Menggigit kuku pada anak-anak merupakan salah satu kebiasaan buruk yang umum terjadi. Tapi, kebiasaan ini tidak baik, karena bisa memicu anak terkena penyakit dari bakteri yang menempel di kuku.
Kebiasaan menggigit kuku anak merupakan hal yang umum terjadi. Sayangnya, kebiasaaan ini cukup buruk. Menggigit kuku pada anak bisa menyebabkan gigi tidak rata, bahkan gigi condong ke depan. Kuku juga bisa menjadi sumber kotoran dan kuman sehingga menyebabkan anak sakit.
Kebiasaan menggigit kuku pada anak harus segera dihentikan. Marah-marah bukan cara yang efektif untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku. Berikut ini 7 cara yang bisa orangtua lakukan untuk menghentikan kebiasaan menggigit kuku pada anak.
Alihkan perhatian anak
Jika si kecil mulai menggigit kuku, segera alihkan perhatiannya dengan aktivitas lain. Buatlah kedua tangannya bergerak untuk hal lain, misalnya bermain yang menggunakan dua tangan. Dengan begitu anak tidak akan memiliki kesempatan untuk mengigit kukunya. Namun jangan dialihkan dengan bermain gadget atau menonton TV, ya. Karena kedua kegiatan ini justru bisa meningkatkan kebiasaan menggigit kuku.
Tidak usah memarahi atau menghukum anak
Kebiasaan menggit kuku anak umumnya dilakukan secara tidak sadar, misalnya saat gugup anak akan menggigit kukunya. Kebiasaan ini tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Maka jika anak memiliki kebiasaan menggigit kuku secara tidak sadar, marah tidak akan menyelesaikan masalah. Jika kita terus menekan anak untuk berhenti, Mama hanya akan membuat anak stres dan justru sering melakukan kebiasaan ini karena tegang.
Baca Juga: 7 Dampak Orangtua Terlalu Sering Melarang Anak
Jelaskan efek negatif menggigit kuku
Cara memberikan pengertian kepada anak bukan dengan bentakan atau paksaan. Anak akan lebih mengerti sebuah informasi jika kita mendekatinya dengan perasaan empati. Jelaskan pelan-pelan pada anak mengenai efek buruk ketika ia memiliki kebiasaan menggigit kuku seperti terkena cacingan, infeksi bakteri, merusak gigi dan gusi anak hingga kerusakan pada bantalan kuku.
Penjelasan mengenai dampak negatif menggigit kuku akan membuat anak berpikir ulang saat melakukannya. Bagi para orangtua. jangan lupa untuk memotong kukunya dengan rutin, agar anak tidak memiliki space kuku yang bisa digigit.
Baca Juga: Cara Merawat Gigi Anak yang Sudah Terlanjur Kena Karies
Berikan kutek khusus anak
Tips yang satu ini mungkin cocok bagi yang memiliki anak perempuan. Dengan mengecat kukunya anak akan merasa sayang untuk menggigitnya. Pastikan kutek yang digunakan jenis kutek anak yang aman. Pilihlah warna-warna kutek yang cerah atau ajak ia memilih warnanya sendiri.
Berikan apresiasi jika anak berhasil
Jika berbagai metode pendekatan dengan si kecil telah dilakukan, lama kelamaan ia akan mengerti. Nah, saat anak menunjukan tanda-tanda menahan diri untuk tidak menggigit kuku, berikan ia pujian atau reward. Dengan apreasiasi tersebut anak akan berusaha untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini.
Tegas dan konsisten dalam mengingatkan
Dalam hal ini tegas bukan berarti memarahi anak, ya. Ingatkan anak setiap kali ia mulai menggigit kukunya sepengetahuan Mama. Misalnya saat ia mulai mendekatkan tangannya ke mulut, katakan padanya, “hayoo, jangan, ya”. Katakan kalimat-kalimat ini dengan nada tegas namun tidak membentak. Ketegasan ini berfungsi sebagai alarm bagi anak untuk menghilangkan kebiasaan buruknya. Lakukan secara konsisten setiap kali anak memulai kebiasaan menggigit kukunya.
Berkonsultasi dengan ahli
Kebiasaan anak untuk menggigit kuku bisa hadir dari berbagai penyebab, salah satunya gangguan kecemasan. Jika sewaktu menggigit kuku anak menunjukan tanda-tanda gangguan kecemasan segeralah berkonsultasi dengan ahli, seperti konselor dan psikolog anak. Karena bisa jadi kebiasaan menggigit kuku lahir karena ia mengalami stres atau gangguan kecemasan.
Baca Juga: Menghukum Anak Berbohong Semakin Membuatnya Berbohong