Mama mungkin merasa lelah dengan setiap pertengkaran antar anak-anak di rumah, bukan? Mama tidak perlu khawatir, ada cara untuk mengatasi sibling rivalry ini . Ada cara yang dapat Mama lakukan untuk membuat mereka menjadi lebih kompak lagi, kok!
Sibling rivalry alias persaingan antara saudara, seperti kakak dan adik, pastinya kerap Mama temui di rumah, bukan? Sebenarnya ini adalah hal yang wajar, kok. Hanya saja Mama sebagai orangtua harus mengetahui beberapa penyebabnya agar ini tidak merembet hingga mereka dewasa nanti.
Lantas, apa sih, penyebab sibling rivalry ini? Ada beberapa penyebabnya, salah satunya perhatian yang kurang dari orangtua terkadang menjadi penyebab munculnya sibling rivalry. Namun, Mama tidak perlu khawatir dan merasa bersalah akan hal ini. Ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan agar anak menjadi lebih kompak ke depannya.
Ingat ya, Ma, jangan sampai Mama mengambil cara yang salah. Mama harus ingat bahwa setiap anak memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Nah, berikut ada empat cara mengatasi sibling rivalry.
Memberikan perhatian pada setiap anak
Saat Mama memiliki dua anak, tentunya harus dapat membagi waktu dan perhatian kepada mereka secara adil. Jangan sampai Mama hanya fokus pada sang adik hanya karena sosok kakak yang diharuskan mengalah atau mengerti. Oleh karena itu, Mama di sini harus dapat menyisakan waktu yang sama-sama berkualitas bagi masing-masing anak.
Lalu bagaimana cara membaginya? Sebenarnya, Mama dapat melakukan seperti hari-hari biasanya. Bedanya hanya lebih pada kualitas yang diberikan. Jika selama ini Mama hanya menyuruh kakak belajar dan Mama sibuk mengurus adik, yuk diubah sedikit. Misalnya, Mama membantu kakak mengerjakan PR setiap malam setelah mengurus adik yang telah tidur. Dengan begitu mereka akan sama-sama mendapatkan porsi perhatian dari Mama.
Menjadi sosok penengah
Saudara yang bertengkar pasti kerap Mama temukan, bukan? Sebenarnya ini adalah hal wajar selama pertengkaran tersebut tidak menjadi parah dan masih dalam tahap wajar. Saat mereka bertengkar, tugas Mama adalah menjadi penengah yang baik. Hal pertama yang harus Mama lakukan adalah mencari tahu alasan pertengkaran mereka. Setelah mengetahuinya, berilah solusi yang menguntungkan keduanya
Misalnya saat sang adik ingin merebut mainan kakaknya. Tentunya tidak mungkin jika Mama melarang langsung sang adik atau memaksa kakak, bukan? Nah, di sini Mama harus dapat berperilaku bijaksana, seperti menyarankan untuk bergantian. Cara yang satu ini akan menumbuhkan perasaan saling menghargai ke depannya.
Baca Juga: Tips Mengatasi Kecemburuan Anak Sulung pada Adik Baru
Biasakan memberikan kegiatan bersama
Salah satu cara membuat hubungan kakak adik rukun adalah dengan membiasakan untuk memberikan kegiatan bersama. Selain melatih kekompakan, cara ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya sibling rivalry.
Contohnya, Mama dapat mengajak mereka membereskan kamar tidurnya. Kakak yang melipat selimut dan sang adik yang membereskan beberapa mainan yang berserakan ke dalam kotak. Mungkin Mama juga dapat melakukan kegiatan-kegiatan seru bersama di rumah agar dapat meningkatkan bonding di antara mereka.
Tidak memarahi dan memihak
Berkaitan dengan penjelasan di atas, Mama tidak boleh membela salah satu di antara mereka, ya. Mama harus mengetahui dulu, apa alasan setiap anak melakukan perbuatan yang mungkin kurang tepat ini. Setelah menjadi sosok penengah, Mama sangat tidak disarankan untuk membela satu pihak. Cara tersebut justru akan membuat mereka iri nantinya.
Ambil contoh saat anak saling bertengkar, karena berebut sebuah permainan. Di sini Mama harus mencari tahu siapa yang menggunakannya pertama dan sudah berapa lama sebelum bertindak. Jika sang adik yang merebut, Mama sangat tidak disarankan untuk menyalahkan sang adik. Begitupun sebaliknya jika kakak yang mengambil.
Tidak hanya itu, Mama juga tidak seharusnya memaksa dan memarahi kakak karena tidak mau mengalah. Mama dapat memberi jalan keluar dengan cara membagi waktu untuk satu permainan agar saling bergantian. Ini memang tidak mudah, namun Mama tetap harus menjadi penengah dan memberi pengertian bahwa saudara haruslah rukun.