Cara Mudah Membuat Pupuk Kompos dari Sampah OrganikCara Mudah Membuat Pupuk Kompos dari Sampah OrganikCara Mudah Membuat Pupuk Kompos dari Sampah OrganikCara Mudah Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Cara Mudah Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik

March 23, 2020
Hari Bumi

Sumber: Shutterstock.com

Dari alam dan kembali lagi ke alam. Yuk, coba membuat pupuk kompos dari sampah organik. Mudah, kok, caranya.

Peduli terhadap lingkungan itu bisa dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik yang ada di rumah. Lalu apa saja sih, sampah organik rumah tangga yang bisa Mama gunakan untuk membuat pupul? Banyak, misalnya saja sisa makanan; seperti sayur-sayuran, kulit buah, atau daun-daunan kering.

Lalu, bagiamana cara membuatnya? Berikut adalah tahapan membuat pupuk kompos sendiri di rumah dari sampah organik. Lebih mudah dan hemat, deh!

Siapkan bahan-bahan

Sebelum Mama memulainya, siapkan semua bahan-bahan dan alat pendukung agar tidak ada yang terlewat. Alat-alat yang harus Mama persiapkan; keranjang dengan lubang kecil, kemudian batako, dan tempat untuk membuat pupuk kompos.

Jangan lupa siapkan bahannya ya, Ma, yaitu sampah rumah tangga yang bersifat organik dan juga sekam. Mama juga jangan lupa untuk mempersiapkan dekomposer atau starter berupa EM4. Tenang, Mama dapat menemukannya dengan mudah di toko pertanian.

Memilah sampah-sampah yang ada

Sesuai dengan namanya, di sini Mama harus mulai memilah-milah jenis sampah yang ada di rumah. Agar lebih mudah, Mama harus mulai memisahkan sampah-sampah yang ada di rumah. Caranya dengan menyiapkan dua jenis tempat sampah. Satu khusus sampah yang organik dan satunya non-oraganik. Dengan begitu Mama akan menjadi lebih mudah dan tidak perlu repot untuk memilahnya lagi nanti.

Menata dan mempersiapkan tempat pupuk

Setelah semua sampah sudah dipisahkan sesuai jenisnya, sekarang saatnya menata dan mempersiapkan tempatnya. Nantinya tempat-tempat ini digunakan untuk mengolah pupuk kompos yang dibuat dari sampah organik rumah tangga. Pilih wadah dengan ukuran yang lumayan besar dan memiliki tutup. Hal ini berguna agar pupuk tidak terkontaminasi dengan lainnya.

Meletakkan sampah-sampah organik

Sekarang adalah tahap di mana Mama dapat memulai membuat pupuk kompos dari sampah organik rumah tangga. Setelah semua sampah sudah dipilah dan dipotong kecil-kecil, Mama dapat menyampurkannya dengan starter atau EM4 yang telah dicampur air. Pada tahap ini starter akan mulai untuk menguraikan sampah-sampahnya.

Mengecek keadaan pupuk kompos

Proses pembuatan pupuk kompos organik ini memakan waktu beberapa hari. Di awal akan memakan waktu sebelas hari. Setelah itu bisa dicek dibongkar dan dicampurkan kembali. Setelah itu dibiarkan lagi selama lima hari dan terus dicek secara berulang dengan cara yang sama. Proses ini hanya akan memakan waktu sekitar 40-60 hari.

Agar kualitasnya terjaga, disarankan untuk mengeceknya dengan mencelupkan jari sedalam dua sentimeter. Jika hangat, berarti telah terjadi proses pengomposan. Saat tidak terasa hangat, Mama dapat mencampurnya dengan sedikit air untuk mendorong kinerja mikroorganisme.

Ada beberapa tanda untuk mengetahui apakah pupuk kompos tersebut sudah jadi atau belum. Pertama dengan melihat warnanya yang telah berubah menjadi hitam. Selain itu, tidak dalam keadaan yang terlalu basah dan juga berbau.

Cukup mudah, bukan? Selain dapat menyuburkan tanaman Mama, tetunya ini juga sebagai langkah awal melindungi dan mencintai lingkungan hidup kita, lho.

Baca Juga: 5 Tanaman Buah dalam Pot yang Bisa Ditanam di Rumah

Share
1
Nadia
Nadia

Related posts

Jenis Media Tanam

Jenis Media Tanam Organik | Foto: Freepik

July 21, 2023

6 Jenis Media Tanam Organik untuk Menyuburkan Tanaman


Read more
Jenis KPR

Jenis KPR | Foto: Freepik

July 18, 2023

Jenis-Jenis KPR, Ketahui sebelum Membeli Rumah Impian


Read more
Rumah ke utara

Rumah Menghadap ke Utara Menurut Feng Shui | Foto: Shutterstock

July 18, 2023

Rumah Menghadap ke Utara Menurut Feng Shui, Baik atau Buruk?


Read more

1 Comment

  1. Jerri says:
    August 19, 2020 at 8:31 am

    Keren parah

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Anak Tidur Siang0
    6 Manfaat Membiasakan Anak Tidur Siang, Bikin Pintar?
    July 21, 2023
  • Slow Living0
    Slow Living, Manfaat Menjalani Hidup Lebih Santai
    July 21, 2023
  • Jenis Media Tanam0
    6 Jenis Media Tanam Organik untuk Menyuburkan Tanaman
    July 21, 2023
  • Menghilangkan Tato0
    4 Cara Menghilangkan Tato Permanen, Kulit Bersih Kembali
    July 21, 2023
  • Sering Haus0
    7 Penyebab Sering Haus Terus-Menerus, Tanda Penyakit Serius?
    July 21, 2023
  • Kesemutan saat Hamil0
    Wajarkah Kesemutan Saat Hamil? Ini Penjelasan Lengkapnya
    July 21, 2023
  • Jenis KPR0
    Jenis-Jenis KPR, Ketahui sebelum Membeli Rumah Impian
    July 18, 2023
  • Anak belajar matematika0
    6 Cara Menyenangkan Membantu Anak Belajar Matematika 
    July 18, 2023
  • Buku Parenting0
    Rekomendasi Buku Parenting Terbaik dari Nikita Willy
    July 18, 2023
  • Rontok Setelah Melahirkan0
    Begini Cara Mengatasi Rambut Rontok setelah Melahirkan
    July 18, 2023

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid