Rumah seperti kapal pecah karena mainan anak yang berantakan? Tapi si kecil enggan membereskannya? Gunakan tips berikut ini untuk mengajak anak membereskan mainan. Dijamin menyenangkan!
Bermain merupakan kegiatan yang paling menyenangkan untuk anak. Namun muncul efek sampingnya rumah berantakan karena mainan berserakan. Sayangnya, anak sering menolak untuk membereskan mainan dengan berbagai alasan. Bahkan beberapa anak sampai menangis ketika dipaksa merapikan mainannya.
Jika Mama salah satu yang mengalami masalah ini, cobalah mempraktikan tips berikut. Dijamin si kecil tidak stres dan dengan senang hati membereskan mainannya sendiri.
Memberikan pengertian pada anak
Pada dasarnya anak-anak tidak suka beres-beres. Mereka tidak akan pernah sadar pentingnya membereskan mainan ,kecuali diberikan pendasaran dari orangtua. Maka, sebelum mengajarkan anak merapikan mainan, berikan terlebih dahulu pengertian-pengertian menganai pentingnya mainan dirapikan.
Misalnya, saat anak sedang bermain katakan padanya mengenai kemungkinan ia terpeleset mainan jika tidak dibersihkan. Atau katakan padanya jika mainan tidak ditata dengan rapi maka sangat mungkin akan hilang dan susah dicari. Buatlah anak bersimpati agar mereka mau membereskan mainannya.
Mengkreasikan momen beres-beres
Terkadang anak tidak mau untuk membereskan mainan karena mereka meresa kegiatan ini membosankan. Sebaiknya kita berusaha mengubah momen beres-beres menjadi menyenangkan. Mama Papa bisa mengajak si kecil bernyanyi sambil beres-beres. Atau buatlah perlombaan adu cepat dengan anak. Pasanglah alarm sekitar 10-15 menit lalu ajak anak berlomba merapikan mainan. Dengan semangat berkompetisi anak akan lebih bersemangat membereskan mainan.
Batasi area bermainnya
Membatasi area bermain bisa menjadi cara untuk membuat anak bersemangat membereskan mainan. Misalnya, sepakati si kecil hanya boleh bermain di kamarnya atau teras depan rumah saja. Sempitnya area bermain ini membuat ia hanya bisa mengeluarkan mainan sedikit saja dan efek berantakannya tidak menyebar ke mana-mana. Pembatasan area ini juga akan membuat anak jadi lebih mudah untuk membersihkan karena ia tidak merasa terbebani.
Mengajak anak merapikan satu persatu
Berdasarkan laman resmi Growing Health Minds, perhatian anak-anak lebih mudah terpecah jika harus mengerjakan tugas yang besar. Maka, jika kondisinya sangat berantakan sebaiknya Mama membagi tugas membereskan mainan. Merapikan mainan satu per satu bisa menjadi solusi.
Mulailah dari mainan yang mudah untuk dibereskan terlebih dahulu. Misalnya, katakan padanya pertama harus memasukan balok ke dalam kotak, selanjutnya puzzle, lalu LEGO dan seterusnya. Cara ini akan membuat si kecil lebih mudah melakukannya.
Baca Juga: 5 Permainan Seru untuk Melatih Otak Anak
Mengapresiasi anak
Apresiasi sangat penting untuk seseorang. Maka, jika anak selesai membereskan mainannya sebaiknya kita memberinya pujian atau ucapan terima kasih. Hal ini akan membuatnya senang dan mau mengulanginya keesokan harinya. Bahkan jika si kecil sudah berhasil membereskan mainannya sendiri selama satu bulan berturut-turut Mama Papa bisa mengucapkan selamat padanya.
Baca Juga: 5 Manfaat Mengapresiasi Anak, Orangtua Harus Tahu