Meskipun sama-sama memberikan keuntungan yang menggiurkan, namun ada perbedaan antara saham dan reksadana saham yang harus Mama Papa pahami.
Ada perbedaan saham dan reksadana saham yang harus kita ketahui sebelum melakukan investasi jangka panjang. Meskipun sama-sama jenis investasi jangka panjang, namun ada perbedaan yang cukup signifikan antara saham dan reksadana saham, lho.
Nah, supaya Mama Papa tidak salah ambil langkah dalam memulai investasi, simak dulu perbedaan saham dan reksadana saham di sini, yuk!
Pengelolaan dana
Perbedaan antara saham dan reksadana saham yang pertama adalah dari pengelolaan dana. Kalau Mama Papa memilih berinvestasi di saham langsung, nantinya seluruh dana yang dimiliki akan dikelola sendiri. Mulai dari memilih hingga menjual saham, semua berdasarkan hasil analisa dan pertimbangan Mama Papa sendiri.
Sementara itu, untuk reksadana saham seluruh dana akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Di sini MI yang akan bertanggung jawab dan membeli berbagai diversifikasi investasi yang nantinya akan memberikan keuntungan. Jadi, Mama Papa cukup duduk tenang dan menunggu uang yang diinvestasikan tumbuh.
Baca Juga: Tips Memilih Reksadana, Perhatikan Ini Sebelum Investasi
Risiko
Sebenarnya, antara saham dan reksadana saham sama-sama memiliki risiko yang tinggi. Hanya saja, saham akan lebih berisiko dibandingkan reksadana saham, terlebih lagi untuk Mama Papa yang masih pemula. Mengapa?
Karena di saham Mama Papa harus mengurus dan mengelola portofolio sendiri. Dengan kata lain, keputusan investasi akan dibeli atau dijual berada di tangan Mama Papa. Lalu, bagaimana dengan reksadana saham?
Bisa dibilang reksadana saham jauh lebih “aman” dibandingkan saham. Hal ini disebabkan Mama Papa akan dibantu oleh MI yang memiliki pengalaman di bidang investasi. Hanya saja, Mama Papa harus cek dan memilih MI yang tepat. Salah satunya adalah dengan melihat portofolio dan profil dari MI yang dipilih.
Return
Setelah bahas risiko, kurang ayem kalau tidak tahu return yang diberikan. Seperti yang Mama Papa tahu, tingginya risiko akan berbanding lurus dengan return yang didapatkan. Namun, kalau ditanya mana yang return-nya lebih tinggi antara saham dan reksadana saham, jawabannya adalah saham.
Hal ini disebabkan, reksadana saham kita akan dikenakan fee untuk mengelola saham. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, di reksadana saham Mama Papa tinggal tunggu diam dan santai karena ada MI yang mengatur.
Baca Juga: 4 Tips Investasi Saham Saat Pandemi Bagi Pemula
Pajak
Perbedaan antara saham dan reksadana saham juga bisa dilihat dari pajak yang diberikan. Mengutip dari laman Bibit, jika Mama Papa memilih investasi saham nantinya akan dikenakan pajak final sebesar 0,1% dari nilai penjualan. Sedangkan jika Mama Papa mendapatkan dividen, nantinya juga akan dikenakan pajak final sebesar 10%.
Sebaliknya, apabila Mama Papa memilih reksadana saham nantinya tidak akan dipotong pajak. Tapi, Mama Papa tetap harus melaporkan keuntungan reksadana ke dalam SPT Tahunan, ya.
Kesimpulan
Lalu, pilih yang mana? Sebenarnya ini kembali ke diri Mama Papa. Apabila Mama Papa memiliki keahlian dalam dunia pasar modal dan saham, tidak ada salahnya memilih investasi di saham langsung ataupun di reksadana saham.
Sementara itu, bagi Mama Papa yang masih pemula, tidak ada salahnya untuk mulai di reksadana saham. Baru nanti setelah dirasa paham dan siap, Mama Papa bisa memilih untuk investasi saham langsung.