Dada yang terasa sesak tentu bikin kita was-was dan khawatir sendiri, kan? Nah, agar bisa segera dilakukan tindakan, kenali dahulu penyebab dada sesak berikut ini.
Dada yang terasa berat dan tidak nyaman, sering dikaitkan dengan penyakit asma atau serangan jantung. Namun alih-alih terkena kedua penyakit tersebut, ada lebih banyak faktor penyebab dada sesak, lho.
Bahkan rasa sesak di dada tidak selalu menunjukan masalah fisik, tapi juga psikis. Berikut ini 7 penyebab dada sesak yang harus Mama papa ketahui.
GERD
Rasa sesak pada bagian dada bisa disebabkan oleh asam lambung atau GERD. Hal ini disebabkan karena asam lambung yang naik akan menekan kerongkongan, sehingga mengakibatkan dada terasa sesak.
Meski terdengar sederhana, penyebab dada sesak ini jangan dibiarkan terlalu lama. Sebab, GERD yang parah dapat mengganggu sistem pernapasan kita. Selain dada sesak, gejala GERD lain adalah kesulitan menelan, sensasi terbakar di dada, nyeri dada, dan ada benjolan di area tenggorokan.
Baca Juga: Waspada, Ini 5 Makanan dan Minuman Pemicu Asam Lambung Naik
Pneumonia
Sejak mencuatnya kasus COVID-19, penyakit satu ini cukup akrab di telinga. Yup, pneumonia (infeksi paru-paru) juga memiliki gejala berupa nyeri dan dada sesak. Penyakit ini terjadi karena peradangan kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru akibat dipenuhi cairan atau nanah.
Penyebab dada sesak ini cukup berbahaya, bahkan berisiko mengancam nyawa penderitanya. Selain dada sesak, gejala lain yang menyertai pneumonia adalah demam, merasa kedinginan, batuk parah, dan batuk bernanah.
Ketegangan otot
Nah, jika mengalami gejala dada sesak secara intens sejak WFH, bisa jadi masalah yang satu ini adalah penyebabnya. Dada sesak bisa terjadi karena ketegangan otot, terutama otot-otot interkostal. Ketegangan ini biasanya terasa semakin parah saat kita merenggangkan dan menarik otot.
Biasanya, penyebab dada sesak ini akan terasa pasca Mama Papa melakukan aktivitas fisik berat. Gejala lain yang menyertai dada sesak karena otot tegang adalah nyeri, pembengkakan, dan kesulitan bernapas.
Depresi
Selain faktor fisik, penyebab dada sesak juga bisa dikarenakan masalah psikologis. Biasanya penderita depresi mengalami dada sesak dan terasa sakit. Masalah ini kemungkinan terjadi karena depresi memengaruhi neurotransmiter yang dapat mengatur suasana hati dan rasa sakit.
Semakin stres seseorang, akan membuat dada semakin sesak. Biasanya dada sesak yang diakibatkan depresi tidak disertai gejala fisik lain, namun gejala psikis. Misalnya cenderung menarik diri dari lingkungan, putus asa, atau merasa dirinya tidak berharga.
Baca Juga: 7 Gejala Depresi yang paling Umum Terjadi
Kecemasan
Faktor psikologis lain yang juga menjadi penyebab dada sesak adalah gangguan kecemasan. Saat serangan panik datang, penderita gangguan kecemasan akan merasa sesak pada bagian dada.
Rasa sesak ini disertai dengan gejala pusing, jantung berdebar, badan gemetar, gugup parah, ketegangan otot, dan berkeringat. Pada penderita gangguan kecemasan, gejala-gejala fisik tersebut biasanya akan berlangsung 10-20 menit, dan selesai dengan sendirinya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Cemas Berlebihan di Tengah Pandemi Covid-19
Emboli paru
Emboli paru merupakan masalah yang terjadi karena ada sumbatan pada arteri yang mengahambat aliran darah ke paru-paru. Biasanya faktor penghalang ini berupa gumpalan darah.
Penyakit emboli paru ini berisiko mengancam nyawa seseorang jika tidak segera dilakukan tindakan medis. Biasanya, emboli paru memunculkan gejala lain, seperti demam, pusing, bengkak atau sakit pada kaki, detak jantung cepat, dan berkeringat.
Pneumotoraks
Penyebab dada sesak satu ini sangat berbahaya, lho. Pneumotoraks merupakan kondisi di mana salah satu paru-paru mengalami kolaps, sehingga udara bocor ke ruang antara paru-paru dan dinding dada.
Kondisi ini dapat memunculkan rasa nyeri dan sesak pada bagian dada. Namun ini tidak muncul secara tiba-tiba, biasanya pneumotoraks sudah dideteksi lama. Pasalnya, penyakit ini kemungkinan besar disebabkan oleh cedera dada traumatis.
Itulah 7 penyebab dada sesak yang harus kita ketahui. Faktor di atas tidak bisa kita anggap sepele, Mama Papa harus segera memeriksakannya ke dokter, ya. Apalagi jika masalah dada sesak ini sering terjadi.