Jika tidak segera diatasi, trauma dapat mengganggu aktivitas dan kehidupan kita. Selain tindakan medis, berikut cara menghilangkan trauma yang bisa dilakukan. Baca artikel ini, ya!
Seseorang memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap trauma psikologis. Namun yang pasti, memiliki trauma berisiko besar menggganggu kehidupan kita sehari-hari. Untuk itu, kita harus mencari cara menghilangkan trauma yang efektif agar tidak terus berlarut dalam “ketakutan”.
Di bawah ini, ada beberapa cara menghilangkan trauma yang bisa dilakukan. Namun cara-cara ini bukan metode utama yang disarankan untuk mengatasi trauma, ya. Cara menghilangkan trauma ini hanya bisa digunakan sebagai pendamping atas tindakan medis yang sedang dijalani.
Jadi jika kamu mengalami trauma, apalagi dengan level yang cukup serius; hingga mengakibatkan stres, ketakutan dan panik berlebihan, sebaiknya lakukan terapi medis, ya.
Ada tiga jenis terapi untuk mengatasi trauma yang biasanya dipilih, yakni terapi somatik, terapi kognitif perilaku, dan eye movement desensitization and reprocessing (EMDR).
Nah, berdampingan dengan proses terapi, kita bisa melakukan cara menghilangkan trauma berikut di rumah.
Kenali penyebab PTSD
Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan gangguan kesehatan mental yang biasanya hadir akibat dari trauma. Biasanya seseorang yang mengalami PTSD sering teringat pengalaman buruk, bisa melalui mimpi, ingatan sekilas, ataupun ingatan yang tiba-tiba mengganggu pikiran.
Penderita PTSD juga sulit mengekspresikan emosi, cenderung menarik diri, hingga mengalami panic attack. Nah, jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut, langkah pertama yang harus dilakukan justru mengingat-ingat kembali alasan kenangan buruk tersebut bisa membekas dalam ingatan.
Jika sudah, cara menghilangkan trauma selanjutnya adalah pengakuan. Berani untuk mengakui merupakan kunci dalam memulihkan kondisi psikis. Justru kalau kita menutupi rasa trauma yang sedang dialami, masalah psikologis ini akan semakin berlarut-larut. Jadi, Jujurlah!
Coba lebih terbuka
Penting bagi kita untuk lebih terbuka akan masalah yang sedang dialami, terutama dengan psikolog. Semakin kita menutup diri, maka orang lain akan kesulitan mencarikan jalan keluar. Ceritakan perasaan kita, ketakutan kita, dan hal lain pada orang terdekat. Bercerita akan meringankan beban pikiran kita. Meski hanya sedikit.
Memaafkan diri sendiri
Kata memaafkan memang terkesan mudah, padahal cara menghilangkan trauma ini justru yang paling sulit. Memaafkan bukan berarti melupakan, lho. Jadi cukup biasakan untuk memaafkan penyebab trauma yang kita alami. Meski proses ini cukup sulit, namun pengulangan setiap hari akan membuatnya segera selesai.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Phobia pada Anak, Jangan Disepelekan
Curahkan emosi melalui tulisan
Jika jujur pada orang lain terasa terlalu berat, kita bisa menggunakan media tulisan. Cara menghilangkan trauma satu ini terbukti efektif memunculkan rasa ‘ringan’ bagi sebagian penderita trauma.
Dengan menuliskan hal-hal yang sedang dirasakan, pikiran akan secara perlahan menjadi lebih rileks. Selain itu, menulis juga dapat menjadi sarana mengeksplorasi pikiran dan perasaan terdalam terkait trauma.
Baca Juga: Apa itu Xenophobia yang Dialami Jisoo Blackpink?
Fokuskan pada rutinitas
Setelah berbagai cara menghilangkan trauma di atas telah kita coba terapkan, maka step terakhir akan mengalihkan rasa bersalah. Daripada mengurung diri, lebih baik sejenak mengalihkan pikiran dengan fokus pada rutinitas sehari-hari.
Coba untuk keluar rumah, jalin kembali komunikasi dengan teman atau kerabat terdekat. Di sisi lain, berolahraga dan menjalankan hobi juga bisa menjadi pilihan sebagai cara mengatasi trauma, lho.
Selain itu, jangan lupa juga untuk mencukupi kebutuhan tidur, ya. Karena stres dan depresi akan semakin parah ketika kita kurang tidur.
Mengatasi trauma memang bukan perkara mudah, namun bukan berarti mustahil diselesaikan, ya. Semakin keras usaha kita untuk sembuh dari trauma, maka akan semakin baik dampaknya. Selamat mencoba.