5 Langkah Mudah Mengatur Keuangan Khusus Freelancer5 Langkah Mudah Mengatur Keuangan Khusus Freelancer5 Langkah Mudah Mengatur Keuangan Khusus Freelancer5 Langkah Mudah Mengatur Keuangan Khusus Freelancer
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

5 Langkah Mudah Mengatur Keuangan Khusus Freelancer

July 7, 2020
Tips mengatur keuangan freelancer

Sumber: Freepik/chevanon

Sebagai freelancer suka bingung bagaimana mengatur keuangan? Jangan khawatir, kamu bisa mengatur keuanganmu dengan mudah dengan tips-tips di sini.

Menjadi freelancer saat ini mulai diminati banyak orang. Yaa, tentu saja karena seorang freelancer lebih “bebas”, karena tidak terikat aturan perusahaan. Selain itu, kamu memiliki jam kantor yang lebih fleksibel. Hanya saja, mengatur keuangan menjadi kendala seorang freelancer. Benar, bukan?

Kalau kamu merupakan salah satu yang terjun menjadi seorang freelancer dan bingung mengatur keuangan itu sangat wajar. Terlebih lagi ini jadi tahun perdanamu. Satu poin penting yang harus kamu ingat adalah mengutamakan untuk menabung.

Nah, artikel ini sangat cocok buatmu seorang freelancer. Di sini ada beberapa langkah mudah mengatur keuangan freelancer yang bisa kamu coba.

Review penghasilan selama enam bulan

Mungkin menjadi freelancer hal baru buatmu dan bikin bingung mengatur keuangan yang baik. Terkadang kamu mungkin takut apabila pemasukanmu kurang, bukan? Dikutip dalam laman lifepal, salah satu cara mengatur keuangan freelancer dengan menghitung pemasukan dan pengeluaran enam bulan terakhir.

Caranya, hitung total pemasukan enam bulan terakhir dan hitung rata-ratanya. Kemudian, sekarang hitung pengeluarannya. Idealnya, disarankan pengeluaran setiap bulan sebesar 50%-60% dari pemasukan.

Apabila pemasukanmu rata-rata Rp15 juta, setidaknya pengeluaranmu untuk kebutuhan bulanan cukup Rp 7,5 juta saja.  Dengan begitu, kamu masih punya sisa uang untuk sebulan yang bisa kamu gunakan untuk bermain dan menabung.

Baca Juga: Bebas Ribet, 4 Trik Menabung Anti Gagal di Tengah Jalan

Bedakan mana kebutuhan dan keinginan

Selain itu, kamu juga harus membedakan mana kebutuhan dan keinginanmu. Utamakan mana yang memang kebutuhan. Terkadang kita suka bimbang antara kebutuhan dan keinginan. Bahkan, kadang kita membuat yang keinginan harus dipenuhi karena urgernt. Iya, kan?

Satu trik yang bisa dicoba dengan menunda membeli suatu barang hingga sekitar satu bulan. Apabila kamu masih memikirkannya, artinya kamu memang butuh. Atau mungkin kamu juga bisa dengan bertanya pada diri sendiri “kalau aku tidak membelinya, apakah akan memengaruhi hari esok dan seterusnya?”

Baca Juga: Gaji Cepat Habis? Ini 4 Cara Mengatur Keuangan dengan Benar

Jangan langsung boros

Ada kalanya, mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya, kan? Nah, jangan langsung dihabiskan, ya. Anggaplah uang tersebut adalah bonus. Kamu tetap harus menggunakan uangmu sebagai kebutuhan pokok sehari-hari sekitar 50%-60% dari total pemasukan yang tadi telah dihitung.

Lalu bagaimana dengan bonusnya? Tentu saja kamu bisa memasukkannya ke dalam dana liburan, tabungan, dana darurat, atau untuk investasi. Toh, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, bukan? Jadi, jangan langsung happy dan boros, ya!

Jangan lupa dana darurat

Kamu juga tetap harus menyisihkan setiap pemasukanmu secara rutin minimal 10% untuk dana darurat. Dana darurat di sini digunakan untuk keperluan mendesak dan tidak terduga, seperti sakit. Idealnya, dana darurat adalah 3-6 kali dari pengeluaran setiap bulan.

Misalnya, pengeluaranmu setiap bulan adalah Rp5 juta, artinya kamu harus mengumpulkan dana darurat sekitar Rp15 juta atau dua kalinya. Sehingga, apabila terjadi hal yang tidak diperkirakan dan cukup urgent, kamu bisa menggunakannya. Tapi ingat, ya. Hanya untuk kebutuhan yang sangat mendesak.

Belajar untuk investasi

Satu lagi yang tidak boleh lupa adalah untuk berinvestasi. Kamu bisa memilih investasi sesuai dengan jenis dan menyesuaikan dengan profil risikomu. Ada beberapa investasi yang bisa kamu coba. Mulai dari reksadana, saham, emas, dan masih banyak lagi.

Cukup sisihkan minimal 10% dari pendapatan bulananmu. Kemudian, apabila memilih reksadana, perhatikan juga manajer investasi yang kamu pilih. Jangan asal oke dengan iming-iming bunganya, ya.

Baca Juga: Melek Investasi, Ini 3 Investasi yang Cocok untuk Milenial 

Share
2
Nadia
Nadia

Related posts

Memulai Bisnis Fashion

Tips Memulai Bisnis Fashion | Foto: Freepik

June 21, 2022

Tips Memulai Bisnis Fashion Lokal dengan Brand Sendiri


Read more
Investasi untuk masa depan

Invevstasi untuk Masa Depan | Foto: Freepik

June 17, 2022

5 Pilihan Investasi untuk Masa Depan yang Menguntungkan


Read more
Asuransi Perjalanan

Pentingnya Memiliki Asuransi Perjalanan | Foto: Freepik

June 13, 2022

Pentingnya Memiliki Asuransi Perjalanan, Liburan Lebih Aman!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Cara Merawat Keladi0
    Cara Merawat Keladi agar Subur dan Tidak Cepat Layu
    June 30, 2022
  • Feng Shui Taman0
    Tips Menata Taman Menurut Feng Shui, Bawa Keberuntungan
    June 23, 2022
  • Sayuran Tidak Sehat0
    6 Sayuran yang Tidak Sehat, Jangan Konsumsi Setiap Hari
    June 23, 2022
  • Cara Menenangkan Pikiran0
    5 Cara Ampuh Menenangkan Pikiran Sebelum Tidur
    June 21, 2022
  • Memulai Bisnis Fashion0
    Tips Memulai Bisnis Fashion Lokal dengan Brand Sendiri
    June 21, 2022
  • Olahraga untuk jantung0
    7 Olahraga untuk Menjaga Kesehatan Jantung, Dicoba Yuk!
    June 21, 2022
  • Anjing Tidak Mau Makan0
    Penyebab Anjing Tidak Mau Makan, Tanda Penyakit Serius?
    June 21, 2022
  • Jello Skin0
    Viral di TikTok, Begini Cara Mendapatkan Jello Skin
    June 21, 2022
  • Menjadi Freelancer0
    8 Tips Menjadi Freelancer Profesional dan Berkualitas
    June 17, 2022
  • Investasi untuk masa depan0
    5 Pilihan Investasi untuk Masa Depan yang Menguntungkan
    June 17, 2022

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid