Siapa yang nggak ngiler disuguhkan junk food? Meskipun rasanya lezat dan menggoda, tapi jangan terlalu sering mengonsumsi junk food. Berikut 5 penyakit fatal akibat junk food.
Mayoritas dari kita sering mengombinasikan lebih dari satu jenis junk food dalam sekali makan, misalnya, burger, kentang goreng dan soda. Perlu diketahui bahwa pola makan ini membuat kita mengonsumsi kalori melebihi batas maksimal yang dibutuhkan tubuh. Kelebihan kalori jadi pemicu berbagai penyakit. Berikut 5 penyakit akibat sering makan junk food.
Obesitas
Junk food memiliki kalori tinggi dengan mineral, vitamin dan nutrisi yang sedikit. Kelebihan mengonsumsi lemak trans pada makanan yang digoreng dapat mengirimkan sinyal campuran ke otak yang membuat sulit untuk memproses rasa kenyang.
Akibatnya seseorang yang mengonsumsi junk food cenderung makan lebih banyak dan mudah lapar. Lemak trans yang terkandung pada junk food menyebabkan peradangan di hipotalamus, atau bagian otak yang mengandung neuron untuk mengendalikan berat badan.
Stroke
Penyakit yang biasa diderita orang berusia lanjut ini bisa mengancam anak muda yang terlalu sering makan junk food. Stroke terjadi karena suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang sehingga jaringan oksigen dan nutrisi tidak tercukupi.
Menurut Dr. Corbett dari Heart and Stroke Foundation Centre for Stroke Recovery, makan junk food menjadi penyebab terbesar orang berusia 30-40 tahun terkena stroke. Bahaya, kan?
Artikel Lainnya: 5 Faktor Penyebab Stroke Pada Anak Muda
Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi disebabkan oleh asupan natrium yang berlebihan pada tubuh. Mayoritas makanan cepat saji mengandung natrium yang berasal dari garam. Biasanya kandungan natrium yang tinggi terdapat pada bumbu yang digunakan untuk perisa junk food. Jika hipertensi ini sudah parah maka akan memicu timbulnya risiko penyakit jantung dan aterosklerosis.
Artikel Lainnya: 5 Faktor Penyebab Hipertensi Pada Usia Muda!
Diabetes
Kegemukan, obesitas, tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar gula darah merupakan faktor risiko utama diabetes melitus tipe 2. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam “ The Lancet”, mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali per-minggu meningkatkan rata-rata 4,5 kg berat badan pada orang dewasa. Peningkatan berat badan ini menjadi faktor risiko besar terkena diabetes.
Kanker
Makanan cepat saji memang tidak langsung menyebabkan kanker. Namun makanan ini mengaktifkan faktor-faktor pemicu kanker salah satunya peningkatan berat badan. Mengonsumsi menu yang menekankan lemak dan gula dengan sedikit serat dan nutrisi berpeluang mengaktifkan faktor pemicu kanker.