Melihat BAB berdarah dapat menimbulkan kekhawatiran tersendiri, bukan? Nah, agar tidak terusan khawatir, pahami penyebab BAB berdarah berikut ini.
Darah yang keluar bersamaan feses bisa menimbulkan kepanikan tersendiri. Hal ini wajar, sebab BAB berdarah merupakan salah satu pertanda pencernaan sedang bermasalah. Jika hal ini terjadi pada kita, segera temukan penyebab BAB berdarah agar kondisi tidak berlarut.
Mengetahui penyebab BAB berdarah ini penting untuk menemukan pengobatan yang tepat sesuai sasaran. Berikut beberapa kondisi yang kemungkinan menjadi penyebab buang air besar berdarah.
Wasir (ambeien)
Wasir atau ambeien merupakan penyebab bab berdarah yang paling umum. Penyakit ini terjadi akibat adanya pembengkakan dan peradangan akibat pelebaran pembuluh darah vena pada anus.
Salah satu gejala wasir adalah sembelit yang ditandai dengan feses padat dan keras. Feses yang padat akan mengesek pembuluh darah, sehingga membengkak dan mengeluarkan darah.
Masalah ini tergolong masih wajar, namun kita tetap memerlukan bantuan dokter jika ambeien terus berlanjut.
Baca Juga: 5 Gejala Ambeien yang Paling Umum Terjadi Beserta Penyebabnya
Pendarahan saluran pencernaan atas
Menurut Verywell Health, salah satu penyebab BAB berdarah adalah terjadinya pendarahan di saluran pencernaan atau saluran gastrointestinal (GI) bagian atas.
Namun masalah ini tidak bisa langsung didiagnosis secara mandiri. Pendarahan saluran pencernaan atas dapat dilihat melalui endoskopi. Maka, jika kita merasakan ada pendarahan namun tidak mengalami sembelit, sebaiknya segera bawa ke dokter, ya.
Polip pada usus besar
Kondisi feses berdarah jangan disepelekan, ya. Karena salah satu penyebab BAB berdarah adalah penyakit polip pada usus besar. Polip merujuk pada tonjolan apapun yang muncul di usus.
Gejala polip usus besar selain adanya darah pada feses adalah feses berwarna hitam. Polip usus besar yang menyebabkan pendarahan ini juga dapat meningkatkan risiko anemia dan kekurangan zat besi pada penderitanya.
Fisura ani
Fisura ani merupakan kondisi kulit anus robek sehingga membuat feses keluar bercampur darah. Hal ini juga akan menimbulkan sakit atau perih di area anus karena kulit yang mengelupas. Darah yang keluar akibat fisura ani berwarna merah terang.
Namun kita bisa sedikit tenang, karena fisura ani dapat sembuh sendiri ketika kulit anus sudah tidak terbuka. Ada cara sederhana yang perlu dilakukan ketika kita BAB berdarah akibat fisura ani.
Pertama, perbanyaklah konsumsi buah dan sayuran agar kebutuhan serat dalam tubuh terpenuhi. Kedua, gunakan krim pereda rasa sakit dan obat pelunak anus jika rasa sakit tak kunjung reda.
Baca Juga: Anti Sembelit, 5 Buah Ini Bisa Melancarkan BAB
Kanker usus besar
Kanker usus besar juga bisa menjadi salah satu penyebab BAB berdarah. Gejala lain yang menyertai BAB berdarah pada penderita kanker usus besar adalah feses yang berwarna hitam, kram, sakit pada bagian perut, penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Selain itu, penderita kanker usus besar juga akan mengalami muntah, mudah kelelahan, dan sakit kuning. Jika mengalami BAB berdarah disertai beberapa gejala di atas segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Penyakit divertikulitis
Penyakit ini muncul karena divertikula atau tonjolan berbentuk kantung kecil pada lapisan usus bawah. Sebenarnya divertikula ini jarang menimbulkan masalah, namun dalam beberapa kasus bisa menyebabkan BAB berdarah.
Penyakit dibertikulitis disebabkan kurang mengonsumsi serat, faktor genetik, kebiasaan merokok, dan kurang olahraga. Gejala lain yang menyertai penyakit ini selain feses berdarah adalah muntah, mual, dan sakit perut.
Angiodisplasia
Jika kita tidak memiliki gangguan organ pencernaan yang spesifik, kemungkinan besar angiodisplasia adalah penyebab BAB kita bisa berdarah. Kondisi ini sebenarnya bukan penyakit, namun kelainan pembuluh darah di saluran pencernaan.
Biasanya angiosdisplasia berkaitan dengan penderita sakit ginjal dan penyakit von willebrand. Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan terapi hormon, transfusi darah rutin, dan pemberian suplemen zat besi.
Feses berdarah akibat angiosdisplasia biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Baca Juga: 5 Penyebab Anak Mengalami BAB Berlendir