Tidak sedikit orang berpikir kalau makanan pedas merupakan penyebab penyakit usus buntu. Namun benarkah pernyataan tersebut? Ini dia faktanya!
Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, makanan pedas adalah salah satu menu favorit. Bahkan sebagian orang menyebut tanpa rasa pedas makanan jadi ‘hambar’. Namun pernahkah Mama Papa mendengar kalau makanan pedas merupakan penyebab usus buntu?
Menurut berbagai pendapat yang berkembang, hubungan antara makanan pedas dan usus buntu ini adalah biji cabai yang tidak sengaja tertelan dan berakhir menyumbat usus. Nah, benarkah demikian faktanya?
Sebelum membahas mengenai faktor penyabab usus buntu, sebaiknya kita mengetahui dahulu apa yang dimaksud dengan penyakit usus buntu. Penyakit usus buntu atau apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada usus buntu.
Usus buntu sendiri merupakan sebutan untuk kantong berbentuk jari yang menonjol dari usus besar dan terletak pada sisi kanan perut. Maka tidak aneh jika penderita radang usus buntu seringkali mengeluhkan rasa sakit di perut kanan bawah.
Namun benarkah jika makan makanan pedas merupakan penyebab usus buntu mengalami radang?
Hubungan makanan pedas dan penyebab usus buntu
Masih banyak anggapan yang beredar jika makanan pedas merupakan faktor penyebab usus buntu. Namun sampai saat ini hal tersebut tidak terbukti, lho. Usus buntu terjadi jika ada penyumbatan pada saluran usus buntu, sehingga menyebabkan infeksi bakteri.
Dalam kondisi tersebut, bakteri akan berkembang biak dengan cepat, sehingga menyebabkan usus buntu meradang, bengkak, dan penuh nanah. Namun dalam kondisi tersebut makanan pedas tidak memiliki korelasi langsung pada usus buntu.
Makanan pedas tidak menyebabkan penyumbatan secara langsung dalam saluran usus buntu. Lalu mengapa dokter menyarankan penderita usus buntu untuk tidak mengonsumsi makanan pedas?
Ini karena makanan pedas bisa menyebabkan gejala nyeri yang dialami semakin parah. Jadi, makanan pedas bukan penyebab utama usus buntu, namun memicu rasa sakit yang lebih parah pada gejala nyeri yang dialami penderita.
Baca Juga: Gejala Usus Buntu yang Paling Sering Dirasakan
Faktor risiko penyebab usus buntu
Dibandingkan makanan pedas, sebenarnya ada beberapa faktor risiko yang telah terbukti menjadi penyebab seseorang mengalami penyakit usus buntu. Faktor risiko tersebut, antara lain:
-
Cedera pada perut
Cedera parah yang terjadi pada perut merupakan salah satu penyebab yang sering ditemukan. Biasanya cedera ini terjadi karena benturan perut akibat kecelakaan, terkena benda tumpul, atau kesalahan olaharaga.
-
Hambatan pada pintu rongga usus buntu
Adanya benda asing yang masuk ke saluran cerna dapat menyebabkan penyumbatan dan berujung mengakibatkan usus buntu.
-
Akumulasi feses
Usus buntu dapat terjadi karena adanya obstruksi pada apendiks. Obstruk ini bisa terjadi karena adanya akumulasi feses atau penumpukan feses pada usus.
-
Infeksi saluran cerna
Virus, bakteri, jamur, dan cacing enterobius vermicularis dapat menyebabkan infeksi saluran cerna. Jika bakteri tersebut menyebar ke apendiks maka akan menyebabkan terjadinya usus buntu.
-
Kondisi medis tertentu
Faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami usus buntu bisa juga muncul dari tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.
-
Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu
Kondisi ini terjadi karena terjadi infeksi di saluran usus buntu atau saluran tubuh lain yang berhubungan dengan bagian ini.
Baca Juga: 5 Gejala Ambeien yang Paling Umum Terjadi Beserta Penyebabnya