Hati-Hati! Ini 7 Ciri Toxic Relationship dalam PernikahanHati-Hati! Ini 7 Ciri Toxic Relationship dalam PernikahanHati-Hati! Ini 7 Ciri Toxic Relationship dalam PernikahanHati-Hati! Ini 7 Ciri Toxic Relationship dalam Pernikahan
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Hati-Hati! Ini 7 Ciri Toxic Relationship dalam Pernikahan

December 8, 2020
toxic relationship

Sumber: Shutterstock

Apakah setiap permasalahan dalam rumah tangga selalu berakhir dengan pertengkaran hebat? Hati-hati, bisa jadi ini tanda hubungan kita dan pasangan menjurus ke toxic relationship, tuh.

Toxic relationship tidak hanya bisa dijalani oleh pasangan pacaran saja. Bahkan pasangan yang sudah menikah juga bisa terjebak dalam hubungan yang tidak sehat ini. Toxic relationship punya risiko buruk terhadap kesehatan mental, jadi harus segera dihilangkan.

Untuk memastikan apakah hubungan kita dan pasangan sehat, kenali 7 ciri-ciri toxic relationship berikut ini:

Cemburu berlebihan

Cemburu sering dikaitkan dengan tanda cinta setiap pasangan. Tapi kalau sudah berlebihan bisa jadi rasa cemburu menjurus ke toxic relationship.

Dicemburui secara berlebihan justru membuat pasangan tidak nyaman. Jika salah satu dari Mama atau Papa terus-terusan cemburu karena hal yang tidak rasional, sebaiknya segera dihentikan dan berdiskusi.

Cemburu berlebihan dapat dilihat melalui pertanyaan yang sama dan berulang kali. Misalnya, perihal keberadaan pasangan, pergi dengan siapa, dan marah-marah jika tidak segera dijawab.

Mengontrol pasangan berlebihan

Dalam jurnal penelitian yang ditulis oleh Melissa DeVito, hubungan yang tidak sehat merupakan hubungan yang dijadikan sebagai tempat mengontrol aspek kehidupan pasangan. Seseorang yang terlalu dikontrol oleh pasangan akan mendapatkan luka secara psikologis.

Jadi jika Mama atau Papa terlalu sering melarang-larang dengan alasan yang tidak masuk akal, sebaiknya segera lakukan evaluasi, ya. Karena merasa terkekang dalam sebuah hubungan merupakan ciri dari toxic relationship.

Komunikasi yang buruk

Toxic relationship juga dapat dilihat dari segi komunikasi dua arah. Jika komunikasi yang kita lakukan dengan pasangan dipenuhi dengan kalimat sindiran, ejekan, bahkan bentakan dengan kata-kata kasar, kemungkinan besar hubungan kita sedang menjurus ke arah toxic.

Dalam beberapa kasus, komunikasi yang buruk membuat salah satu pihak semakin menghindari pasangannya.

Menangis agar keinginannya terpenuhi

Menggunakan air mata sebagai “senjata” untuk mendapatkan hal yang diinginkan bisa menjurus pada sifat toxic. Kategori ini dinamakan sebagai tindakan manipulatif yang menandakan hubungan diambang toxic relationship.

Seseorang yang manipulatif menggunakan tangisan bukan sebagai bentuk rasa bersalah atau kesedihan, namun trik tipuan.

Tidak mendapatkan dukungan

Hubungan yang sehat memiliki ciri selalu mendukung satu sama lain. Namun toxic relationship sebaliknya. Alih-alih mendapatkan apresiasi dan dukungan, prestasi pasangan justru dianggap sebagai standar kompetisi atau hambatan.

Baca Juga: Ini Tanda Kamu Terjebak Dalam Toxic Frienship

Selalu was-was saat bersama

Tanda hubungan yang toxic adalah salah satu dari kita merasa was-was ketika bersama pasangan. Ini karena adanya rasa takut disalahkan atas hal yang tidak dilakukan. Cemas terlalu sering seperti ini tidak baik bagi kesehatan mental dan emosi.

Jadi saat salah satu dari Mama maupun Papa merasa selalu was-was saat bersama, sebaiknya segera bicarakan, ya.

Tidak ada solusi untuk masalah

Sebuah hubungan yang tidak sehat ditandai dengan tidak adanya solusi dalam setiap permasalahan. Hal ini karena seseorang yang toxic akan menyalahkan pasangannya dalam setiap permasalahan.

Jika dibiarkan berlarut, korban toxic relationship akan terbiasa untuk selalu merasa bersalah dan tertekan. Kondisi ini bisa berbahaya bagi kesehatan mental.

Baca Juga: Toxic Positivity: Ucapan Penyemangat yang Ternyata Negatif

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Anak suka menolong

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong | Foto: Freepik

January 19, 2024

Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini


Read more
Dampak perselingkuhan

Dampak Perselingkuhan Bagi Anak | Foto: Freepik

January 17, 2024

7 Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Anak, Risiko Depresi


Read more
Kecocokan dengan pasangan

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan | Foto: Freepik

January 12, 2024

Tes Uji Kecocokan dengan Pasangan, Langsung Dicoba Yuk!


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid