuran yang lumayan besar dan memiliki tutup. Hal ini berguna agar pupuk tidak terkontaminasi dengan lainnya.
Meletakkan sampah-sampah organik
Sekarang adalah tahap di mana Mama dapat memulai membuat pupuk kompos dari sampah organik rumah tangga. Setelah semua sampah sudah dipilah dan dipotong kecil-kecil, Mama dapat menyampurkannya dengan starter atau EM4 yang telah dicampur air. Pada tahap ini starter akan mulai untuk menguraikan sampah-sampahnya.
Mengecek keadaan pupuk kompos
Proses pembuatan pupuk kompos organik ini memakan waktu beberapa hari. Di awal akan memakan waktu sebelas hari. Setelah itu bisa dicek dibongkar dan dicampurkan kembali. Setelah itu dibiarkan lagi selama lima hari dan terus dicek secara berulang dengan cara yang sama. Proses ini hanya akan memakan waktu sekitar 40-60 hari.
Agar kualitasnya terjaga, disarankan untuk mengeceknya dengan mencelupkan jari sedalam dua sentimeter. Jika hangat, berarti telah terjadi proses pengomposan. Saat tidak terasa hangat, Mama dapat mencampurnya dengan sedikit air untuk mendorong kinerja mikroorganisme.
Ada beberapa tanda untuk mengetahui apakah pupuk kompos tersebut sudah jadi atau belum. Pertama dengan melihat warnanya yang telah berubah menjadi hitam. Selain itu, tidak dalam keadaan yang terlalu basah dan juga berbau.
Cukup mudah, bukan? Selain dapat menyuburkan tanaman Mama, tetunya ini juga sebagai langkah awal melindungi dan mencintai lingkungan hidup kita, lho.
Baca Juga: 5 Tanaman Buah dalam Pot yang Bisa Ditanam di Rumah
1 Comment
Keren parah