Penyakit bipolar merupakan salah satu gangguan mental yang cukup serius dan perlu penanganan dini. Kenali seluk-beluk bipolar disorder melalui artikel di bawah ini.
Penyakit bipolar merupakan gangguan psikologis yang membuat pengidapnya mengalami perubahan suasana hati dalam tahap yang ekstrem. Parahnya, penyakit bipolar cukup berbahaya bagi kelangsungan hidup sesorang, lho.
Masalahnya, selama ini kesehatan mental masih menjadi topik yang sering diabaikan. Bahkan, saat ingin memeriksakan ke ahli medis, kita cenderung malu dan takut dicap “aneh”. Hal inilah yang menyebabkan penyakit bipolar lambat mendapatkan penanganan.
Lantas, apa yang bisa menyebabkan seseorang terkena bipolar disorder?
Penyebab Penyakit Bipolar
Bipolar bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Biasanya seseorang bisa terkena gangguan bipolar mengalami beberapa faktor seperti berikut:
Genetik
Seseorang yang memiliki garis keturunan bipolar disorder umumnya punya risiko lebih tinggi mengalami gangguan serupa. Kemungkinan ini akan semakin besar jika orangtua yang mengalami gangguan yang sama. Jadi tidak mengherankan jika penyakit bipolar sering dianggap sebagai penyakit keturunan.
Biologis
Para ahli berpendapat, pola pengidap bipolar disorder cenderung karena terjadi ketidakseimbangan zat kimia, atau neurotransmitter pada otak. Alhasil, salah satu ciri seseorang terkena penyakit bipolar adalah mengalami ketidakseimbangan hormon.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan adalah penyebab yang cukup sering membuat seseorang terkena gangguan bipolar. Rasa stres berlebihan, trauma, hingga kehilangan seseorang terdekat bisa menjadi pemicu penyakit bipolar.
Selain itu, ternyata pola pendidikan dari kecil juga bisa memicu bipolar. Beberapa tindakan tersebut antara lain; terlalu melindungi anak, sering bertengkar di depan anak, memberikan kekerasan, melakukan labeling, hingga sering memarahi anak tanpa alasan.
Jadi untuk menghindarkan si kecil dari gangguan bipolar, sebaiknya hindari hal-hal tersebut, ya.
Baca Juga: Harus Dicek, 6 Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik
Gejala Penyakit Bipolar
Secara umum, ada dua gejala yang muncul pada penderita bipolar disorder. Gejala bipolar ini meliputi dua fase, yakni fase manic (naik) dan fase depresi (turun).
Fase manic atau mania merupakan kondisi di mana seseorang yang mengalami gangguan bipolar terlihat sangat bersemangat.
Ciri seorang penderita bipolar disorder pada fase manic adalah tidak bisa duduk diam, kepercayaan diri meningkat drastis, perilakunya cenderung impulsif, sering gagal fokus, dan hanya butuh sedikit tidur. Biasanya pada fase manic penderita penyakit bipolar akan merasa gembira secara intens.
Sedangkan, fase kedua adalah fase depresi. Pada fase ini, penderita akan mengalami suasana hati yang jauh berbeda dengan fase manic.
Ciri-ciri yang muncul saat sedang berada di fase depresi adalah merasa sedih dan putus asa sepanjang waktu. Selain itu, penderita bipolar juga akan mudah lemas dan lelah. Lalu akan muncul rasa bersalah, kesepian, hilang keinginan beraktivitas, tidak nafsu makan, merasa pesimis, serta gangguan tidur.
Pada penderita bipolar disorder, perubahan suasana hati ini bisa berlangsung lama, bisa dalam hitungan minggu atau bulan. Lama waktu inilah yang membedakan gejala gangguan bipolar dengan mood swing biasa.
Kapan Harus Konsultasi?
Pertanyaan yang sering muncul biasanya mengenai waktu terbaik untuk konsultasi penyakit bipolar ke rumah sakit. Pasalnya, nggak jarang kalau perubahan mood hanya menandakan kita sedang mood swing, karena perubahan hormon.
Idealnya, segera konsultasi ke dokter jika sudah memunculkan tanda gangguan mood dalam waktu yang panjang. Lalu muncul keinginan bunuh diri, self harm, merasa agresif, dan kesulitan tidur secara terus menerus.
Nggak perlu malu berkonsultasi ke ahli kejiwaan jika gejala di atas terus muncul. Karena semakin cepat diobati, maka akan semakin berkurang tingkat gangguannya.
Yuk, lebih aware dengan kesehatan mental. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Kenapa Mimpi Terasa Nyata? Begini Penjelasan Medisnya