7 Gejala Depresi yang Paling Umum Terjadi7 Gejala Depresi yang Paling Umum Terjadi7 Gejala Depresi yang Paling Umum Terjadi7 Gejala Depresi yang Paling Umum Terjadi
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

7 Gejala Depresi yang Paling Umum Terjadi

January 4, 2021
gejala depresi

Sumber: Shutterstock

Depresi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan terkadang mengancam nyawa. Jika kamu menemukan gejala depresi di bawah ini, cobalah untuk berkonsultasi dengan ahlinya.

Depresi merupakan salah satu masalah psikologis yang trending selama pandemi COVID-19. Penyakit depresi tidak boleh disepelekan, karena berisiko mengganggu rutinitas hingga membahayakan nyawa. Maka dari itu, kita wajib mengetahui gejala depresi secara umum.

Agar saat gejala ini ditemui pada diri sendiri, atau orang disekitar kita, ada tindakan dini yang bisa dilakukan. Berikut 7 gejala umum depresi yang kerap ditemui.

Kelelahan meski sedang tidak bekerja

Merasa lelah merupakan hal yang wajar, apalagi jika kita selesai mengerjakan hal berat seharian. Namun menjadi tidak wajar jika seseorang merasa kelelahan padahal tidak mengerjakan apapun. Karena hal ini bisa menjadi gejala depresi yang jarang disadari. Kelelahan pada penderita depresi berdampak buruk pada aktivias sosial lainnya, seperti mudah marah.

Merasa bersalah setiap saat

Rasa bersalah berlebihan terhadap segala sesuatu seringkali ditemukan pada penderita depresi. Orang yang mengalami gejala depresi cenderung sulit melihat sesuatu dari sisi positif. Bahkan sering menyalahkan diri sendiri.

Seseorang yang depresi bisa merasa bersalah atas hal yang di luar kuasanya. Misalnya, ada bencana alam yang menyebabkan korban jiwa, ia akan menyalahkan diri sendiri, meskipun perisitiwa ini di luar kuasanya.

Baca Juga: Sering Menangis Tanpa Sebab? Ini Alasannya

Menutup diri

Salah satu gejala depresi yang paling mudah dilihat adalah upaya seseorang untuk menarik diri dari lingkungannya. Sebagian besar pengidap depresi merasa enggan keluar rumah, bahkan hingga berbulan-bulan. Ada banyak faktor penyebab mereka menarik diri dari lingkungan. Paling sering terjadi adalah perasaan takut tidak diterima lingkungannya.

Gangguan tidur

Gejala depresi ini biasanya tidak disadari pendeitanya. Penderita depresi kerap kali mengeluhkan gangguan tidur. Bukan hanya kesulitan tidur, beberapa penderita depresi justru merasa butuh tidur sepanjang hari. Mereka cenderung tidak memiliki energi untuk bangun, dan merasa susah untuk beranjak dari tempat tidur.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Ini Tanda-tanda Kesehatan Mental Anak Perlu Diperhatikan

Kehilangan minat

Jika seseorang secara tiba-tiba kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukainya, perlu diwaspadai. Bisa jadi hal ini merupakan gejala depresi. Sebagian besar penderita depresi mengaku tidak lagi punya keinginan melakukan hobinya.

Misalnya, jika seseorang biasa menghabiskan berjam-jam untuk ngegame, namun secara tiba-tiba tidak tertarik main gim sama sekali, maka ini perlu dicurigai.

Kesulitan berkonsentrasi

Perasaan lelah sepanjang waktu pada penderita depresi berdampak pada tingkat fokus. Penderita depresi biasanya tidak bisa belajar dan bekerja dengan optimal karena sulit untuk berkonsentrasi. Ini salah satu alasan seseorang yang depresi mengalami penurunan prestasi di sekolah, atau performa pekerjaan secara drastis.

Baca Juga:  Anak Sulit Berkonsentrasi? Coba Atasi dengan Cara Ini

Jantung berdetak kencang

Menurut CNN Indonesia, ada gejala fisik yang menjadi tanda seseorang depresi. Salah satu yang paling umum; jantung berdebar tanpa sebab yang jelas. Bagi yang tidak punya riwayat penyakit jantung, kondisi ini patut dicurigai, ya. Karena penderita depresi biasanya merasa jantungnya berdetak kencang, bahkan membuat lemas.

Gejala-gejala di atas merupakan ciri-ciri yang kerap ditemui pada penderita depresi. Namun tidak menutup kemungkinan jika ciri tersebut juga muncul pada orang normal dengan kondisi tertentu, ya. Untuk itu jangan melakukan self diagnose terburu-buru.

Untuk memastikan kondisi psikis seseorang, kita perlu berkonsultasi dengan psikolog, psikiater, atau ahli medis di bidang kesehatan mental, ya!

Share
0
Laras
Laras

Related posts

Nikah di KUA

Nikah di KUA | Foto: Shutterstock

February 8, 2023

Keuntungan Nikah di KUA, Lebih Intim dan Gratis?


Read more
Dampak Game Online

Dampak Game Online | Foto: Freepik

February 7, 2023

Dampak Buruk Kecanduan Game Online bagi Anak


Read more
Cara Self Healing

Cara Self Healing | Foto: Freepik

February 1, 2023

Cara Mudah Self Healing, Me Time dan Tidur yang Cukup


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Nikah di KUA0
    Keuntungan Nikah di KUA, Lebih Intim dan Gratis?
    February 8, 2023
  • Arisan Online0
    Tips Mengikuti Arisan Online agar Tidak Kena Arisan Bodong
    February 8, 2023
  • Perawatan Rem Mobil0
    5 Perawatan pada Rem Mobil agar Berkendara Lebih Aman
    February 8, 2023
  • Kado Valentine untuk Suami0
    Inspirasi Kado Valentine untuk Suami, Bikin Makin Harmonis
    February 8, 2023
  • Telur untuk Kesehatan0
    Manfaat Telur untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Berat Badan
    February 8, 2023
  • Dampak Game Online0
    Dampak Buruk Kecanduan Game Online bagi Anak
    February 7, 2023
  • Menabung di celengan0
    Begini Cara Menabung di Celengan, Jangan Dibobol Sendiri
    February 7, 2023
  • Peralatan Berkebun0
    5 Peralatan Berkebun yang Wajib Dimiliki di Rumah
    February 7, 2023
  • Merawat Gigi Palsu0
    Cara Merawat Gigi Palsu agar Tahan Lama Bebas Kuman
    February 7, 2023
  • Penyebab Pipi Tembem0
    Penyebab Pipi Tembem yang Jarang Disadari Prempuan
    February 7, 2023

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid