Dana darurat merupakan hal penting dalam keuangan pribadi maupun keluarga. Oleh karena itu, tempat penyimpannya pun juga tidak boleh asal. Yuk, cari tahu tempat terbaik untuk menyimpan dana darurat di bawah ini.
Memiliki dana darurat adalah hal penting. Oleh karena itu, mempersiapkan dana darurat sudah harus kita lakukan sedini mungkin. Namun yang menjadi pertanyaan; jika sudah memilikinya, di mana tempat terbaik untuk menyimpan dana darurat?
Sesuai dengan namanya, dana darurat berfungsi sebagai cadangan atau antisipasi atas pengeluaran yang sifatnya mendadak dan tidak terduga. Oleh karena itu, menyimpan dana darurat tidak boleh asal. Disarankan menyimpan dana darurat harus di tempat yang aman, dan mudah dicairkan atau diambil.
Lantas, di mana tempat yang tepat dan aman untuk menyimpan dana darurat? Lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini, yuk!
Rekening bank pribadi
Salah satu tempat menyimpan dana darurat yang paling mudah adalah rekening pribadi. Mengingat hal tidak terduga bisa terjadi kapan saja, menabung dana darurat di rekening bank menjadi pilihan yang tepat.
Ditambah lagi, risiko menyimpan dana darurat di rekening pribadi bersifat liquid dan berisiko rendah. Melakukannya juga sangat mudah. Sebab, kita hanya perlu menyisihkan sekitar 10% dari pendapatan bulanan untuk dana darurat ke rekening khusus, dan menggunakannya saat dibutuhkan saja.
Deposito
Jika Mama Papa sudah mulai memiliki dana darurat, tidak ada salahnya untuk menyimpannya di deposito. Menyimpan dana darurat di deposito dikenal aman dan minim risiko, karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Bahkan, dengan deposito kita tidak hanya sekadar menabung, namun juga mendapatkan return yang lumayan. Jadi, nantinya keuntungan ini bisa untuk menambah dana darurat, deh. Hanya saja, ada beberapa risiko menggunakan deposito sebagai tempat penyimpanan dana darurat.
Misalnya saja dengan adanya jangka waktu penyimpanan uang yang harus ditaati, mulai dari 3, 6, hingga 12 bulan. Sehingga, jika rencana ingin mengambil dana darurat sebelum waktunya berisiko terkena denda.
Namun tidak perlu khawatir, sebab kita bisa coba memilih tenor satu bulan yang nantinya bisa selalu diperpanjang secara otomatis.
Baca Juga: Tips Memilih Tabungan Deposito yang Aman dan Untung
Reksadana pasar uang
Pastinya sudah kenal dengan salah satu jenis investasi andalan investor pemula ini, dong? Benar banget, reksadana pasar uang juga menjadi salah satu tempat yang bisa digunakan untuk menyimpan dana darurat. Kenapa pasar uang, dan bukan reksadana lainnya?
Tentu saja karena reksadana pasar uang memiliki risiko yang sangat minim, dibandingkan reksadana obligasi maupun reksadana saham. Pergerakan reksadana pasar uang juga cenderung stabil, jadi tidak ada deg-degan nilainya naik turun seperti reksadana saham.
Selain itu, Mama Papa juga tidak perlu repot mengurusnya, sebab kita sudah dibantu oleh Manajer Investasi (MI) profesional. Return yang diberikan reksadana pasar uang juga cukup tinggi dibandingkan deposito, dan proses pencairan dana juga cukup cepat, atau maksimal 3 hari kerja.
Lebih lengkapnya, Mama Papa bisa cek artikel: kelebihan dan kekurangan investasi reksadana yang perlu diketahui.
Emas
Tak kalah menarik adalah emas, yang juga turut menjadi salah satu instrumen investasi terbaik sebagai tempat penyimpanan dana darurat. Mengingat, emas dikenal akan selalu bertahan, meskipun terjadi inflasi. Selain itu, emas tergolong liquid. Jadi, kita bisa menjualnya dengan mudah dan cepat.
Hanya saja, disarankan memilih emas batangan atau logam mulia (LM), bukan perhiasan. Sebab, harga jual emas perhiasan akan dipengaruhi beberapa hal; biaya pembuatan, jumlah karat, hingga adanya penurunan harga. Hal inilah yang kemudian menyebabkan harga jual emas perhiasan lebih rendah dibandingkan logam mulia.
Itulah beberapa tempat yang tepat dan aman untuk menyimpan dana darurat yang bisa Mama Papa pertimbangkan. Hanya saja, sebelum memilih, pastikan sudah memahami betul keuntungan dan risiko masing-masingnya, ya.
Semoga bermanfaat!