Tangisan bayi tidak hanya menunjukan rasa lapar, lho. Arti dari tangisan sangat bermacam-macam dan mengekspresikan kondisi emosional yang berhubungan dengan kebutuhannya.
Karena belum mampu berkomunikasi dengan berbicara, bayi mengganti komunikasi dengan menangis. Karena itu Mama harus mencari tahu arti tangisan bayi untuk mengindikasikan masalah yang berbeda-beda. Ekspresi dari emosi ini menunjukan kebutuhannya yang harus segera didapatkan bayi.
Sayangnya, ibu baru seringkali belum mampu memahami dengan jelas arti dari tangisan bayi, dan selalu menghubungkannya dengan rasa lapar. Padahal menangis tidak hanya menunjukan rasa lapar.
Berikut ini beberapa arti tangisan bayi yang umum terjadi, selain merasa lapar. Simak ya, Mama, agar si kecil mendapat perhatian yang lebih baik.
Bosan
Tidak hanya orang dewasa, bayi juga mudah bosan. Arti tangisan pada bayi bisa menandakan jika mereka bosan. Si kecil biasanya akan menangis dengan sedikit rewel ketika sedang merasa bosan.
Jenis tangisan bosan biasanya disertai dengan memalingkan kepala atau tubuh dari pemandangan, atau suara berlebihan yang berpotensi mengganggu. Jika Mama sudah bisa membedakan arti tangisan tersebut, sebaiknya segera jauhkan bayi dari kebisingan, atau beri rangsangan visual yang tidak akan membuatnya stres, ya.
Merasakan sakit
Sebagai satu-satunya bahasa komunikasi yang bisa dilakukan bayi, biasanya menangis dijadikan metode berkomunikasi jika si kecil merasakan sakit.
Tangisan yang menandakan rasa sakit biasanya muncul sebagai rengekan lembut yang lemah dan terdengar seperti sengau, namun dengan nada lebih rendah dibandingkan tangisan biasanya.
Tangisan ini seolah menyuarakan jika bayi tidak memiliki energi untuk memompa volume suaranya. Biasanya ibu yang sudah berpengalaman akan langsung mengetahui arti tangisan ini ketika mendengarnya.
Kelelahan
Arti tangisan pada bayi juga bisa menjadi bahasa komunikasi untuk memberitahu ia sedang kekalahan. Jenis tangisan ini biasanya disertai dengan getaran dan si kecil nampak lebih gelisah.
Bahasa tubuh lain yang menandai kondisi bayi kelelahan adalah menggosok-gosokkan mata tanda mengantuk, dan menggerakan kaki serta tangannya. Jika Mama membaca bahasa tubuh ini pada si kecil segeralah mengayun-ayunnya untuk dapat menenangkan tangisannya.
Bisa juga si kecil menangis karena faktor tertekan akibat kelelahan ditambah kondisi lingkungan yang terlalu banyak orang.
Baca Juga: Manfaat Tangisan Pada Bayi yang Harus Dipahami Orangtua
Popok basah
Arti dari tangisan bayi ini biasanya yang paling cepat telintas dalam tebakan Mama Papa, bukan? Ya, umumnya ketika bayi menangis Mama Papa akan buru-buru mengecek kondisi popoknya.
Tanda tangisan bayi yang menunjukan popok basah berirama teratur dan dilakukan secara terus menerus. Tangisan ini semakin lama akan semakin keras jika popoknya tidak segera diganti.
Hal ini wajar, karena si kecil merasa risih dengan kelembapan di pakaiannya. Nah, jawaban dari tebakan yang satu ini sangat mudah ditemukan dengan cara memeriksa kondisi popoknya.
Baca Juga: Dampak Pandemi, Ini Tanda-tanda Kesehatan Mental Anak Butuh perhatian
Kolik
Tangisan bayi juga bisa menandakan kolik, lho. Kolik merupakan kondisi perut nyeri atau sakit akibat terlalu banyak menelan udara saat menyusu.
Biasanya bayi yang terkena kolik tangisannya terdengar seperti ratapan, atau jeritan intens yang disertai dengan gerakan gelisah. Selain itu, bayi yang mengalami kolik juga memiliki ciri-ciri; muka yang agak memerah, perut tegang, menarik kaki, dan mengepalkan tangan.
Untuk mengatasi kondisi ini Mama bisa memberikan si kecil obat dari dokter yang membantunya mengeluarkan gas dari dalam perutnya.