Sering mengalami mood swing tentu bikin tidak nyaman untuk beraktivitas, kan? Jika kamu sering mengalami mood swing, cari tahu penyebab dan segera atasi dengan cara di bawah ini, ya.
Perubahan mood sebenarnya wajar dalam taraf tertentu. Namun jika perubahan terjadi begitu ekstrem dan cepat bisa jadi kita terkena mood swing. Nah, kalau sudah begitu, kita harus tahu penyebab mood swing yang kita alami.
Pasalnya, menjalani hari dengan mood yang tidak baik tentu akan mengganggu aktivitas. Belum lagi akan membuat rekan kerja atau keluarga menjadi tidak nyaman. Pahami 6 penyebab mood swing yang umum terjadi berikut ini, ya.
Stres
Salah satu penyebab mood swing yang paling banyak terjadi adalah akibat stres. Kondisi ini dapat memengaruhi susunan otak yang berpotensi memicu ketidakseimbangan materi otak. Efeknya akan menimbulkan mood swing yang bahkan dapat memengaruhi cara berpikir dan berperilaku kita.
Saat sedang stres, seseorang cenderung akan cepat marah, tersinggung, hingga merasa sedih berlebihan. Membiarkan kondisi stres berlarut-larut akan berisiko mengakibatkan depresi dan memperparah mood swing.
Baca Juga: Cara Mengelola Stres Akibat Pekerjaan Menumpuk
Kurang tidur
Ketika otak kekurangan waktu istirahat, kemampuannya dalam menerima informasi dan stimulasi akan mengalami penurunan. Ini mengakibatkan kita akan sulit untuk fokus dalam merespon apapun.
Kesalahan merespon ini dapat menyebabkan perubahan mood yang drastis. Penyebab mood swing yang satu ini dapat mengakibatkan kita salah mengambil keputusan sepanjang hari, lho.
Faktor hormonal
Perubahan mood juga erat kaitannya dengan naik turunnya kadar hormon esterogen dalam tubuh. Faktor hormonal ini biasanya dialami perempuan saat pramenstruasi sindrom (PMS), hamil, bahkan menopause.
Biasanya jika penyebab mood swing adalah faktor hormonal maka kondisi ini akan hilang seiring selesainya fase tersebut.
Jumlah gula darah
Gula darah tidak hanya berhubungan dengan kadar insulin dalam tubuh, namun juga perubahan mood. Terdapat beberapa studi yang menunjukan gula darah yang tinggi dalam tubuh punya keterkaitan membuat mood turun dan munculnya rasa cemas.
Ini terjadi karena mengonsumsi makanan manis yang berlebihan dapat “memakan” vitamin B dalam tubuh. Padahal vitamin B berguna untuk menjaga keseimbangan hormon agar mood tetap baik.
Di sisi lain, jika kadar gula darah terlalu rendah juga dapat menjadi penyebab mood swing. Hal ini bisa dibuktikan saat seseorang lapar biasanya mereka akan lebih emosional dan mudah marah.
Gangguan kejiwaan
Hal ini sudah bukan fakta baru lagi. Kesehatan mental punya dampak besar terhadap perubahan mood. Beberapa penyakit psikologis yang sering memunculkan gejala berupa mood swing adalah attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), gangguan bipolar, skizofrenia, dan borderline personality disorder.
Pada pengidap ADHD, mood swing umumnya terjadi karena tidak mampu untuk beradaptasi dengan keondisi sekitarnya ataupun lingkungan. Meski begitu, pada pengidap ADHD dan borderline personality disorder, intensitas mood swing tidak sebanyak bipolar maupun skizofrenia.
Baca Juga: Jangan salah, Ini Perbedaan Bipolar dan Mood Swing
Ketidakseimbangan kimia pada otak
Ketikdakseimbangan zat kimia pada otak dapat membuat lonjakan produksi hormon yang juga menjadi penyebab mood swing. Pada dasarnya otak memang memiliki zat kimia yang berfungsi untuk mengatur suasana hati.
Jika zat-zat ini tidak seimbang, baik berlebihan maupun berkurang, maka akan memengaruhi suasana hati seseorang.
Baca Juga: Anger Issues: Perasaan Gampang Marah Pada Hal Sepele
Cara Mengendalikan Mood Swing
Cara terbaik untuk mengatasi mood swing yang diakibatkan gangguan kejiwaan atau ketidakseimbangan hormon adalah berkonsultasi dengan ahli medis. Hal ini juga harus dilakukan jika merasa mengalami mood swing dengan intensitas sering.
Namun bagi yang hanya sesekali mengalami mood swing, sebenarnya masih ada cara alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi mood swing. Berikut beberapa cara untuk mengendalikan mood swing.
1. Olahraga rutin
Aktivitas fisik dapat membuat tubuh menghasilkan hormon dan endorfin yang baik sehingga dapat meningkatkan suasana hati serta mengurangi stres.
Baca Juga: Benarkah Olahraga Rutin Dapat Mencegah Keinginan Bunuh Diri?
2. Jangan mengonsumsi alkohol dan kafein
Alkohol dan kafein merupakan stimulan dan depresan yang dapat mengubah keadaan emosi kita. Zat ini dapat membuat suasana hati berubah menjadi lebih buruk.
3. Perbaiki pola makan
Makan dalam porsi kecil dapat membantu menstabilkan gula darah, sehingga menjaga diri dari mood swing yang ekstrem.
4. Tidur yang cukup
Sebaiknya cukupi kebutuhan tidur 7-9 jam sehari. Jika sempat usahakan juga untuk tidur siang kurang lebih 30 menit.
5. Konsumsi suplemen kalsium
Suplemen kalsium dapat membantu meringankan gejala depresi, kecemasan, dan fluktuasi emosional.
Jika berbagai tips di atas telah dicoba namun mood swing tidak segera berakhir, sebaiknya segera hubungi dokter, ya.